Analisis Biaya Eksternal Analisis Perubahan Kelayakan Usaha Sebelum dan Setelah

secara purposive sampling. Hal ini dikarenakan tidak ada sampling frame dan keterbatasan waktu.

4.4 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengkaji karakteristik sosial ekonomi pengrajin tempe di Desa Citeureup dan mengidentifikasi dampak limbah cair tempe. Analisis kualitatif dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mengkaji karakteristik sosial ekonomi pengusahapengrajin tempe di Desa Citeureup, mengidentifikasi dampak apa saja yang ditimbulkan oleh limbah cair tempe dan mengukur tingkat kesediaan pengrajin melakukan pengolahan limbah. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis biaya, analisis kelayakan usaha, analisis manfaat dan biaya dan analisis regresi logit. Analisis tersebut dilakukan untuk menghitung biaya eksternal, menganalisis kelayakan usaha dan perubahannya setelah internalisasi biaya eksternal dan faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan pengrajin tempe untuk melakukan pengolahan limbah. Pengolahan data menggunakan software Minitab 14 for Release dan Microsoft Excel 2003.

4.4.1 Analisis Biaya Eksternal

Menurut Gittinger 1986, biaya adalah pengeluaran atau pengorbanan yang dapat menimbulkan pengurangan terhadap manfaat yang kita terima. Biaya yang digunakan dalam proyek terdiri dari biaya investasi, biaya operasional dan biaya lainnya. Biaya investasi merupakan biaya yang dikeluarkan pada awal dimulainya proyek, biasanya memerlukan biaya yang besar. Biaya investasi yang digunakan dalam pembangunan IPAL adalah biaya untuk pembangunan IPAL sedangkan biaya operasional merupakan biaya yang dikeluarkan pada setiap proses produksi dilakukan. Biaya operasional untuk IPAL adalah upah tenaga kerja, biaya overhead, biaya perawatan dan biaya angkutan. Biaya pengolahan dengan IPAL tersebut akan dibandingkan dengan jumlah limbah yang dihasilkan oleh industri tempe. Sehingga diperoleh biaya pengolahan dengan IPAL untuk setiap industri tempe. Biaya pengolahan limbah dihitung dengan cara menjumlah semua biaya- biaya pembangunan IPAL dan jumlah tersebut akan dibagi dengan jumlah industri yang menggunakan IPAL. Sehingga didapat biaya pengolahan limbah per rumah tangga pengrajin tempe. Perhitungan biaya eksternal dengan IPAL adalah sebagai berikut : B = A C Keterangan : B : Biaya pengolahan limbah per rumah tangga pengrajin RptahunRTP A : Biaya keseluruhan pembangunan IPAL Rptahun C : Jumlah industri tempe yang menggunakan IPAL RTP

4.4.2 Analisis Perubahan Kelayakan Usaha Sebelum dan Setelah

Internalisasi Biaya Eksternal Biaya eksternal yang diperoleh dari perhitungan akan dimasukkan ke dalam struktur biaya industri tempe kemudian dilakukan analisis finansial dan perubahan kelayakan setelah internalisasi biaya eksternal. Analisis tersebut dilakukan dengan menganalisis data yang diperoleh dengan kriteria kelayakan investasi. Menurut Gittinger 1986, beberapa kriteria kelayakan investasi yang digunakan adalah sebagai berikut : 1 Nilai Sekarang Neto Net Present Value ∑ = = + − n t t t t t i C B 1 1 2 Tingkat Pengembalian Internal Internal Rate Return i i NPV NPV NPV i IRR − − + = 3 Rasio Manfaat dan Biaya BC Ratio ∑ ∑ = = = = + + n t t t t n t t t t i C i B 1 1 1 1 4 Payback Period Ab I PP = Keterangan : Bt = Manfaat yang diperoleh tiap tahun Ct = Biaya yang dikeluarkan tiap tahun I = Besarnya biaya investasi yang diperlukan Ab = Benefit bersih yang dapat diperoleh pada setiap tahunnya t = 1, 2, ……, n n = Jumlah tahun i = Tingkat bunga diskonto yang digunakan atau menghasilkan NPV positif i’ = Tingkat bunga diskonto yang menghasilkan NPV negatif NPV = Net Present Value Positif NPV’ = Net Present Value Negatif Jika nilai sekarang neto bernilai lebih dari nol, tingkat pengembalian internal lebih dari tingkat suku bunga yang berlaku, rasio manfaat dan biaya lebih dari satu dan semakin pendek periode yang diperlukan maka usaha dapat dikatakan layak. Apabila nilai sekarang neto bernilai kurang dari nol, tingkat pengembalian internal kurang dari tingkat suku bunga yang berlaku, rasio manfaat dan biaya kurang dari satu dan periode yang diperlukan dalam usaha panjang maka dapat dikatakan proyek dengan internalisasi biaya eksternal tidak dapat menghasilkan apa-apa dan tidak dapat mengembalikan biaya-biaya yang dikeluarkan.

4.4.3 Model Pendugaan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesediaan