Pembinaan Peserta Didik Manajemen Peserta Didik
16
iptek; 3 mengadakan studi banding dan kunjungan studi wisata ke tempat- tempat sumber belajar; 4 mendesain dan memproduksi media pembelajaran; 5
mengadakan pameran karya inovatif dan hasil penelitian; 6 mengoptimalkan pemanfaatan perpustakaan sekolah; 7 membentuk klub sains, seni dan olah raga;
8 menyelenggarakan festival dan lomba seni; dan 9 menyelenggarakan lomba dan pertandingan olah raga.
Pembinaan demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural, antara lain
meliputi kegiatan: 1 memantapkan dan mengembangkan peran siswa di dalam OSIS sesuai dengan tugasnya masing-masing; 2 melaksanakan latihan
kepemimpinan siswa; 3 melaksanakan kegiatan dengan prinsip kejujuran, transparan, dan profesional; 4 melaksanakan kewajiban dan hak diri dan orang
lain dalam pergaulan masyarakat; 5 melaksanakan kegiatan kelompok belajar, diskusi, debat dan pidato; 6 melaksanakan kegiatan orientasi siswa baru yang
bersifat akademik dan pengenalan lingkungan tanpa kekerasan; 7 melaksanakan penghijauan dan perindangan lingkungan sekolah.
Pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan, antara lain meliputi kegiatan: 1 meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam
menciptakan suatu barang menjadi lebih berguna; 2 meningkatkan kreativitas dan keterampilan di bidang barang dan jasa; 3 meningkatkan usaha koperasi
siswa dan unit produkdsi; 4 melaksanakan praktek kerja nyata PKN atau pengalaman kerja lapangan PKL atau praktek kerja industri Prakerin; dan 5
17
meningkatkan kemampuan keterampilan siswa melalui sertifikasi kompetensi siswa berkebutuhan khusus.
Pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi antara lain: 1 melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat; 2
melaksanakan usaha kesehatan sekolah UKS; 3 melaksanakan pencegahan penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif narkoba, minuman
keras, merokok, dan HIV AIDS; 4 meningkatkan kesehatan reproduksi remaja; 5 melaksanakan hidup aktif; 6 melakukan diversifikasi pangan; dan 7
melaksanakan pengamanan jajan anak sekolah. Pembinaan sastra dan budaya, antara lain meliputi kegiatan: 1
mengembangkan wawasan dan keterampilan siswa di bidang sastra; 2 menyelenggarakan festival atau lomba, sastra dan budaya; 3 meningkatkan daya
cipta sastra; dan 4 meningkatkan apresiasi budaya. Pembinaan teknologi informasi dan komunikasi TIK, antara lain meliputi
kegiatan: 1 memanfaatkan TIK untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran; 2 menjadikan TIK sebagai wahana kreativitas dan inovasi; dan 3 memanfaatkan
TIK untuk meningkatkan integritas kebangsaan. Pembinaan komunikasi dalam bahasa Inggris, antara lain meliputi kegiatan:
1 melaksanakan lomba debat dan pidato; 2 melaksanakan lomba menulis dan korespodensi; 3 melaksanakan kegiatan English Day; 4 melaksanakan kegiatan
bercerita dalam bahasa Inggris Story Telling; dan 5 melaksanakan lomba puzzies words atau scrabble.
18
Kedua, Tim Dosen AP 2010:53-55 mengemukakan, pembinaan terhadap peserta didik meliputi layanan-layanan khusus yang menunjang manajemen
peserta didik. Layanan-layanan yang dibutuhkan peserta didik di sekolah meliputi. a.
Layanan Bimbingan dan Konseling Layanan BK merupakan proses pemberian bantuan terhadap siswa agar
perkembanganya optimal sehingga anak didik bisa mengarahkan dirinya dalam bertindak dan bersikap sesuai dengan tuntutan situasi lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat. Fungsi bimbingan di sini adalah membantu peserta didik dalam memilih jenis sekolah lanjutan, memilih program, lapangan pekerjaan
sesuai bakat, minat, dan kemampuan. Selain itu bimbingan dan konseling juga membantu guru dalam menyesuaikan program pengajaran yang disesuaikan bakat,
minat siswa, serta membantu siswa dalam menyesuaikan diri dengan bakat dan minat siswa untuk mencapai perkembangan yang optimal.
