Uji Normalitas Uji Homogenitas

Tabel 3.6. Perubahan Nomor Soal Uji Coba pada Soal Ulangan No. Awal soal uji coba No. Akhir soal post-test No. Awal soal uji coba No. Akhir soal post-test 2 1 27 16 3 2 29 17 5 3 30 18 6 4 34 19 7 5 35 20 8 6 37 21 10 7 38 22 11 8 39 23 12 9 40 24 15 10 41 25 18 11 42 26 19 12 43 27 21 13 45 28 24 14 48 29 25 15 50 30

3.7 Analisis Data

Analisis data yang digunakan terbagi dalam dua tahap , yaitu tahap awal dan tahap akhir.

3.7.1 Analisis Tahap Awal

Analisis tahap awal digunakan untuk melihat kondisi awal populasi sebagai pertimbangan dalam pengambilan sampel yang meliputi uji normalitas , homogenitas dan analisis varians.

3.7.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui distribusi data dari populasi, apakah berdistribusi normal atau tidak normal. Data yang diolah untuk uji normalitas diambil dari data hasil ulangan akhir semester I kelas XI-IA tahun ajaran 20102011. Adapun rumus yang digunakan adalah : Keterangan:  2 = nilai chi kuadrat i = frekuensi yang diperoleh Ei = frekuensi yang diharapkan k = banyak kelas interval i = 1,2,3,....,k Kriteria pengujian hipotesis adalah sebagai berikut : 1 Ho diterima jika 3 1 2 2    k hitung    dengan taraf signifikan 5 dan derajat kebebasan k-3, yang berarti bahwa data tidak berbeda normal atau data berdistribusi normal, sehingga uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik. 2 Ho diterima jika 2 hitung   2 3 1   k   dengan taraf signifikan 5 dan derajat kekebasan k-3, yang berarti bahwa data berbeda normal tidak berdistribusi normal sehingga uji selanjutnya menggunakan statistik non parametrik. Sudjana, 2006 : 273 Tabel 3.7. Hasil uji normalitas data populasi No Kelas χ 2 hitung χ 2 tabel Kriteria 1 XI-IA1 6,47 7,81 Berdistribusi normal 2 XI-IA2 7,42 7,81 Berdistribusi normal 3 XI-IA3 3,93 7,81 Berdistribusi normal 4 XI-IA4 1,79 7,81 Berdistribusi normal 5 XI-IA5 1,56 7,81 Berdistribusi normal Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh χ 2 hitung untuk setiap data kurang dari χ 2 tabel dengan dk = k- 3 dan α = 5 maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima.     k l Ei Ei Oi x 1 2 2 Hal ini berarti data populasi berdistribusi normal, sehingga uji selanjutnya menggunakan statistik parametrik.

3.7.1.2 Uji Homogenitas

Metode yang digunakan untuk menentukan kesamaan variansi adalah uji Bartlett, karena populasinya lebih dari dua kelas. Perhitungannya mengunakan rumus sebagai berikut :              1 1 2 2 ni si ni S    1 log 2 ni S B Kriteria pengujian hipotesis sebagai berikut : 1 Ho diterima jika χ 2 hitung χ 2 1- αk-1 taraf signifikan 5. Hal ini berarti varians dari populasi tidak berbeda satu dengan yang lain atau sama homogen. 2 Ho ditolak jika χ 2 hitung ≥ χ 2 1- αk-1 taraf signifikan 5. Hal ini berarti salah satu varians dari populasi berbeda dengan yang lain atau tidak sama tidak homogen. Sudjana, 2005:263 Hasil uji homogenitas populasi dapat dilihat pada tabel 3.8 Tabel 3.8. Hasil Uji Homogenitas Populasi Data χ 2 hitung χ 2 tabel Kriteria Nilai ujian kimia semester I 9,11 9,49 Homogen Berdasarkan hasil analisis tersebut diperoleh χ 2 hitung kurang dari χ 2 tabel dengan dk = 3 dan α = 5, maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal ini berarti keempat populasi mempunyai varians yang sama homogen

3.7.1.3 Uji Kesamaan Keadaan Awal Populasi

Dokumen yang terkait

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING DENGAN STRATEGI LSQ TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA N 1 BERGAS KELAS XI IPA MATERI LARUTAN PENYANGGA dan HIDROLISIS

0 20 171

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING BERBASIS MEDIA PETA KONSEP TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA.

0 6 19

PENGARUH JENIS MODEL PEMBELAJARAN DAN BAHAN AJAR TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA.

0 4 17

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI HIDROLISIS GARAM KELAS XI DI SMA N 1 PERCUT SEI TUAN.

0 2 18

PENGARUH MODEL QUANTUM TEACHING DENGAN KOMBINASI MODALITAS VISUAL, AUDITORIAL DAN KINESTETIK TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA MATERI POKOK LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS DI SMA.

0 0 1

Komparasi Hasil Belajar Kimia Menggunakan Model Pembelajaran Kuantum dengan Inkuiri Terbimbing pada Materi Pokok Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam.

0 0 1

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF DENGAN PENDEKATAN JOYFUL LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 1 KUDUS PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS.

0 0 1

(ABSTRAK) KOMPARASI ANTARA PENDEKATAN CHEMOENTREPRENEURSHIP (CEP) BERORIENTASI LINGKUNGAN DAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN LARUTAN PENYANGGA DAN HIDROLISIS GARAM.

0 0 2

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri dengan Media LKS untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Materi Pokok Larutan Penyangga Dan Hidrolisis Garam Siswa Kelas XI IPA”.

0 2 114

PENGARUH MODEL INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATERI LARUTAN PENYANGGA SISWA SMA

0 0 10