Deskripsi Kondisi Awal Kemampuan Membaca Cepat Kelompok

dipahami. Pemilihan wacana juga harus dipertimbangkan dari segi tingkat kesulitan, isi, panjang, dan jenis atau bentuk wacana Nurgiyantoro, 2011: 371- 373. Setelah melakukan tes awal pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, maka akan diperoleh skor tes awal kedua kelompok itu. Skor tersebut kemudian dianalisis dengan uji-t sebagai data tes awal kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil analisi uji-t itu, diperoleh t hitung sebesar 1,041 dengan df=49 dan diperoleh nilai p sebesar 0,303. Nilai p lebih besar daripada taraf kesalahan 0,05 0,303 0,05. Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil uji-t tes awal menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan kemampuan membaca cepat antara siswa yang akan diberi pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan Teknik Khusus dengan siswa yang akan diberi pembelajaran membaca cepat tanpa menggunakan Teknik Khusus . Dengan kata lain, kemampuan membaca cepat di awal penelitian pada kedua kelompok setara. Setelah diberi tes awal, siswa-siswa kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menerima pembelajaran membaca cepat sebanyak empat kali. Siswa dari kelompok kontrol menerima pembelajaran membaca cepat tanpa menggunakan Teknik Khusus , sedangkan siswa dari kelompok eksperimen menerima pembelajaran membaca cepat dengan menggunakan Teknik Khusus . Teknik Khusus dalam proses pembelajaran membaca cepat pada kelompok eksperimen lebih efektif dibanding dengan proses pembelajaran membaca cepat tanpa menggunakan Teknik Khusus pada kelompok kontrol. Perbedaan kemampuan membaca cepat antara kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol terlihat pada proses pembelajaran membaca cepat. Masing-masing kelompok akan mengikuti sebanyak empat kali pembelajaran dengan materi yang sama. Dalam penelitian ini, materi yang diberikan dalam pembelajaran membaca cepat, baik kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen meliputi menghitung kecepatan membaca, kecepatan efektif membaca, teknik membaca, dan pokok-pokok isi bacaan. Seperti yang dijelaskan Soedarso 2006: 28 bahwa pemahaman komprehensi adalah kemampuan membaca untuk mengerti ide pokok, detail yang penting, dan seluruh pengertian. Di dalam pemahaman tersebut ada beberapa hal yang diperlukan, antara lain: menguasai perbendaharaan kata mengenai bacaan yang sedang dibaca dan akrab dengan struktur dasar dalam penulisan kalimat, paragraf, dan tata bahasa. Setelah kedua kelompok mendapat perlakuan yang berbeda, kemudian dilaksanakan tes akhir untuk mengetahui perkembangan siswa. Tes akhir dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan membaca cepat kelompok kontrol dan kelompok eksperimen setelah mengikuti proses pembelajaran yang berbeda. Tes akhir tersebut dilakukan dengan cara memberi tugas kepada kedua kelompok berupa tes pilihan ganda berjumlah 30 butir soal dengan empat alternatif jawaban. Data tes akhir kemampuan membaca cepat kelompok kontrol dengan subjek sebanyak 24 siswa diperoleh skor tertinggi 25 dan skor terendah 11. Hasil analisis deskriptif skor tes akhir kelompok kontrol diperoleh mean 19,08; median

Dokumen yang terkait

PENERAPAN TEKNIK SKIPPING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 2 NGAWI TAHUN AJARAN 20092010

1 7 21

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEXTPUZZLE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 3 BANTUL.

2 4 241

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK REFLEKTIF DENGAN MEDIA FILM PENDEK DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN KELAS XI SMK NEGERI 2 SEWON BANTUL.

0 5 190

UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS XI SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL MELALUI TEKNIK PORPE (PREDICT, ORGANIZE, REHEARSE, PRACTICE, EVALUATE).

5 28 357

PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KEIKUTSERTAAN DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PADA SISWA KELAS XI di SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 93

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN MEDIA KOMIK DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMK N 1 BANTUL.

1 2 207

KEEFEKTIFAN TEKNIK HERRINGBONE UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA PRANCIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PRAMBANAN KLATEN.

9 67 274

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SQUARE DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA BAHASA JERMAN PESERTA DIDIK KELAS X SMA NEGERI 2 BANGUNTAPAN BANTUL.

0 2 226

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK SKIMMING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI SUMPIUH

0 2 13

BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Membaca Cepat 1. Pengertian Membaca - UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN TEKNIK SKIMMING PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI SUMPIUH - repository perpustakaan

1 16 14