50 SW adalah guru SLB Negeri 1 Bantul yang bertugas menjadi wali kelas
2 jurusan D. Guru W memiliki latar belakang pendidikan SGPLB yang kemudian melanjutkan pada jenjang SI jurusan pendidikan luar biasa.
g. Subjek 7
Nama : ES
Jenis Kelamin : Perempuan
ES adalah guru SLB Negeri 1 Bantul yang bertugas menjadi wakil kepada sekolah bagian kurikulum. Guru ES merupakan wali kelas 6D1
dan guru bidang studi matematika dan IPA.
h. Subjek 8
Nama : IA
Jenis Kelamin : Perempuan
IA adalah guru SLB Negeri 1 Bantul yang bertugas menjadi wali kelas 1 jurusan tunadaksa. Guru IA memiliki latar belakang S1 jurusan
pendidikan luuar biasa. i.
Subjek 9
Nama : RM
Jenis Kelamin : Laki-laki
RM merupakan salah satu anak tunadaksa yang bersekolah di SLB Negeri 1 Bantul. RM adalah siswa kelas 6 yang mengalami kelainan
cerebral palsy. RM menggunakan alat bantu kursi roda untuk
bermobilisasi dari tempat satu ke tempat yang lainnya.
51
j. Subjek 10
Nama : DB
Jenis Kelamin : Laki-laki
DB merupakan salah satu anak tunadaksa yang bersekolah di SLB Negeri 1 Bantul. DB adalah siswa kelas 6 yang mengalami kelainan
cerebral palsy. Ia menggunakan alat bantu kursi roda namun sudah
mampu menggunannya secara mandiri.
3. Deskripsi Data Hasil Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara mendalam dan
observasi yang dilaksanakan yaitu observasi partisipan dengan dibantu panduan yang telah dibuat oleh peneliti. Penelitian dilaksanakan pada bulan
Januari- Februari 2015 dengan setting penelitian di ruang fisioterapi. Data yang diambil oleh peneliti adalah tentang proses layanan fisioterapi
bagi anak tunadaksa di SLB Negeri 1 Bantul. Data tentang layanan fisioterapi tersebut meliputi pelaksanaan fisioterapi, kendala yang dihadapi
dalam melakukan fisioterapi, upaya dalam mengatasi kendala, dan peran guru dalan layanan fisioterapi. Berikut ini adalah paparan mengenai data-
data hasil penelitian yang telah didapatkan oleh peneliti.
a. Pelaksanaan Layanan Fisioterapi di SLB Negeri 1 Bantul
Fisioterapi merupakan salah satu kurikulum tambahan bagi anak tunadaksa yang sesuai dengan salah satu tujuan pendidikan anak
tunadaksa yaitu mengembangkan keadaan fisik dari anak tunadaksa.
52 Pelaksanaan fisioterapi dilakukan di ruang fisioterapi dan dilaksanakan
setiap hari bagi anak-anak tunadaksa. Setiap kelas mempunyai jadwal fisioterapi 2 kali dalam seminggu. Prosedur pelaksanaan fisioterapi
ditinjau dari peralatan yang tersedia dan yang digunakan, jenis fisioterapi yang dilaksanakan di SLB Negeri 1 Bantul, langkah-langkah yang
dilakukan dalam fisioterapi, prosedur dalam fisioterapi, asesmen anak tunadaksa, perencanaan dan evaluasi dalam fisioterapi di SLB Negeri 1
Bantul serta kenyamanan anak tunadaksa. 1
Peralatan yang tersedia dan digunakan di ruang fisioterapi SLB Negeri 1 Bantul
Berdasarkan hasil wawancara, observasi dan dokumentasi peralatan yang ada di ruang fisioterapi antara lain: