Tahap-tahap Membaca Cepat Membaca Cepat

untuk mengemukakan suatu informasi dan menuliskan jawaban secepat mungkin. Setelah selesai, jawaban-jawaban tersebut didiskusikan bersama Schacter via Zuchdi, 2008: 89. c. Tahap pascabaca Kegiatan pascabaca dilakukan untuk membantu siswa menyatukan informasi baru yang didapat ke dalam skemata yang telah dimiliki sehingga diperoleh tingkat pemahaman yang lebih tinggi Burns dalam Somadayo, 2011: 38. Jadi, tahap-tahap pembelajaran membaca cepat ditujukan untuk mengembangkan kemampuan membaca cepat. Adapun tahapan pelaksanaan pembelajaran membaca cepat meliputi tahap prabaca, tahap saat baca, dan tahap pascabaca. Tahapan-tahapan tersebut bersifat wajib untuk dilaksanakan dalam pembelajaran membaca cepat karena melalui tahapan tersebut akan tergambar aktivitas belajar siswa.

4. Manfaat Membaca Cepat

Ada berbagai manfaat yang terkandung dari kemampuan membaca cepat, di antaranya adalah 1 membaca cepat menghemat waktu, 2 membaca cepat menciptakan efesiensi, 3 semakin sedikit waktu yang diperlukan untuk melakukan hal-hal rutin, maka semakin banyak waktu yang tersedia untuk mengerjakan hal penting lainnya, 4 membaca cepat memiliki nilai yang menyenangkan menghibur, 5 membaca cepat memperluas cakrawala mental, 6 membaca cepat membantu berbicara secara efektif, 7 membaca cepat membantu dalam menghadapi ujian, 8 membaca cepat meningkatkan pemahaman, 9 membaca cepat menjamin untuk selalu mutakhir, dan 10 membaca cepat dapat dikatakan sebagai tonikum mental Depdiknas 2006: 17. Menurut Darmayanti 2007: 42 ada beberapa manfaat membaca cepat 1 untuk mencari informasi yang dibutuhkan dari sebuah bacaan secara cepat dan efektif, 2 dalam waktu yang singkat dapat memahami setiap bagian dari suatu bacaan, 3 tidak banyak waktu yang terbuang. Sejalan dengan itu Sugembong 2009: 87 mengemukakan manfaat membaca cepat di antaranya 1 lebih efisien dalam meggunakan waktu sehingga dapat memanfaatkan sisa waktu untuk kegiatan lain, 2 bisa lebih mengerti dan lebih cepat dari yang lain, 3 dapat melatih otak untuk lebih efisien dalam bekerja, lebih mudah mengolah dan mengambil makna dari bacaan.

5. Hambatan dalam Membaca Cepat

Dalam proses membaca cepat ada beberapa kebiasaan yang didapati pada para pembaca yang dapat menjadi hambatan dalam membaca cepat. Berikut faktor-faktor yang dapat menghambat kecepatan membaca Soedarso, 2006: 5-9. 1 Vokalisasi atau membaca dengan suara sangat memperlambat membaca, karena itu berarti mengucapkan kata demi kata dengan lengkap. 2 Gerakan bibir; menggerakkan bibir atau komat-kamit sewaktu membaca, sekalipun tidak mengeluarkan suara, sama lambatnya dengan membaca bersuara. 3 Gerakan kepala; menggerakkan kepala akan memperlambat kecepatan membaca. Oleh karena itu, orang perlu membiasakan membaca dengan menggerakkan mata sehingga dapat memfokuskan pandangan. 4 Menunjuk dengan jari; cara membaca dengan menunjuk dengan jari atau benda lain itu sangat menghambat membaca sebab gerakan tangan lebih lambat daripada gerakan mata. 5 Regresi, kebiasaan selalu kembali regresi ke belakang untuk melihat kata atau beberapa kata yang baru dibaca itu menjadi hambatan yang serius dalam membaca. 6 Subvokalisasi atau melafalkan dalam batin pikiran kata-kata yang dibaca juga dilakukan oleh pembaca yang kecepatannya telah tinggi. Subvokalisasi juga menghambat karena orang menjadi lebih memperhatikan bagaimana melafalkan secara benar dari pada berusaha memahami ide yang dikandung dalam kata-kata yang dibaca. Sejalan dengan Soedarso, Nurhadi 2008: 33 mengatakan bahwa mengenai hambatan-hambatan dalam membaca cepat diantaranya adalah menyuarakan apa yang dibaca, membantu melihat menelusuri baris-baris bacaan dengan alat-alat tertentu ujung pensil, ujung jari, bergumam-gumam atau bersenandung, dan kebiasaan mengulang-ulang unit-unit bacaan yang telah dibaca, membaca kata demi kata, menggerak-gerakkan kaki atau anggota tubuh yang lain, dan kesulitan konsentrasi. Disadari atau tidak, setiap orang biasanya memiliki satu atau lebih kebiasaan membaca yang buruk sehingga memperlambat kecepatan baca. Kebiasaan ini diperoleh dari proses membaca yang salah sejak

Dokumen yang terkait

PENERAPAN TEKNIK SKIPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 2 NGAWI TAHUN AJARAN 20092010

1 7 21

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK REFLEKTIF DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN KELAS XI SMK NEGERI 2 SEWON BANTUL.

0 5 190

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI TEKNIK PORPE (PREDICT, ORGANIZE, REHEARSE, PRACTICE, EVALUATE).

5 28 357

PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA KELAS XI di SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 93

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMK N 1 BANTUL.

1 2 207

KEEFEKTIFAN TEKNIK HERRINGBONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN.

9 67 274

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK SKIMMING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI SUMPIUH

0 2 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Membaca Cepat 1. Pengertian Membaca - UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK SKIMMING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI SUMPIUH - repository perpustakaan

1 16 14