Kerangka Berpikir KAJIAN PUSTAKA, LANDASAN TEORETIS, KERANGKA PIKIR DAN

Penafsiran dapat dilakukan dengan menentukan pokok pikiran utama, menemukan unsur-unsur pokok berita sampai pada pemahaman isi berita yang telah disimak. Tahap ketiga adalah rekreasi. Kegiatan rekreasi adalah siswa diberi kesempatan untuk mengkreasikan hasil simakannya. Pada tahap ini siswa menyimpulkan isi berita yang disimak dengan bahasa yang baik dan benar. Tahap terakhir yaitu refleksi. Siswa perlu dibiasakan untuk menuangkan kembali apa yang dipikirkan dan dilakukannya agar mereka terlatih menilai diri sendiri pikiran dan tindakan dan tidak tergantung pada orang lain. Pada tahap ini siswa bersama guru mengevaluasi bersama-sama hasil belajar siswa. Setelah melakukan refleksi guru mengulangi dan menjelaskan kembali bagian-bagian yang masih belum dipahami siswa. Selanjutnya diujikan lagi keterampilan menyimak berita, kemudian dianalisis hasilnya yang kemudian dibandingkan dengan hasil tes pertama hingga dianggap berhasil sesuai nilai yang ditargetkan atau bahkan lebih.

2.3 Kerangka Berpikir

Menyimak merupakan kegiatan yang paling awal dilakukan oleh manusia bila dilihat dari proses keterampilan bahasa. Keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang paling penting dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah maupun di masyarakat. Dengan kegiatan menyimak seseorang dapat menyerap informasi dan memahami apa yang didengar. Keterampilan menyimak juga mempengaruhi terhadap keterampilan berbahasa yang lain, yaitu berbicara, membaca dan menulis. Keterampilan menyimak di sekolah perlu ditingkatkan karena dengan keterampilan menyimak yang baik, siswa memiliki dan mengaplikasikan keterampilan bahasa yang baik. Keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII A SMP 3 Kudus masih rendah dan perlu upaya peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya 1 Sikap siswa yang meremehkan pembelajaran menyimak. Agar siswa tidak meremehkan pembelajaran menyimak guru harus dapat memberikan penjelasan tentang manfaat menyimak, 2 Siswa sulit menentukan pokok pikiran utama berita dan menentukan unsur-unsur pokok berita. Hal ini dapat diatasi dengan cara latihan yang bertahap dan memberikan bahan simakan yang menarik, 3 Kebiasaan siswa menyimak sambil mencatat. Hal ini merupakan kebiasaan yang kurang baik karena dapat mengacaukan konsentrasi. Untuk mengatasi hal tersebut guru dapat memberi pengarahan untuk mencatat hal-hal yang penting saja. Sedangkan faktor dari guru yaitu penggunaan media pembelajaran belum digunakan secara maksimal. Dalam proses pembelajaran, siswa hanya menyimak dari pembacaan teks yang dilakukan oleh guru. Hal ini menyebabkan siswa bosan dan kurang termotivasi untuk belajar menyimak, dan akhirnya berpengaruh pada penguasaan keterampilan menyimak yang masih rendah dan belum memuaskan. Dengan adanya permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan memanfaatkan media audio dan model stratta dalam pembelajaran menyimak berita. Melalui media audio dan model stratta dalam pembelajaran menyimak berita, dapat meningkatkan keterampilan menyimak berita dan membuat pembelajaran menyimak yang membosankan menjadi menyenagkan.

2.4 Hipotesis Tindakan