Hasil Belajar Ranah Kreativitas Kelas Eksperimen dan Kelas

2.2.2.10 Hasil Belajar Ranah Kreativitas Kelas Eksperimen dan Kelas

Kontrol Terdapat sembilan aspek yang digunakan untuk menilai ranah kreativitas siswa. Tiap aspek dianalisis secara deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui aspek mana yang dimiliki siswa untuk dibina lagi dan dikembangkan. Kriterianya meliputi sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. Untuk hasil rata- rata ranah psikomotorik ringkasannya dapat dilihat pada tabel 4.14 Tabel 4.14 Rata-rata Nilai Kreativitas pada Kelompok Eksperimen dan Kontrol No Aspek Eksperimen Kontrol Rata- rata Kategori Rata- rata Kategori 1 Memiliki rasa ingin tahu 4,28 Sangat Tinggi 4,03 Tinggi 2 Memberikan gagasan atau usul terhadap suatu masalah 3,43 Tinggi 3,28 Sedang 3 Mampu melihat masalah dari berbagai sudut pandang 2,93 Sedang 2,63 Sedang 4 Orisinil dalam mengungkapkan gagasan dalam penyelesaian 3,78 Tinggi 3,48 Tinggi 5 Memiliki langkah penyelesaian masalah buatan sendiri 3,55 Tinggi 2,90 Sedang 6 Merasa bebas dalam menyatakan pendapat 4,30 Sangat Tinggi 3,60 Tinggi 7 Menghargai kesempatan kesempatan yang diberikan oleh guru dan teman 4,28 Sangat Tinggi 3,78 Tinggi 8 Berani mempertahankan pendapat 3,63 Tinggi 3,43 Tinggi 9 Mempunyai idea atau gagasan inovatif 4,30 Sangat Tinggi 4,25 Sangat Tinggi Hasil analisis tersebut dapat dikatakan bahwa kelompok eksperimen pada aspek memiliki rasa ingin tahu, merasa bebas dalam menyatakan pendapat, menghargai kesempatan kesempatan yang diberikan oleh guru dan teman, dan mempunyai idea tau gagasan inovatif tergolong sangat tinggi. Pada aspek memberikan gagasan atau usul terhadap suatu masalah, orisinil dalam mengungkapkan gagasan dalam penyelesaian , memiliki langkah penyelesaian masalah buatan sendiri serta berani mempertahankan pendapat tergolong tinggi. Aspek yang tergolong sedang pada aspek kemampuan melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Rata-rata nilai kreativitas kelompok kontrol pada aspek mempunyai ide atau gagasan inovatif tergolong tinggi. Pada aspek rasa ingin tahu, orisinil dalam mengungkapkan gagasan dalam penyelesaian, merasa bebas dalam menyatakan pendapat, menghargai kesempatan, kesempatan yang diberikan oleh guru dan teman, serta berani menyatakan pendapat tergolong tinggi. Sedangkan aspek yang tergolong sedang pada aspek memberikan gagasan atau usul terhadap suatu masalah, melihat masalah dari berbagai sudut pandang, dan memiliki langkah penyelesaian buatan sendiri.Hasil selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 43 dan 44. Gambar 4.3. Penilaian kreativitas kelas eksperimen dan kelas Kontrol

2.2.2.11 Hasil Analisis Angket Tanggapan Siswa terhadap pembelajaran

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI LSQ TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA N 1 BERGAS KELAS XI IPA MATERI LARUTAN PENYANGGA dan HIDROLISIS

0 20 171

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 6 19

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA.

0 4 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 18

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN KOMBINASI MODALITAS VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS DI SMA.

0 0 1

Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum dengan Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 KUDUS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS.

0 0 1

(ABSTRAK) KOMPARASI ANTARA PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM.

0 0 2

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA”.

0 2 114

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA SMA

0 0 10