Kelainan pada system otot dan rangka Musculus Skeletal

21 f. Menjaga agar otot yang sehat tidak atropimengecil dengan memberikan latihan penguatan Septi Indrawati, 2013. Menurut Zuyina Luklukaningsih 2014: 120 prinsip-prinsip tujuan treatmenfisioterapi untuk CP yaitu: a. Merubah pola sikap abnormal anak CP, dengan memberikan sikap yang normal untuk pergerakan. b. Menurunkan hipertonus, apastisitas atau intermitant pasma, sehingga gerakan menjadi enak dan tidak menggunakan usaha yang besar. Selain menurunkan, tujuan yang lain yaitu menaikkan tonus otot dalam fleid, athetoid dan ataxia sehingga penderita mampu memelihara sikap melawan gravitasi, fiksasi dan dapat memberikan gerakan-gerakan dan setiap range dari suatu gerakan yang dikontrol oleh kontraksi keseimbangan dan relaksasi dari agonis dan antagonis. c. Mengembangan pola gerakan dasar seperti control kepala, memutar, bangun duduk, berlutut dan reaksi keseimbangan dalam semua posisi dan aktivitas. d. Mencegah kontraktur dan deformitan, sehingga meringankan masa depan anak. e. Mengajarkan pola-pola motor skill untuk melakukan aktivitas sehari-hari dan untuk menolong diri sendiri. Fisioterapi memiliki tujuan-tujuan yang telah dijelaskan di atas, dengan tujuan tersebut diharapkan kemampuan fisik anak mengalami 22 perubahan sehingga dalam pelaksanaan pembelajaran menjadi lebih baik. Fisioterapi dilakukan oleh fisioterapis yang bertugas melaksanakan fisioterapi untuk mengoptimalkan fungsi organ anak tunadaksa. Menurut Mohammad Sugiarmin dan Ahmad Toha Muslim 1996: 131 bentuk kegiatan yang dilakukan oleh fisioterapis yaitu mengatasi gangguan sendi, menguatkan otot dan syaraf yang lemah yang menunjang untuk kegiatan mobilisasi dan khususnya jalan dengan menggunakan bantuan alat atau tanpa bantuan alat. Selain fisioterapis, pendidik dan orang tua juga ikut serta dalam menangani dan melaksanakan tujuan pendidikan bagi anak tunadaksa. Mohammad Sugiarmin dan Ahmad Toha Muslim 1996: 132 mengemukakan bahwa pendidik anak tunadaksa ikut menentukan keberhasilan upaya rehabilitasi medis yaitu dalam hal mencerdaskan anak, disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing anak tunadaksa. Heward dalam Lismadiana, 2012: 219 menyatakan bahwa efektivitas berbagai program penanganan dan peningkatan kemampuan hidup anak berkebutuhan khusus akan sangat ditentukan oleh peran serta dan dukungan penuh dari keluarga, sebab keluarga adalah pihak yang mengenal dan memahami berbagai aspek dalam diri seseorang dengan jauh lebih baik dari pada orang lain.