Hasil Belajar Ranah Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

kelompok, dinamika kelompok, kecakapan menggunakan alat dan bahan serta kemampuan membuat laporan sementara tergolong tinggi. Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 38. Hasil analisis kelompok kontrol aspek yang meliputi, persiapan melaksanakan percobaan,kemampuan dalam memimpin kelompok, dinamika kelompok, kecakapan dalam melaksanakan percobaan, kebersihan alat-alat praktikum dan kemampuan membuat laporan sementara tergolong tinggi. Sedangkan pada aspek kecakapan menggunkan alat dan bahan percobaan tergolong cukup. Hasil observasi terhadap ranah psikomotorik dapat dilihat pada gambar 4.2 Gambar 4.2. Penilaian Psikomotorik kelas eksperimen dan kelas Kontrol

2.2.2.9 Hasil Belajar Ranah Aktivitas Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Terdapat dua belas aspek yang digunakan untuk menilai ranah aktivitas siswa. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui aspek mana yang dimiliki siswa untuk dibina lagi dan dikembangkan. Kriterianya meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Hasil rata-rata ranah psikomotorik ringkasannya dapat dilihat pada tabel 4.13 Tabel 4.13 rata-rata nilai aktivitas pada kelompok Eksperimen dan Kontrol No Aspek Eksperimen Kontrol Rata- rata Kategori Rata- rata Kategori 1 Memperhatikan materi saat pembelajaran 4,48 Sangat Tinggi 4,41 Sangat Tinggi 2 Membaca materi atau soal, baik yang berda dimedia pembelajaran, papan tulis maupun dibuku 3,73 Tinggi 3,54 Tinggi 3 Keaktian dalam mengajukan pertanyaan 3,18 Sedang 3,02 Sedang 4 Aktif mengungkapkan gagasan 3,45 Tinggi 3,32 Sedang 5 Keaktifan dalam menjawab pertanyaan 3,43 Tinggi 3,34 Sedang 6 Keseriusan mendengarkan penjelasan guru 4,00 Tinggi 3,90 Tinggi 7 Kerapian dan kelengkapan catatan 3,88 Tinggi 3,73 Tinggi 8 Memberikan tanggapan terhadap gagasan teman 2,70 Sedang 2,68 Sedang 9 Berani mempertahankan pendapat atau keyakinan 3,43 Tinggi 3,34 Sedang 10 Keseriusan saat memulai pembelajaran 4,38 Sangat Tinggi 4,07 Tinggi 11 Menghargai pendapat teman 4,23 Sangat Tinggi 4,05 Tinggi 12 Sikap menghormati guru 4,83 Sangat Tinggi 4,56 Sangat Tinggi Hasil ringkasan analisis tersebut dapat dikatakan bahwa kelompok eksperimen memiliki nilai yang tergolong sangat tinggi yaitu pada aspek yang memperhatikan materi saat pembelajaran, keseriusan saat memulai pembelajaran, menghargai pendapat teman dan sikap menghormati guru. Sedangkan pada aspek membaca materi atau soal, mengungkapkan gagasan, keaktifan dalam menjawab pertanyaan, keseriusan mendengarkan penjelasan guru, kerapian dan kelengkapan catatan, berani mempertahankan pendapat atau keyakinan. Pada kelompok eksperimen juga memiliki dua aspek yang tergolong sedang yaitu pada aspek keaktifan dalam mengajukan pertanyaan dan aspek memberikan tanggapan terhadap gagasan teman. Hasil analisis kelompok kontrol terdapat dua aspek yang tergolong sangat tinggi yaitu pada aspek mmperhatikan materi saat pembelajaran dan sikap menghormati guru. Pada aspek yang tergolong tinggi meliputi aspek membaca materi atau soal, keseriusan mendengarkan penjelasan, kerapian dan kelengkapan catatan, keseriusan saat memulai pembelajaran serta menghargai pendapat teman. Sedangkan pada aspek keaktifan dalam mengajukan pertanyaan, aktif mengungkapkan gagasan, keaktifan dalam menjawab pertanyaan, memberikan tanggapan terhadap gagasan dan berani mempertahankan pendapat tergolong sedang. Hasil selangkapnya dapat dilihat pada lampiran 40 dan 41. Hasil observasi terhadap ranah aktivitas dapat dilihat pada gambar 4.3 Gambar 4.3. Penilaian aktivitas kelas eksperimen dan kelas Kontrol

2.2.2.10 Hasil Belajar Ranah Kreativitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI LSQ TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA N 1 BERGAS KELAS XI IPA MATERI LARUTAN PENYANGGA dan HIDROLISIS

0 20 171

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 6 19

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA.

0 4 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 18

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN KOMBINASI MODALITAS VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS DI SMA.

0 0 1

Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum dengan Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 KUDUS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS.

0 0 1

(ABSTRAK) KOMPARASI ANTARA PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM.

0 0 2

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA”.

0 2 114

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA SMA

0 0 10