2.4 Metode Penilaian Lingkungan Measures of Value Method
Menurut Garrod dan Willis 1999 ada dua teknik penilaian lingkungan yaitu penilaian lingkungan yang berdasarkan biaya dan harga pasar Market Price
and Cost Measures of Value serta penilaian lingkungan yang tidak berdasarkan harga pasar Non-Market Measures of Value. Salah satu tolok ukur untuk menilai
manfaat dari lingkungan adalah biaya yang dikeluarkan tersebut. Beberapa metode yang sering digunakan untuk valuasi yang berdasarkan biaya dan harga
pasar adalah sebagai berikut Garrod dan Willis, 1999: 1. Pendekatan Efek dalam Produksi Effect on Production Approach atau
Pengukuran Opportunity Cost Opportunity Cost of Measures Effect on Production Approach adalah pendekatan nilai manfaat
dari menjaga lingkungan yang berbasiskan pembayaran kompensasi untuk pembelian barang publik. Contohnya membangun jembatan, airport,
instalasi dan barang publik lainnya. Bisa juga pembayaran kompensasi untuk biaya petani yang hilang akibat produksi pertanian yang ramah
lingkungan. Pendekatan ini memiliki asumsi bahwa pemilik lahan atau barang publik mempunyai property rights. Ilustrasi mengenai metode ini
di Indonesia adalah pemberian kompensasi kepada masyarakat sekitar daerah Pantura yang terkena dampak program perluasan lahan wilayah
Pantura dengan mereklamasi pantai tempat hidup hutan mangrove yaitu banjir.
2. Human Capital Approach and Dose Response Function Human Capital Approach and Dose Response Function merupakan
pendekatan yang mengukur efek perubahan dalam kandungan kimia atau
polutan dalam suatu aktivitas ekonomi dan kesejahteraan konsumen. Contohnya polusi air yang menyebabkan terganggunya kesehatan
manusia. 3. Replacement Cost
Replacement cost adalah penilaian barang lingkungan yang
berdasarkan pada biaya yang dikeluarkan untuk memelihara lingkungan setelah terjadi kerusakan. Pendekatan ini memiliki kelebihan yaitu dapat
digunakan untuk menilai manfaat kegunaan tidak langsung indirect use benefit pada kondisi dimana data bio-fisik sulit diperoleh.
4. Preventife Expenditure Preventife
Expenditure adalah penilaian dari lingkungan yang
menggunakan pengukuran biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pencegahan degradasi lingkungan. Pendekatan ini menggunakan teknik
secara tidak langsung dimana teknologi pencegah degradasi lingkungan sudah tersedia. Contohnya dengan menghitung biaya pengolahan limbah
dengan menggunakan teknologi Instalasi Pengolahan Air Limbah IPAL. IPAL digunakan sebagai alat teknologi pencegah kerusakan lingkungan.
Menurut Garrod dan Willis 1999, metode yang lain adalah teknik penilaian lingkungan yang tidak berdasarkan harga pasar. Teknik tersebut terbagi
atas tiga metode diantaranya sebagai berikut : 1. Metode Biaya Perjalanan Travel Cost Method
Menurut Fauzi 2004, Travel Cost Method merupakan metode tertua dibanding dengan beberapa metode valuasi lainnya. Metode ini
diturunkan dari pemikiran yang dikembangkan oleh Hotelling pada tahun
1931, yang kemudian secara formal dikenalkan oleh Wood dan Trice 1958 dan Clawson dan Knetsch 1966. Metode ini merupakan metode
yang paling mudah digunakan dalam penilaian lingkungan. Nilai TCM diperoleh dari penjumlahan dari biaya perjalanan mencakup opportunity
cost waktu dan tiket masuk. Nilai tersebut digunakan untuk mengestimasi permintaan untuk rekreasi Garrod dan Willis, 1999.
2. Hedonic Pricing Method Teknik ini pada prinsipnya adalah mengestimasi nilai implisit dari
karakteristik atau atribut yang melekat pada suatu produk dan mengkaji hubungan antara karakteristik yang dihasilkan tersebut dengan permintaan
barang dan jasa Fauzi, 2004. Contohnya menentukan permintaan rumah yang dibangun di tepi danau.
3. Contingent Valuation Method CVM CVM merupakan suatu metode yang memungkinkan untuk
memperkirakan nilai ekonomi dari suatu komoditi yang tidak diperdagangkan dalam pasar. CVM menggunakan pendekatan secara
langsung yang pada dasarnya menanyakan pada masyarakat mengenai berapa besar nilai maksimum dari WTP untuk manfaat tambahan atau
berapa besar nilai maksimum dari WTA sebagai kompensasi dari kerusakan barang lingkungan Fauzi, 2004. Misalnya menanyakan kepada
masyarakat seberapa besar kompensasi yang bersedia diterima dari kerusakan lingkungan.
2.5 Studi Kelayakan usaha 2.5.1 Indikator Kelayakan Usaha