Indikator proses PAIKEM PAIKEM Pembelajaran, Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif,

harus berlangsung dalam suasana menyenangkan dan mengesankan bagi siswa . Suasana yang menyenangkan dan mengesankan dapat menarik minat siswa untuk berpartisipasi aktif sehingga tujuan pembelajaraan dapat tercapai. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran menyenangkan Jika siswa sudah merasa senang maka, didalam pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang pasif di kelas, perasaan yang tertekan, kemungkinan kegagalan, keterbatasan pilihan. Indrawati dan Wawan 2009 :15 menyatakan bahwa kosentrasi yang tinggi terbukti meningkatkan hasil belajar. Apabila sesuatu dipelajari secara sungguh-sungguh perhatian yang tinggi dari seseorang tercurah maka struktur internal sistem syaraf secara kimiawi seseorang berubah. Di dalam diri seseorang tercipta hal-hal baru seperti jaringan syaraf baru, jalur elektris baru, asosiasi baru, dan koneksi baru. Ciri-ciri suasana belajar yang menyenangkan diantaranya adalah rileks, bebas tekanan, aman, menarik, bangkitnya minat belajar, perhatian peserta didik tercurah, perasaan gembira dan kosentrasi tinggi.

2.1.3 Indikator proses PAIKEM

Indikator proses penerapan PAIKEM menurut Ismail dapat dilihat sebagai berikut. Tabel 2.2 Indikator proses penerapan PAIKEM Indikator Proses Posedur pelaksanaan Keterangan 1. PEKERJAAN SISWA Diungkapkan dengan bahasa kata-kata siswa sendiri Guru membimbing siswa dam memajang hasil kar- yanya agar dapat saling belajar Mengutamakan pada sisiwa mampu berfikir, berkata-kata, dan meng ungkapkan sendiri

2. KEGIATAN

SISWA Siswa diberi kesempatan untuk melakukan atau Guru dan siswa berinter- aktif, hasil pekerjaan siswa dipajang untuk Siswa mengalami atau mengerjakan sendiri, siswa belajar meneliti mengalami sendiri meningkatkan motivasi. tentang berbagai hal

3. RUANGAN

KELAS Penuh pajangan hasil karya siswa dan alat peraga sederhana buatan guru dan siswa Pengamatan ruangan kelas dan dilihat apa saja yang dibutuhkan untuk ditampilkan, dimana, dan bagaimana menampilkan -nya. Banyak hasil karya siswa yang ditampil- kan dikelas.

4. PENATAAN

MEJA KURSI Meja kursi tempat belajar siswa dapat diataur secara fleksibel Diskusi, Kerja kelompok, kerja mandiri, pendekat- an individual guru kepa- da murid yang prestasi nya kurang. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan pendekatan kooperatif

5. SUASANA BEBAS

Siswa memiliki duku- ngan suasana bebas untuk menyampaikan atau me- ngungkapkan pendapat Guru dan siswa saling mendengarkan dan menghargai pendapat siswa lain melalui diskusi dan kerja individual Siswa dilatih untuk mengungkapkan pen- dapat secara bebas, baik dalam diskusi, tulisan maupun kegi- atan lain.

6. UMPAN BALIK GURU

Guru member tugas yang bervariasi dan secara langsung memberi umpan balik agar peserta didik segera memperbaiki Penugasan individu atau kelompok: bimbingan langsung dan penyelesaian masalah secara bersama Guru memberikan tugas yang mendorong siswa bereksplorasi, guru memberikan bimbingan kelompok maupun individual ataupun kelompok dalam penyelesaian masalah

7. LINGKUNGAN

SEKITAR Lingkungan sekitar sekolah dapat dijadikan sebagai media pembelajaran Observasi lapangan, eksplorasi, diskusi kelompok dan tugas individu. Mengoptimalkan sumber lingkungan untuk pembelajaran Ismail 2009 : 54

2.1.3 Sintaks Penerapan PAIKEM

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI LSQ TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA N 1 BERGAS KELAS XI IPA MATERI LARUTAN PENYANGGA dan HIDROLISIS

0 20 171

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 6 19

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA.

0 4 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 18

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN KOMBINASI MODALITAS VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS DI SMA.

0 0 1

Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum dengan Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 KUDUS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS.

0 0 1

(ABSTRAK) KOMPARASI ANTARA PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM.

0 0 2

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA”.

0 2 114

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA SMA

0 0 10