Kerangka Berpikir Hipotesis KAJIAN PUSTAKA

39 III SDN Lebakgowah 03 melalui model pembelajaran Cooperative Script. Pada siklus I rata-rata performansi guru adalah 80,25 B, dan pada siklus II meningkat menjadi 86,63 A. Persentasi keaktifan siswa pada siklus I sebesar 73 , dan meningkat pada siklus II menjadi 80,71. Rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70,04 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 69,56. Hasil belajar siswa mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 81,09 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 91,30. Penelitian terdahulu yang relevan digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini, khususnya pada pelaksanaan metode pembelajaran Cooperative Script. Kesamaan penelitian yang pernah dilakukan tersebut dengan penelitian yang dilaksanakan oleh penulis yaitu pada pengujian metode pembelajaran Cooperative Script. Sedangkan perbedaannya yaitu pada variabel yang diteliti, jenis mata pelajaran dan materi pembelajarannya. Penelitian terdahulu yang telah diuraikan, seluruh hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran Cooperative Script efektif digunakan dalam pembelajaran. Bukan hanya pada mata pelajaran bahasa Indonesia, namun juga pada mata pelajaran yang lain. Oleh karena itu penulis melakukan penelitian untuk menguji keefektifan metode pembelajaran Cooperative Script pada pembelajaran cerita anak. Penelitian ini merupakan penelitian yang baru dilaksanakan. Alasannya adalah objek, materi dan variabel penelitian berbeda dengan penelitian yang dilaksanakan sebelumnya.

2.3 Kerangka Berpikir

Guru harus merencanakan pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pro- 40 ses pembelajaran yang kooperatif tipe Cooperative Script dapat menjadi salah satu alternatif untuk mengusahakan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa. Melalui inovasi pembelajaran yang dilakukan, diharapkan akan terjadi peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia materi cerita anak. Gambar 2.1. Bagan kerangka berpikir Berdasarkan gambar 2.1, pembelajaran yang dilakukan yaitu pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Di dalam penelitian ini, ada dua kelompok kelas yaitu kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kedua kelompok kelas ini mendapatkan perlakuan pembelajaran yang berbeda. Pembelajaran pada kelas eksperimen berlangsung menggunakan metode pembelajaran Cooperative Script. Siswa kelas V Kelas eksperimen Kelas kontrol Metode pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script pada materi cerita anak Metode pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair- Share pada materi cerita anak Aktivitas dan hasil belajar siswa Aktivitas dan hasil belajar siswa Dibandingkan Ada atau tidaknya perubahan aktivitas dan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. 41 Pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran Think-Pair- Share. Variabel yang diamati oleh penulis yaitu variabel aktivitas dan hasil belajar siswa. Di akhir pembelajaran dibandingkan hasilnya yaitu ada atau tidaknya perubahan aktivitas dan hasil belajar antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol.

2.4 Hipotesis

1 Ho: Tidak ada perbedaan aktivitas belajar siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak antara yang mendapat metode pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script dan yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. Ho: µ 1 = µ 2 tidak ada perbedaan. Ha: Ada perbedaan aktivitas belajar siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak antara yang mendapat metode pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script dan yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. Ho: µ 1 ≠ µ 2 ada perbedaan. 2 Ho: Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Scrip tidak lebih efektif terhadap aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran Think-Pair- Share. Ho: µ 1 ≤ µ 2 tidak lebih efektif. 42 Ha: Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script lebih efektif terhadap aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran Think-Pair- Share. Ho: µ 1 ≥ µ 2 lebih efektif. 3 Ho: Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak antara yang mendapat metode pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script dan yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. .Ho: µ 1 = µ 2 tidak ada perbedaan. Ha: Ada perbedaan hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak antara yang mendapat metode pembelajaran kooperatif tipe Cooperative Script dan yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share. Ho: µ 1 ≠ µ 2 ada perbedaan. 4 Ho: Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script tidak lebih efektif terhadap hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran Think-Pair- Share. Ho: µ 1 ≤ µ 2 tidak lebih efektif. Ha: Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script lebih efektif terhadap hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran Think-Pair- Share. Ho: µ 1 ≥ µ 2 lebih efektif. 43

BAB 3 METODE PENELITIAN

Pada bagian ini akan dijelaskan secara lengkap tentang jenis metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Sub bab pada bagian ini meliputi: metode penelitian, waktu dan tempat, populasi dan sampel, desain penelitian, variabel penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, pengujian instrumen, serta teknik analisis data. Teknik analisis data terdiri dari uji prasyarat analisis dan analisis akhir atau uji hipotesis. Uraian selengkapnya sebagai berikut.

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuantitatif. Sugiyono 2014: 11 mengelompokkan metode penelitian kuantitatif menjadi dua, yaitu metode eksperimen dan metode survei. Jenis metode kuntitatif yang digunakan penulis yaitu metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono 2014: 109 metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan. Salah satu ciri penelitian eksperimen yaitu adanya dua kelompok, kelompok yang mendapat perlakuan kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak mendapatkan perlakuan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, kelompok eksperimen yaitu kelompok yang diberi per-

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBASIS TEORI VAN HIELE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN KARANGDADAP KABUPATEN BANYUMAS

0 41 341

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGBAWANG BANYUMAS

0 14 194

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Malanggaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII.C SM

0 1 17

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII.C SM

0 1 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT (PTK Pembelajaran Matematika Ke

0 0 17

METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERJUANGAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SDN SUSUKAN ABUPATEN SEMARANG

0 0 58

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN GUGUS DIPONEGORO KABUPATEN PATI

0 0 72