lebih baik. Pada akhirnya, dapat disimpulkan bahwa membaca cepat adalah teknik membaca teks untuk memahami isi bacaan dengan cepat dan dengan tujuan
membaca yang tepat. Ada tiga hal yang menjadi perhatian dalam membaca cepat, yaitu
kecepatan yang memadai, pemahaman yang tinggi, dan tujuan membaca yang tepat. Seorang pembaca cepat tidak berarti menerapkan kecepatan membaca itu
pada setiap keadaan, suasana, dan jenis bacaan yang dihadapinya. Namun, pembaca cepat tahu kapan maju dengan kecepatan tinggi, kapan memperlambat,
kapan harus berhenti sejenak, kapan kemudian melaju lagi, dan seterusnya. Pembaca yang baik sadar akan berbagai tujuan membaca, tingkat kesulitan bahan
bacaan, serta keperluan membacanya saat itu. Apabila ketiga hal tersebut dapat dikuasai, maka akan diperoleh keterampilan membaca yang baik.
2. Pemahaman dalam Membaca Cepat
Dalam membaca cepat terkandung pemahaman yang cepat pula. Seorang pembaca yang baik akan mengatur kecepatan dan memilih jalan terbaik untuk
mencapai tujuannya. Kecepatan membaca sangat tergantung pada bahan dan tujuan membaca, serta sejauh mana keakraban dengan bahan bacaan. Kecepatan
membaca harus seiring dengan kecepatan memahami bahan bacaan. Nurhadi 2008
: 32. “Seorang pembaca cepat tidak berarti menerapkan kecepatan membaca itu pada setiap keadaan, suasana, dan jenis bacaan yang dihadapinya”.
Soedarso 2006 : 18 mengatakan “kecepatan membacapun harus
fleksibel.
Artinya, kecepatan tidak harus selalu sama. Adakalanya kecepatan itu
diperlambat. Hal itu tergantung pada bahan dan tujuan kita membaca”. Pembaca yang efektif dan efesien mempunyai kecepatan bermacam-macam. Sadar akan
berbagai tujuan, tingkat kesulitan bahan bacaan, serta keperluan membacanya saat itu. Karena kesadaran itu akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman
terhadap isi bacaan.
3. Tahap-tahap Membaca Cepat
Sebagai suatu proses, membaca cepat terdiri dari beberapa tahap, yaitu tahap prabaca, tahap saat baca, dan tahap pascabaca. Berikut ini akan dijelaskan
kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam tahap-tahap tersebut yang dikemukakan oleh beberapa ahli.
a. Tahap prabaca
Pelaksanaan kegiatan prabaca adalah kegiatan pengajaran yang dilaksanakan sebelum siswa melakukan kegiatan membaca. Dalam kegiatan ini,
guru mengarahkan perhatian pada pengaktifan skemata siswa yang berhubungan dengan topik bacaan Burns, dkk dalam Somadayo, 2011: 35. Selanjutnya,
Somadayo 2011: 36 menyatakan bahwa skemata ialah latar belakang pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki siswa tentang suatu informasi
atau konsep tentang sesuatu. b.
Tahap saat membaca Pada tahap ini banyak sekali variasi yang dapat dilakukan sejalan dengan
strategi baca yang telah dipilih guru. Brown via Abidin, 2012: 21-24 menyatakan bahwa dalam tahap ini terdapat beberapa model membaca yang dapat
digunakan harus dipilih berdasarkan seleksi ketepatannya, yaitu model
metakognitif, model linier model
bottom-up
, model psikolinguistik
top-down
, dan model interaktif. Dalam hal ini, Anderson via Abidin, 2012: 24 mengakui
bahwa model interaktif merupakan model yang paling tepat untuk diterapkan. Hal itu dikarenakan model ini adalah gabungan dari proses bawah-atas dan atas-bawah
yang menghasilkan gambaran mengenai apa yang terjadi ketika membaca. Lebih lanjut, Somadayo 2011: 37-38 mengemukakan bahwa pelaksanaan
kegiatan pada tahap saat baca adalah dengan teknik
skimming
dan teknik
scanning
.
Skimming
adalah suatu teknik membaca untuk mengambil intisari dari suatu bacaan Soedarso, 2006: 88. Dalam teknik
skimming
, siswa dituntut untuk memahami topik bacaan, mengidentifikasi opini, memahami organisasi penulisan
atau urutan ide pokok, dan menyimpulkan bahan bacaan. Teknik ini dilakukan dengan membaca dalam hati. Teknik
skimming
yang baik dilakukan dengan hanya membaca kalimat pertama pada setiap paragraf, sedangkan untuk pendahuluan
dan kesimpulanringkasan dibaca dengan lebih teliti Zuchdi, 2008: 82. Selanjutnya, teknik
scanning
terdiri dari 1 kemampuan melakukan
scanning
topik bacaan, 2 kemampuan melakukan
scanning
fakta khusus, 3 kemampuan melakukan
scanning
informasi tertentu, dan 4 kemampuan menyimpulkan Somadayo, 2011: 38.
Scanning
adalah suatu teknik membaca untuk mendapatkan suatu informasi tanpa membaca yang lain-lain, yaitu dengan
langsung ke bagian yang dicari, yaitu berupa fakta khusus atau informasi tertentu Soedarso, 2006: 89. Teknik ini dapat dilakukan guru dengan menyiapkan daftar
pertanyaan berdasarkan materi bacaan yang digunakan. Daftar pertanyaan itu harus diberikan kepada siswa sebelum mereka mulai membaca. Siswa didorong