5 Menyimak secara sempit; dalam hal ini makna atau penekanan yang penting pudar dan lenyap karena sang penyimak menyeleksi butir-butir
yang biasa, yang berkenaan, ataupun yang sesuai padanya, yang dapat disetujuinya.
6 Menyimak serta membentuk asosiasi-asosiasi dengan butir-butir yang berhubungan dengan pengalaman-pengalaman pribadi seseorang.
7 Menyimak suatu laporan untuk menangkap ide-ide pokok dan unsur-unsur penunjang, atau mengikuti petunjuk-petunjuk.
8 Menyimak secara kritis; penyimak memperhatikan nilai-nilai kata emosional dari pembicara.
9 Menyimak secara apresiatif dan kreatif dengan responsi mental dan emosional sejati yang matang.
Berdasarkan tahap-tahap menyimak di atas, maka tahap menyimak yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tahap mendengar dan tahap memahami. Hal
ini dikarenakan tahap mendengar dan tahap memahami sesuai dengan perencanaan dan tindakan dalam penelitian ini.
2.2.1.6 Pemilihan Bahan Simakan
Bahan simakan merupakan unsur penting dalam komunikasi lisan, terutama dalam menyimak. Bahan simakan itu dapat berupa konsep, gagasan atau
informasi. Menurut Subyantoro dan Hartono 2003:5-7 bahan pembelajaran
menyimak harus menarik minat dan dekat dengan kebutuhan siswa. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
1 Keluasan Bahan Ajar Bahan ajar menyimak dapat diambil dari berbagai sumber. Bahan
ajar hendaknya sesuai dengan tingkat kemampuan siswa. Materi simakan yang sesuai. Cocok dengan kemampuan siswa akan menghasilkan proses
belajar mengajar yang memuaskan dan menyenangkan, baik bagi siswa maupun guru.
2 Keterbatasan Waktu Dalam pembelajaran guru dituntut agar dapat menyesuaikan waktu
yang tersedia dengan bahan yang akan diajarkan. 3 Perbedaan Karakteristik Pembelajar
Perbedaan karakteristik pembelajar ditentukan oleh berbagai faktor antara lain minat, bakat, intelegensi, dan sikapnya. Hal itu merupakan
pertimbangan khusus bagi guru untuk memilih bahan simakan yang selaras dengan bakat, minat, dan sikap pembelajar.
4 Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni. Pada dasarnya bahan pembelajaran menyimak harus menyesuaikan
diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Bahan pembelajaran menyimak harus menarik, selaras, dan autentik. Bahan
pembelajaran menyimak yang menarik akan mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari siswa. Selain menarik, bahan pembelajaran
menyimak harus selaras. Keselarasan bahan ajar menyimak dengan penyimak merupakan syarat utama dalam proses pembelajaran menyimak.
Kegagalan pembelajar menyimak lebih banyak disebabkan oleh ketidakmampuan pembelajar terhadap makna, baik makna gramatikal,
leksikal maupun kultural dalam bahan ajar. Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah keauntentikan. Istilah
auntentik diartikan asli. Bahan yang asli ialah bahan yang dapat ditemukan di lingkungan siswa. Apa yang dapat didengar pembelajar dalam kehidupan sehari-
hari, akan lebih baik jika diambil sebagai bahan ajar menyimak.
2.2.1.7 Penilaian Keterampilan Menyimak