Bagaimana pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia di

190 berangkat latihan teater, mereka yang piket tetap menjalankan tugasnya sebelum berangkat latihan. Meskipun peserta didik di KBQT berasal dari berbagai macam latar belakang daerah, namun hal itu tidak menjadi penghalang bagi mereka untuk berteman. Mereka semua terlihat akrab satu sama lain, dan tidak ada pembedaan. e. Bagaimana pembinaan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan? Wawancara: Di KBQT sebenarnya tidak ada pembinaan khusus tentang kewirausahaan. Kegiatan kewirausahan di KBQT, semua merupakan kemauan dari peserta didik. Kegiatan kewirausahaan yang dilakukan diantaranya adalah menjual mini cake dan juga usaha sablon. Dalam menjalankan wirausaha, mereka membagi diri kedalam dua tim, yaitu tim pemasaran dan tim produksi. Observasi: Nampaknya tidak ada pembinaan khusus yang berkaitan dengan kewirausahaan. Kegiatan kewirausahaan yang mereka lakukan atas inisiatif mereka sendiri. Setiap sore mereka bersama-sama membuat mini cake, untuk selanjutnya dijual pada keesokan harinya. Dalam proses wirausaha ini pun ada pembagian tugas antara bagian produksi dan bagian pemasaran.

f. Bagaimana pembinaan kualitas jasmani, kesehatan dan gizi berbasis

sumber gizi yang terdiversifikasi? Wawancara: KBQT mengadakan hari kesehatan setiap hari Jumat. Setiap peserta didik wajib mengikuti kegiatan ini. Mereka biasanya melakukan senam bersama, kemudian dilanjutkan dengan materi tentang pengtahuan kesehatan dan praktik pembuatan yogurt, jamu, dan lain sebagainya. Observasi: Setiap hari Jumat diadakan hari kesehatan, yang diisi dengan olah raga dan kegiatan kesehatan lainya. g. Bagaimana layanan-layanan yang diberikan kepada peserta didik? Wawancara: 191 Di KBQT belum ada layanan bimbingan konseling. Ketika ada siswa yang bermasalah biasanya dibantu oleh alumni yang kuliah pada jurusan psikologi, atau dibantu oleh psikiater mitra KBQT. Namun menurut guru pendamping, hal yang lebih manjur untuk mengatasi masalah peserta didik bukan dengan mendatangkan psikolog atau psikiater, namun lebih pada mengajak peserta didik untuk sharing dan diskusi. Observasi: Layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah layanan perpustakaan dan layanan internet 24 jam. Sementara layanan yang lain seperti halnya layaan bimbingan konseling, layanan kantin, layanan UKS, layanan transportasi, layanan asrama belum ada.