H
a
= Penggunaan Teknik Khusus dalam pembelajaran membaca cepat lebih efektif dibandingkan dengan pembelajaran yang tidak menggunakan
Teknik Khusus
.
µ
1
= Pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan Teknik Khusus. µ
2
= Pembelajaran membaca cepat tanpa menggunakan Teknik Khusus.
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini bertujuan menguji perbedaan kemampuan membaca cepat antara siswa yang mengikuti pembelajaran membaca cepat menggunakan Teknik
Khusus dengan siswa yang mengikuti pembelajaran membaca cepat tanpa menggunakan Teknik Khusus. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk
menguji keefektifan Teknik Khusus dalam pembelajaran membaca cepat siswa kelas XI SMA Negeri 2 Banguntapan Bantul.
Sebelum diberi perlakuan
,
terlebih dahulu dilakukan tes awal
.
Hal ini bertujuan untuk mendapatkan informasi awal kemampuan membaca cepat
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen mendapat perlakuan Teknik Khusus dan kelompok kontrol tidak mendapat perlakuan Teknik
Khusus
.
Kemudian, kedua kelompok itu diberi tes akhir untuk mengetahui
perbedaan kemampuan membaca cepat kedua kelompok tersebut. Data dalam penelitian ini meliputi data skor tes awal dan data skor tes
akhir membaca cepat siswa kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil penelitian kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan sebagai berikut.
1. Deskripsi Data
a. Data Skor Tes Awal
Kemampuan Membaca Cepat Kelompok Kontrol
Kelompok kontrol merupakan kelas yang mendapat pembelajaran
membaca cepat tanpa menggunakan Teknik Khusus. Sebelum kelompok kontrol
diberi pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan tes awal membaca cepat dengan
tes berbentuk pilihan ganda sejumlah 30 butir. Subjek pada tes awal kelompok
kontrol sebanyak 24 siswa. Data hasil tes awal
kelompok kontrol diperoleh skor tertinggi 21 dan skor terendah 12 dengan
mean
16,67;
median
17;
mode
17; dan standar deviasi 2,25864. Hasil perhitungan skor tes awal
kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6 halaman 186.
Tabel 3: Distribusi Frekuensi Skor Tes Awal Membaca Cepat Kelompok
Kontrol No.
Skor Frekuensi
Frekuensi Frekuensi
Kumulatif Frekuensi
Kumulatif
1 12
1 4,17
24 100
2 13
1 4,17
23 95,83
3 14
2 8,33
22 91,67
4 15
3 12,5
20 83,33
5 16
4 16,67
17 70,83
6 17
5 20,83
13 54,17
7 18
3 12,5
8 33,33
8 19
2 8,33
5 20,83
9 20
2 8,33
3 12,5
10 21
1 4,17
1 4,17
Jumlah 24
100
Data skor pada tabel 3 di atas dapat disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut.
Gambar 1: Histogram Distribusi Frekuensi Skor Tes Awal Membaca
Cepat Kelompok Kontrol
Berdasarkan tabel 3 dan histogram gambar 1 dapat diketahui bahwa siswa yang memperoleh skor tertinggi, yaitu 21 sebanyak 1 siswa. Kemudian,
siswa yang memperoleh skor terendah, yaitu 12 sebanyak 1 siswa. Skor 17 diperoleh siswa terbanyak, yaitu 5 siswa. Berdasarkan data statistik yang
dihasilkan dapat disajikan kategori kecenderungan perolehan skor tes awal kelompok kontrol dalam tabel dan diagram pie.
Tabel 4: Kategori Kecenderungan Skor Tes Awal Membaca Cepat
Kelompok Kontrol No. Kategori
Interval F
Frekuensi Frekuensi
Kumulatif Frekuensi
Kumulatif
1 Rendah
15 4
16,67 24
100 2
Sedang 15 s.d 18
15 62,5
20 83,33
3 Tinggi
18 5
21,08 5
20,83
Jumlah 24
100
Tabel 4 di atas dapat disajikan dalam bentuk diagram pie sebagai berikut.
1 2
3 4
5 6
12 13
14 15
16 17
18 19
20 21
Fr e
ku e
n s
i
Skor