Kegiatan pengembangan pribadi Konsep Pendidikan Non Formal

25 b. Sekolah atau lembaga pendidikan publik untuk siswa bermasalah. Program pendidikan ini tidak mengikuti standar sekolah reguler, namun menerapkan program yang bersifat fungsional bagi kehidupan mereka di masyarakat. c. Sekolah atau lembaga pendidikan swasta yang mempunyai jenis beragam. Termasuk jenis pendidikan keagamaan seperti pesantren, dan sekolah minggu; lembaga pendidikan bercirikan keterampilan fungsional seperti kursus, dan program pendidikan dengan program perawatan atau pendidikan anak usia dini seperti penitipan anak, kelompok bermain, taman kanak-kanak dan lembaga pendidikan swadaya masyarakat dengan program pembinaan khusus untuk mereka yang bermasalah. d. Pendidikan di rumah. Pendidikan yang termasuk kategori ini adalah pendidikan yang diselenggarakan keluarga terhadap anggota keluarga yang masih dalam usia sekolah, seperti menjaga anak-anak dari aliran atau kontaminasi aliran atau falsafah hidup yang bertentangan dengan tradisi keluarga. Dari uraian mengenai macam-macam dan tipe pendidikan alternatif di atas, selanjutnya diketahui bahwa program pendidikan alternatif dapat diselenggarakan oleh pemerintah ataupun pihak swasta. Pendidikan alternatif dapat berupa sekolah publik, program rehabilitasi untuk mengatasi siswa bermasalah, program kesetaraan berisi pembelajaran mata pelajaran tertentu dan perbaikan dan pembelajaran, program perbaikan bagi siswa sekolah formal, dan program pendidikan di rumah. Sejalan dengan kesimpulan sebelumnya, Gilbert Guerin dan Lou Denti 1999:76 menyebutkan contoh konten dalam pendidikan alternatif meliputi. 26 a. Instruksi, strategi membaca dan pengembangan literatur, kepercayaan, penetapan tujuan, dan motivasi strategi, adaptasi kurikulum yang terintegrasi, portofolio dan topik yang menarik. b. Tingkah laku, tanggung jawab sosial, keadilan yang restoratif, perubahan individu, ruang kelas yang baik dan keterampilan sosial, keterampilan menahan diri, pembangunan kepercayaan diri, kesadaran kelompok dan pemecahan masalah. c. Masyarakat: variasi budaya, keterlibatan keluarga dan penghubung sekolah tokoh masyarakat, layanan pembelajaran, keahlian bahasa kedua bahasa daerah. d. Institusi atau hubungan budaya, lingkungan dan sistem yang terisolasi, individu, sistem dan perubahan peraturan, dukungan transisi baik pra, saat dan pasca pelaksanaan program. Ditambahkan Lange dan Sletten 2002 dalam Diane E Powell 2003: 68- 70 bahwa unsur program yang dianggap paling penting untuk program pendidikan alternatif yang efektif meliputi. a. “A low teacherpupil ratio and program size. b. The avaibility of one-on-one interaction betwen staf and students. c. A climate that supports learning. d. Opportunities for relevantexperience that are consistent with the students future goals. e. The opportunity for students to develope and exercise self-control in decision making. f. A flexible structure that accomodates the students academic and social- emotional needs. g. A caring environtment that builds and fosters resilience. h. Training and support for teachers in working with both typical functioning and special needs students. i. Research and evaluation of the impact of the program on student population.