b. Layanan perpustakaan
Diperlukan untuk
memberikan layanan
dalam menunjang
proses pembelajaran di sekolah, melayani informasi yang dibutuhkan serta memberikan
layanan rekreatif melalui koleksi bahan pustaka. Keberadaaan perpustakaan penting, karena perpustakaan juga dipandang sebagai kunci dalam pembelajaran
siswa di sekolah. Bagi siswa sekolah dapat menjadi penyedia bahan pustaka yang memperkaya dan memperluas cakrawala pengetahuan, meningkatkan
keterampilan, membantu siswa dalam mengadakan penelitian, memperdalam pengetahuan berkaitan dengan subjek yang diminati, serta meningkatkan minat
baca siswa dengan adanya bimbingan membaca dan sebagainya.
19
c. Layanan Kantin
Kantin diperlukan di setiap sekolah agar kebutuhan anak terhadap makanan bersih, bergizi dan higenis bagi anak terpenuhi sehingga kesehatan anak terjamin
selama di sekolah. d.
Layanan kesehatan Layanan kesehatan di sekolah biasanya dibentuk dalam sebuah Usaha
Kesehatan Sekolah UKS. Sasaran utama UKS untuk meningkatkan atau membina kesehatan siswa dan lingkungan hidupnya. Program UKS adalah: 1
mencapai lingkungan hidup yang sehat; 2 pendidikan kesehatan; 3 pemeliharaan kesehatan di sekolah.
e. Layanan transportasi
Sarana transportasi bagi peserta didik sebagai penunjang untuk kelancaran proses belajar-mengajar.
f. Layanan asrama
Bagi siswa, layanan asrama sangat berguna untuk mereka yang jauh dari keluarga sehinggan membutuhkan tempat tinggal yang nyaman untuk beristirahat.
Ketiga, Nasihin dan Sururi 2009: 211-212 menyebutkan lembaga pendidikan dalam pembinaan dan pengembangan peserta didik biasanya
melakukan kegiatan yang disebut dengan kegiatan kurikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
a. Kegiatan kurikuler
Kegiatan kurikuler adalah semua kegiatan yang telah ditentukan di dalam kurikulum yang pelaksanaanya dilakukan pada jam-jam pelajaran. Kegiatan
20
kurikuler dalam bentuk belajar mengajar di kelas dengan nama pelajaran atau bidang studi yang ada di sekolah. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan
kurikuler ini. b.
Kegiatan ekstrakurikuler Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan peserta didik yang
dilaksanakan di luar ketentuan yang ada di dalam kurikulum. Kegiatan ekatrakurikuler ini biasanya terbentuk berdasarkan bakat dan minat yang dimiliki
oleh peserta didik. Setiap peserta didik tidak harus mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Ia bisa memilih kegiatan mana yang dapat mengembangkan
kemampuan dirinya. Bisa dikatakan kegiatan ekstrakurikuler ini merupakan wadah kegiatan peserta didik di luar pelajaran atau di luar kegiatan kurikuler.
Uraian mengenai pembinaan peserta didik yang diambil dari berbagai sumber di atas, menunjukkan suatu benang merah bahwa pembinaan peserta
didik, pada dasarnya dapat dikategorikan menjadi dua yakni, pembinaan yang berkaitan dengan aspek akademik dan aspek non akademik. Pembinaan aspek
akademik, meliputi: 1 pembinaan prestasi akademik, seni dan olah raga sesuai dengan bakat dan minat; 2 pembinaan sastra dan budaya; 3 pembinaan
teknologi informasi dan komunikasi TIK; dan 4 pembinaan berbahasa Inggris. Sedangkan pembinaan non akademik meliputi: 1 pembinaan keimanan dan
ketakwaan; 2 pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia; 3 pembinaan kepribadian unggul, wawasan kebangsaan, dan bela negara; 4 pembinaan
demokrasi, hak asasi manusia, pendidikan politik, lingkungan hidup, kepekaan dan toleransi sosial dalam konteks masyarakat plural; 5 pembinaan kreativitas
21
dan kewirausahaan; 6 pembinaan kesehatan jasmani, kesehatan dan gizi berbasis sumber gizi yang terdiversifikasi dan olah raga; serta 7 pemberian
layanan-layanan kepada peserta didik.