Fokus Penelitian METODE PENELITIAN
44
merupakan contoh reduksi data hasil wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini.
“Awalnya malah bukan membentuk komunitas belajar seperti saat ini. Awalnya SMP terbuka, namun sejak pembentukannya semangat pendidikan
yang membebaskanya sudah ada sehingga kalau SMP terbuka harus dibimbing oleh SMP induk, yang saat itu adalah SMP N 10 Salatiga, merasa tidak
nyaman. Selanjutnya tahun 2006 pindah atau berubah menjadi non formal. Di non formal pun sebenarnya banyak peraturan yang harus dipenuhi. Namun
kami mencoba sesuai dengan kemauan kita saja. Ketika ada pembinaan dari Dinas ya kita terima saja namun jika ada hal-hal yang tidak sesuai dengan nilai
dan keinginan kami tolak. Untuk kelembagaan di KBQT seperti halnya
PKBM” Setelah direduksi menjadi: “Pada mulanya KBQT merupakan SMP Terbuka yang
menginduk pada SMP N 10 Salatiga. Selanjunya pada tahun 2006 berubah menjadi lembaga pendidikan non formal dal
am bentuk PKBM”. 3.
Display Data Setelah data direduksi maka data dibuat pola-pola khusus sesuai tema atau
pokok permasalahan sehingga data tersebut dapat memberikan informasi yang jelas dan dapat dipahami. Data yang telah dirangkum berdasarkan pertanyaan
penelitian selanjutnya dipaparkan dalam bentuk narasi sesuai rumusan masalah penelitian yaitu pembinaan peserta didik di Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah.
Berikut merupakan contoh dari display data yang ada dalam penelitan ini. “Perencanaan pembinaan peserta didik pada Komunitas Belajar Qaryah
Thayyibah KBQT diawali dengan menyiapkan komponen pembinaan peserta didik. Komponen tersebut meliputi guru pendamping yang memenuhi syarat
sebagai guru sekolah alternatif dan penyediaan sarana pendukung pembinaan dengan melibatkan masyarakat setempat. Selanjutnya barulah guru
pendamping bersama peserta didik merumuskan indikator pembinaan yang berdasar pada minat dan potensi peserta didik dalam wujud target atau rencana
capaian.
”