Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas

Rerata nilai aspek afektif siswa pada kelompok eksperimen mencapai 83,74 termasuk dalam kriteria sangat baik sedangkan kelompok kontrol sebesar 77,67. Skor ini termasuk dalam kriteria baik.

2.2.2.8 Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol Terdapat tujuh aspek yang digunakan untuk menilai ranah psikomotorik siswa. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui aspek mana yang dimiliki siswa untuk dibina lagi dan dikembangkan. Kriterianya meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Untuk hasil rata- rata ranah psikomotorik ringkasannya dapat dilihat pada tabel 4.12 Tabel 4.12 Rata-Rata Nilai Psikomotorik Pada Kelompok Eksperimen danKontrol No Aspek Eksperimen Kontrol Rata- rata Kategori Rata- rata Kategori 1 Persiapan melaksanakan praktikum 4,37 Sangat Tinggi 3,85 Tinggi 2 Kemampuan dalam memimpin kelompok 3,88 Tinggi 3,60 Tinggi 3 Dinamika kelompok 4,18 Tinggi 3,58 Tinggi 4 Kecakapan menggunakan alat dan bahan 3,57 Tinggi 3,04 Sedang 5 Kecakapan dalam melaksanakan percobaan 4,30 Sangat Tinggi 3,59 Tinggi 6 Kebersihan alat-alat praktikum 4,37 Sangat Tinggi 3,99 Tinggi 7 Kemampuan membuat laporan sementara 3,83 Tinggi 4,09 Tinggi Berdasarkan ringkasan hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa kelompok eksperimen mempunyai tiga aspek yang sangat tinggi yaitu persiapan melaksanakan praktikum, kecakapan dalam melaksanakan percobaan dan kebersihan alat-alat praktikum, sedangkan kemampuan dalam memimpin kelompok, dinamika kelompok, kecakapan menggunakan alat dan bahan serta kemampuan membuat laporan sementara tergolong tinggi. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 38. Hasil analisis kelompok kontrol aspek yang meliputi, persiapan melaksanakan percobaan,kemampuan dalam memimpin kelompok, dinamika kelompok, kecakapan dalam melaksanakan percobaan, kebersihan alat-alat praktikum dan kemampuan membuat laporan sementara tergolong tinggi. Sedangkan pada aspek kecakapan menggunkan alat dan bahan percobaan tergolong cukup. Hasil observasi terhadap ranah psikomotorik dapat dilihat pada gambar 4.2 Gambar 4.2. Penilaian Psikomotorik kelas eksperimen dan kelas Kontrol

2.2.2.9 Hasil Belajar Ranah Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI LSQ TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA N 1 BERGAS KELAS XI IPA MATERI LARUTAN PENYANGGA dan HIDROLISIS

0 20 171

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 6 19

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA.

0 4 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 18

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN KOMBINASI MODALITAS VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS DI SMA.

0 0 1

Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum dengan Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 KUDUS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS.

0 0 1

(ABSTRAK) KOMPARASI ANTARA PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM.

0 0 2

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA”.

0 2 114

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA SMA

0 0 10