Dokumentasi Tes Teknik Pengumpulan Data

51 yang terjadi dalam situasi yang sebenarnya dan langsung diamati oleh pengamat. Dalam observasi non partisipan, peneliti tidak terlibat dan hanya sebagai pengamat independen Sugiyono 2014: 197. Dalam proses pembelajaran, pengamatan dilakukan oleh guru kelas. Guru mengamati penerapan metode pembelajaran yang digunakan di kelas kontrol dan kelas eksperimen. Guru kelas juga mengamati keaktifan siswa selama pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilaksanakan secara langsung namun guru kelas berperan sebagai pengamat independen non participant observation.

3.7.2 Dokumentasi

Sugiyono 2014: 326 menjelaskan bahwa dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, laporan kegiatan, foto-foto, video pembelajaran, data yang relevan dengan penelitian Riduwan, 2015:77. Dokumen yang digunakan untuk kelengkapan penelitian ini yaitu silabus pembelajaran, daftar nama siswa penelitian, daftar nama siswa uji coba, video proses pembelajaran dan foto-foto proses pembelajaran cerita anak. Silabus pembelajaran digunakan untuk menentukan rencana pelaksanaan pembelajaran. Daftar nama siswa digunakan untuk menentukan sampel penelitian. Foto dan video proses pembelajaran digunakan sebagai bukti pelaksanaan pembelajaran.

3.7.3 Tes

Menurut Poerwanti 2008: 1.5 tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan atau sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa untuk mengukur tingkat pemahaman dan penguasaannya terhadap sesuatu. Selain itu, Riduwan 2015: 76 menjelaskan tes sebagai instrumen pengumpul data adalah 52 serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Berdasarkan pernyataan tersebut, tes merupakan sejumlah pertanyaan. Tujuan dilakukannya tes yaitu untuk mengukur pemahaman seseorang terhadap sesuatu. Pertanyaan dapat disampaikan secara lisan maupun melalui bentuk tulisan. Tes yang ditujukan untuk siswa harus tes yang telah mengalami proses validasi dan reliabilitasi Sudjana, 2014: 113. Proses ini bertujuan untuk menguji tingkat validitas dan reliabilitas suatu tes. Apabila tes yang digunakan valid dan reliabel, maka dapat dikatakan tes memiliki kualitas yang bagus. Basuki dan Hariyanto 2014: 22 menjelaskan bahwa tes dapat berupa alat penilaian maupun cara penilaian. Sehingga dapat dikatakan bahwa tes dalam pendidikan adalah alat penilaian atau metode penilaian yang sistematis, sah, dapat dipercaya dan objektif. Tujuannya untuk menentukan kecakapan, keterampilan, dan tingkat pengetahuan siswa terhadap bahan ajar, berupa suatu tugas atau persoalan yang harus diselesaikan oleh seorang siswa atau kelompok siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis tes objektif. Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif Arikunto, 2015: 179. Sependapat dengan pernyataan tersebut, Basuki dan Hariyanto 2014: 39 mengemukakan bahwa tes objektif adalah suatu bentuk tes yang dalam penilaiannya tidak dipengaruhi oleh pribadi pemeriksa. Arifin 2014: 135 menyatakan tes objektif sering disebut tes dikotomi karena jawabannya antara benar atau salah dan skornya antara 1 atau 0. Disebut tes objektif karena penilaiainnya objektif. Siapapun yang mengoreksi jawaban tes 53 objektif hasilnya akan sama karena kunci jawabannya jelas dan sudah pasti. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tes merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam asesmen pembelajaran disamping alat ukur yang lain. Bentuk tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu soal pilihan ganda dengan jumlah soal 20 butir dengan empat alternatif jawaban. Widoyoko 2015: 93 menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan tes bentuk pilihan ganda adalah 2 sampai 3 menit untuk setiap butir soal. Hal itu juga dipengaruhi oleh tingkat kesukaran soal.

3.8 Instrumen Penelitian

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN MODEL TWO STAY TWO STRAY BERBASIS TEORI VAN HIELE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN KARANGDADAP KABUPATEN BANYUMAS

0 41 341

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANGKULON 01 KOTA SEMARANG

1 11 323

KEEFEKTIFAN MODEL MIND MAPPING DALAM PEMBELAJARAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN PADA SISWA KELAS V SDN 1 KARANGBAWANG BANYUMAS

0 14 194

PENDAHULUAN Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPS Dengan Metode Cooperative Script Pada Siswa Kelas IV SDN 01 Malanggaten Tahun Pelajaran 2012/2013.

0 1 6

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII.C SM

0 1 17

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA DALAM Penerapan Metode Pembelajaran Cooperative Script Sebagai Upaya Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Proses Pembelajaran IPS Terpadu Pada Siswa Kelas VIII.C SM

0 1 11

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT (PTK Pembelajaran Matematika Ke

0 0 17

METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT

0 0 2

KEEFEKTIFAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PERJUANGAN KEMERDEKAAN PADA SISWA KELAS V SDN SUSUKAN ABUPATEN SEMARANG

0 0 58

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE PADA PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN GUGUS DIPONEGORO KABUPATEN PATI

0 0 72