98 Artinya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran cerita anak kelas
eksperimen tidak lebih baik daripada kelas kontrol. Jika –t
tabel
t
hitung
dan t
hitung
t
tabel
, maka Ho ditolak. Artinya aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran cerita anak kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol
Pengambilan keputusan juga bisa menggunakan nilai signifikansi. Jika nilai signifikansi 0,05 maka Ho diterima. Jika nilai signifikansi 0,05 maka Ho
ditolak Priyatno 2010: 30-1.
4.1.4.2.1 Uji Keefektifan Nilai Aktivitas Siswa
Uji Keefektifan yang pertama yaitu menguji keefektifan metode pembelajaran Cooperative Script terhadap aktivitas siswa. Hipotesis penelitiannya
adalah. Ho: Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Scrip tidak lebih efektif
terhadap aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran Think-Pair-Share.
Ho: µ
1
≤ µ
2
tidak lebih efektif. Ha: Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script lebih efektif terhadap
aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran Think-Pair-Share.
Ho: µ
1
≥ µ
2
lebih efektif. Hasil uji kefektifan metode Cooperative Script terhadap nilai aktivitas
siswa menggunakan program SPSS versi 21 dapat dibaca pada tabel 4.13. Tabel: 4.13. Hasil Uji Keefektifan Metode Cooperative Script terhadap
Nilai Aktivitas Siswa
One-Sample Test
99 Test Value = 82.50
t df Sig. 2
- tailed
Mean Difference
95 Confidence Interval of the Difference
Lower Upper
KELAS EKSPERIMEN
5,711 27 ,000 7,08321
4,5382 9,6282
Berdasarkan tabel 4.13 dapat diketahui bahwa nilai signifikansi sebesar 0,000. Oleh karena itu Ho ditolak karena nilai signifikansi 0,000 0,005. Jadi
penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script lebih efektif terhadap aktivitas siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak. Pembelajaran
dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran Think-Pair-Share.
4.1.4.2.2 Uji Keefektifan Nilai Hasil Belajar Siswa
Uji keefektifan yang kedua yaitu menguji keefektifan metode
pembelajaran Cooperative Script terhadap hasil belajar siswa. Hipotesisnya yaitu:
Ho: Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script tidak lebih efektif terhadap hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak
dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran Think-Pair-Share. Ho: µ
1
≤ µ
2
tidak lebih efektif. Ha: Penggunaan metode pembelajaran Cooperative Script lebih efektif terhadap
hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak dibandingkan dengan penggunaan metode pembelajaran Think-Pair-Share.
Ho: µ
1
≥ µ
2
lebih efektif. Hasil uji kefektifan metode Cooperative Script terhadap nilai hasil belajar
siswa menggunakan program SPSS versi 21 dapat dibaca pada tabel 4.14. Tabel 4.14. Hasil Uji Keefektifan Metode Cooperative Script terhadap Nilai
Hasil Belajar Siswa
100
One-Sample Test
Test Value = 79.00
t df
Sig. 2-
tailed Mean
Difference 95 Confidence
Interval of the Difference
Lower Upper
NILAI_EKSPERIMEN
5.710 27 .000 8.50000
5.4459 11.5541
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diketahui bahwa nilai nignifikansi sebesar 0,000. Oleh karena itu Ho ditolak karena 0,000 0,005. Jadi penggunaan metode
pembelajaran Cooperative Script lebih efektif terhadap hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran cerita anak. Pembelajaran dibandingkan dengan penggunaan
metode pembelajaran Think-Pair-Share.
4.2 Pembahasan
Inti dari penelitian ini adalah menguji apakah aktivitas dan hasil belajar siswa terdapat perbedaan dan lebih efektif atau tidak dalam pembelajaran cerita
anak antara yang mendapat model pembelajaran Cooperative Script dan yang mendapat model pembelajaran Think Pair and Share. Objek penelitian ini adalah
siswa kelas V SD Negeri Banjaranyar Kabupaten Banyumas. Tujuan dilaksanakannya penelitian adalah untuk menguji keefektifan metode
pembelajaran Cooperative Script terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa. Berdasarkan deskripsi pelaksanaan pembelajaran yang telah diuraikan,
proses pembelajaran sudah sesuai dengan hakikat pembelajaran oleh Anitah 2011: 1.64. Pengajar bertugas dan berperan sebagai pembimbing, fasilitator, dan
pemberi informasi. Peran sebagai pembimbing dibuktikan dengan membimbing