Pembelajaran Kreatif Pembelajaran Efektif Pembelajaran Menyenangkan

yang relevan dan alat bantu langsung dalam proses pembelajaran merupakan kebutuhan dalam membangun proses pembelajaran inovatif. Guru bertindak inovatif meliputi hal sebagai berikut: 1 Menggunakan bahanmateri baru yang bermanfaat dan bermartabat. 2 Menerapkan beberapa pendekatan pembelajaran dengan gaya baru 3 Memodifikasi pendekatan pembelajaran konvensional Siswa melaksanakan pembelajaran inovatif diantaranya: 1 Mengikuti pembelajaran inoavtif dengan aturan yang ada 2 Berupaya mencari bahanmateri sendiri dari sumber-sumber yang relevan 3 Menggunakan perangkat tekonologi maju dalam proses belajar. Muhibbin,2009;19

2.1.1.3 Pembelajaran Kreatif

Kreatif yang dimaksud adalah proses pembelajaran yang dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena pada dasarnya setiap individu memiliki imajinasi dan rasa ingin tahu yang terus-menerus. Guru harus mampu menciptakan pembelajaran yang beragam sehingga seluruh potensi dan daya imajinasi peserta didik dapat berkembang secara optimal. Strategi mengajar untuk mengembangkan kreativitas siswa diantaranya: 1 Memberi kebebasan pada siswa untuk mengambangkan gagasan dan pengetahuan baru 2 Bersikap respek dan menghargai ide-ide siswa 3 Penghargaan pada inisiatif dan kesadaran diri siswa 4 Penekanan pada proses bukan penilaian hasil akhir karya siswa 5 Memberikan waktu yang cukup untuk siswa agar dapat berfikir dan menghasilkan karya 6 Menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga mampu memenuhi berbagai tingkat kebutuhan siswa 7 Strategi mengajar yang dapat mengembangkan kreativitas siswa akan menghasilkan siswa-siswa kreatif dengan ciri-ciri: a Mampu memotivasi diri b Berfikir kritis c Memecahkan masalah secara konstruktif d Idea tau gagasan yang berbeda e B erfikir konvergen pemecahan masalah yang “benar” atau “terbaik” f Fleksibilitas berfikir

2.1.1.4 Pembelajaran Efektif

Pembelajaran Efektif yang dimaskud adalah bahwa metode yang digunakan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara maksimal. Keefektivitasan belajar dapat dilihat dengan adanya pencapaian kompetensi baru dalam proses belajar. Akhir dari proses belajar ditandai dengan perubahan pengetahuan, sikap dan ketrampilan pada diri siswa. Strategi mengajar yang dapat mengembangkan keefektivitasan dalam belajar dapat dilihat pada diri siswa dengan ciri-ciri 1 Siswa menguasai konsep 2 Siswa mampu mengaplikasikan konsep pada pemasalahan sederhana 3 Siswa meghasilkan produk tertentu 4 Siswa termotivasi untuk giat belajar

2.1.1.5 Pembelajaran Menyenangkan

Pembelajaran menyenangkan dimaksudkan pada proses pembelajaran harus berlangsung dalam suasana menyenangkan dan mengesankan bagi siswa . Suasana yang menyenangkan dan mengesankan dapat menarik minat siswa untuk berpartisipasi aktif sehingga tujuan pembelajaraan dapat tercapai. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran menyenangkan Jika siswa sudah merasa senang maka, didalam pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan yang tertekan, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan. Indrawati dan Wawan 2009 :15 menyatakan bahwa kosentrasi yang tinggi terbukti meningkatkan hasil belajar. Apabila sesuatu dipelajari secara sungguh-sungguh perhatian yang tinggi dari seseorang tercurah maka struktur internal sistem syaraf secara kimiawi seseorang berubah. Di dalam diri seseorang tercipta hal-hal baru seperti jaringan syaraf baru, jalur elektris baru, asosiasi baru, dan koneksi baru. Ciri-ciri suasana belajar yang menyenangkan diantaranya adalah rileks, bebas tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, perhatian peserta didik tercurah, perasaan gembira dan kosentrasi tinggi.

2.1.3 Indikator proses PAIKEM

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI LSQ TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA N 1 BERGAS KELAS XI IPA MATERI LARUTAN PENYANGGA dan HIDROLISIS

0 20 171

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 6 19

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA.

0 4 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 18

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN KOMBINASI MODALITAS VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS DI SMA.

0 0 1

Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum dengan Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 KUDUS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS.

0 0 1

(ABSTRAK) KOMPARASI ANTARA PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM.

0 0 2

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA”.

0 2 114

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA SMA

0 0 10