0,70 IK 1,00 mudah
IK = 1,00 terlalu mudah Arikunto, 2009:218
Contoh perhitungan tingkat kesukaran untuk item soal 1. Dari hasil perhitungan diperoleh IK = 0,60 hal ini berarti item soal 1 termasuk kategori
„sedang‟ . Tabel 3.4. Indeks Kesukaran
Kriteria Nomor soal
terlalu sukar
-
Sukar 13, 32
Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 34, 35, 37, 28, 39, 40, 41
Mudah 10,23,36, 42, 49, 50
3.6.1.4 Daya Pembeda Soal
Menurut Arikunto 2009 : 211 daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan siswa yang pandai kemampuan tinggi dengan
siswa yang bodoh kemampuan rendah. Untuk mengetahui daya pembanding masing
– masing soal seluruh peserta tes dikelompokkan menjadi dua, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas upper group dan kelompok bodoh atau
kelompok bawah lower group. Rumus untuk menentukan Daya Pembeda adalah DP =
A B
A
JS JB
JB
Keterangan : DP
= daya pembeda JBA = jumlah jawaban yang benar pada butir soal kelompok atas
JBB = jumlah jawaban yang benar pada butir soal kelompok bawah
JSA = jumlah siswa kelompok atas Kriteria soal
–soal yang dipakai sebagai instrumen berdasarkan daya bedanya digunakan klasifikasi sebagai berikut :
DP ≤ 0,00 sangat jelek
0,00 DP ≤ 0,20 jelek
0,20 DP ≤ 0,40 cukup
0,40 DP ≤ 0,70 baik
0,70 DP ≤ 1,00 sangat baik
Arikunto, 2009:213 Contoh perhitungan daya beda soal nomor 1. Dari perhitungan tersebut
diperoleh D = 0,80 artinya item 1 mempunyai daya beda „sangat baik‟.
Tabel 3.5. Daya Pembeda Soal
Kriteria Nomor soal
Sangat jelek
4, 9, 16, 17, 20, 28, 32, 33, 46, 47
Jelek 13, 14, 36
Cukup 26, 35, 42, 48, 50
Baik
2, 3, 5, 10, 18, 19, 21, 22, 24, 25, 27, 31, 41, 49
Sangat baik 1, 6, 7, 8, 11, 12, 15, 23, 29, 30, 34, 37, 38, 39, 40, 43, 44, 45
3.6.1.5 Reliabilitas Soal
Sebuah tes dikatakan reliabel apabila hasil tes tersebut menunjukkan hasil yang relatif sama atau ajeg. Reliabilitas dihitung dengan teknik korelasi KR
–21 dengan rumus :
r
11
=
1
. 1
1 V
k M
k M
k k
Keterangan : r
11
= reliabilitas secara keseluruhan Vt = St
2
= variasi skor total M =
= skor rata –rata
k = jumlah butir soal Arikunto, 2006:93.
Selanjutnya r
11
dibandingkan dengan r tabel product moment. Jika harga r
11
r tabel dengan taraf signifikan 5 maka instrumen reliabel. Hasil perhitungan
menunjukkan bahwa harga r
11
sebesar 0, 878 r tabel 0,320 berarti instrumen reliabel.
3.6.1.6
Transformasi Nomor Soal
Berdasarkan hasil analisis validitas, reliabilitas, daya beda soal dan tingkat kesukaran pada soal uji coba, diperoleh 36 butir soal yang baik dan dapat
digunakan sebagai alat pengukur hasil belajar kognitif siswa. Nomor soal yang dapat digunakan yaitu 1, 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 15, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 25,
27, 29, 30, 31, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 48, 49 dan 50 Dipilih 30 soal dari 36 butir soal yang dapat digunakan sebagai alat ukur
aspek kognitif. Tiga puluh butir soal tersebut yaitu dengan nomer 2, 3, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 12, 15, 18, 19, 21, 24, 25, 27, 29, 30, 34, 35, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 45,
48, dan 50 Tiga puluh soal yang dipilih sebagai alat ukur aspek kognitif
ditransformasikan kedalam urutan nomor soal yang baru dan akan dipergunakan pada soal pre test dan post test siswa. Perubahan nomor soal ujicoba kedalam soal
pretest dan post-test siswa dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6. Perubahan Nomor Soal Uji Coba pada Soal Ulangan
No. Awal soal uji coba
No. Akhir soal post-test
No. Awal soal uji coba
No. Akhir soal post-test
2 1
27 16
3 2
29 17
5 3
30 18
6 4
34 19
7 5
35 20
8 6
37 21
10 7
38 22
11 8
39 23
12 9
40 24
15 10
41 25
18 11
42 26
19 12
43 27
21 13
45 28
24 14
48 29
25 15
50 30
3.7 Analisis Data