Limbah cair dimasukkandisalurkan ke dalam bak in-let yang berfungsi untuk menampung air limbah sebelum diolah. Setelah air limbah masuk ke dalam
inlet, air tersebut dialirkan ke dalam digester. Didalam digester, air limbah diolah dan menghasilkan gas methan gas bio yang dapat digunakan sebagai sumber
energi alternatif bagi pengrajin. Setelah diolah dengan biodigester, air limbah yang telah diolah dimasukkan ke dalam Anaerobic Baffled Reactor ABR dan
Anaerobic Filter AF, untuk diendapkan dan difiltrasi agar kadar BOD dan COD turun hingga 90 persen. Fungsi ABR reaktor lumpur aktif adalah untuk
menghilangkan bahan organik dalam air limbah, sedangkan AF berfungsi untuk menyaring air limbah agar kandungan bahan pencemar berkurang. Air limbah
yang sudah diolah langsung dialirkan menuju bak outlet yang berfungsi untuk menampung air limbah yang telah diolah sebelum dibuang ke sungai. Setelah
ditampung dalam bak outlet, air limbah yang telah diolah dapat dibuang ke sungai.
8.2 Biaya Pengolahan Limbah Dengan IPAL Per Rumah Tangga
Pengrajin Tempe
Biaya untuk membangun IPAL terdiri dari biaya pembelian dan pemasangan biodigester, biaya pembelian dan pemasangan ABR Anaerobic
Baffled Reactor dan AFAnaerobic Filter dan biaya pembelian dan pemasangan pemipaan serta biaya supervisi konstruksi dan garansi 1 tahun sebanyak 15 persen
dari total biaya konstruksi. Berikut rincian dari biaya pembangunan IPAL dengan teknik biogas. Umur ekonomis IPAL diasumsikan selama 10 tahun.
Tabel 20. Rincian Biaya Pembangunan IPAL Teknik Biogas No.
Jenis Pekerjaan Biaya
1. Pembelian dan pemasangan biodigester
Rp 60.460.706,06 2.
Pembelian dan pemasangan ABR dan AF Rp 51.990251,93
3 Pembelian dan pemasangan Pemipaan
Rp 31.328.958,93
Jumlah Biaya Konstruksi Rp 143.779.917,92
Supervisi konstruksi dan garansi 1 tahun 15 Rp 21.566.987,57
Total Rp 165.346.904,49
Dibulatkan Rp 165.350.000
Sumber : Bali Fokus, 2006.
Biaya pembangunan IPAL untuk kapasitas 11 m
3
per hari adalah Rp 165.350.000. Kapasitas yang dapat ditampung oleh IPAL teknik biogas tersebut
adalah 11 m
3
per hari sedangkan rata-rata satu orang pengrajin mengeluarkan limbah sekitar 1,90 m
3
per hari Lampiran 15. Sehingga IPAL tersebut dapat digunakan oleh sekitar 6 orang pengrajin. Maka diasumsikan IPAL tersebut dapat
digunakan untuk enam orang pengrajin. Sehingga biaya pembangunan untuk satu rumah tangga pengrajin adalah sebagai berikut :
C= AB
C =
6 000
. 350
. 165
Rp
C = Rp 27.558.333 Dari hasil tersebut, didapatkan bahwa biaya pembangunan IPAL teknik
biogas adalah sebesar Rp 27.558.333 per rumah tangga pengrajin. Rincian mengenai biaya pembangunan IPAL teknik biogas per rumah tangga pengrajin
dapat dilihat pada tabel 21.
Tabel 21. Biaya Pembangunan IPAL Teknik Biogas Per Rumah Tangga Pengrajin
No. Pembangunan IPAL teknik biogas
Jumlah
A Biaya pembangunan IPAL kap. 11 m
3
hari Rp 165.350.000
B Jumlah unit industri yang memenuhi kapasitas
11 m
3
hari 6 unit
C Biaya pembangunan IPAL per RTP
Rp 27.558.333
Sumber : Fokus, 2005 diolah.
Selain biaya pembangunan, perlu juga dilakukan perhitungan untuk perawatan dan pemeliharaan IPAL. Sehingga perlu dilakukan juga perhitungan
biaya operasional per unit industri per tahun. Data mengenai biaya operasional IPAL teknik diperoleh dari penelitian Hudayanti 2007. Berikut data mengenai
biaya-biaya operasional pengolahan limbah dengan IPAL teknik biogas.
Tabel 22. Rincian Biaya Operasional IPAL Teknik Biogas No. Jenis
Biaya Jumlah
Rupiahtahun
1. Upah Tenaga Kerja IPAL Rp 750.000 per bln
Rp 9.000.000 2. Biaya
Overhead Rp 4.200.000
3. Biaya Perawatan
Rp 4.200.000 4.
Biaya Angkutan Rp 6.000.000
Total Biaya Operasional Rp 23.400.000
Sumber : Hudayanti , 2007.
Biaya operasional terdiri dari upah tenaga kerja, biaya overhead, biaya perawatan dan biaya angkutan. Upah tenaga kerja diestimasikan Rp 750.000 per
bulan menjadi Rp 9.000.000 per tahun. Biaya overhead sebesar Rp 4.200.000 per tahun atau Rp 350.000 per bulan. Biaya perawatan sebesar Rp 4.200.000 per
tahun atau sebesar Rp 350.000 per bulan. Biaya angkutan sebesar Rp 500.000 per bulan atau Rp 6.000.000 per tahun. Sehingga total keseluruhan biaya operasional
IPAL teknik biogas adalah Rp 23.400.000 per tahun. IPAL tersebut digunakan untuk enam rumah tangga pengrajin tempe.
Untuk itu diperlukan perhitungan mengenai biaya operasional IPAL per rumah
tangga pengrajin per tahun. Berikut ini perhitungan biaya operasional per rumah tangga pengrajin tempe per tahun.
C=AB C=
6 000
. 400
. 23
Rp
C= Rp 3.900.000 Sehingga diperoleh bahwa keseluruhan biaya operasional per rumah
tangga pengrajin per tahun adalah sebesar Rp 3.900.000. Lebih rinci mengenai perhitungan biaya operasional IPAL per rumah tangga pengrajin per tahun pada
tabel 23.
Tabel 23. Biaya Operasional IPAL Per Rumah Tangga Pengrajin Per Tahun No. Jenis
Biaya Jumlah Rupiahtahun
1. Upah Tenaga Kerja IPAL
Rp 1.500.000 2. Biaya
Overhead Rp 700.000
3. Biaya Perawatan
Rp 700.000 4
Biaya Angkutan Rp 1.000.000
Total Biaya operasional per rumah tangga pengrajin
Rp 3.900.000
Sumber : Hudayanti, 2007 diolah.
Biaya operasional per unit industri terdiri dari upah tenaga kerja, biaya overhead, biaya perawatan dan biaya angkutan. Upah tenaga kerja diestimasikan
Rp 1.500.000 per tahun. Biaya overhead sebesar Rp 700.000 per tahun dan biaya perawatan sebesar Rp 700.000 per tahun. Biaya angkutan sebesar Rp 1.000.000
per tahun. Sehingga total keseluruhan biaya operasional IPAL teknik biogas adalah Rp 3.900.000 per tahun.
IX. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PEMBUATAN TEMPE TANPA DAN DENGAN IPAL