Tingkat Umur Pengalaman Usaha Tingkat Pendidikan

VI. KARAKTERISTIK SOSIAL DAN EKONOMI PENGRAJIN TEMPE DESA CITEUREUP

6.1 Karakteristik Sosial Pengrajin Tempe Desa Citeureup

Dalam penelitian ini terdapat 31 orang pengrajin tempe yang menjadi responden. Responden diambil dari total populasi yang berjumlah 100 orang. Responden diidentifikasi berdasarkan tingkat umur, pengalaman usaha, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan.

6.1.1 Tingkat Umur

Umur pengrajin tempe di Desa Citeureup berkisar antara 23 tahun sampai 60 tahun. Dilihat dari kelompok umur, jumlah responden terbesar ada pada kelompok umur 30-43 tahun yaitu 21 orang atau 67,74 persen. Kelompok umur tersebut tergolong kelompok umur produktif yang menyatakan bahwa pengrajin umumnya produktif dalam menjalankan usahanya. Usaha ini dijalankan secara turun-temurun sehingga banyak anak-anaknya yang meneruskan usaha tersebut. Hal ini terlihat jelas pada Tabel 7. Tabel 7. Umur Pengrajin Tempe Desa Citeureup Tahun 2008 Tingkat Umur tahun Pengrajin tempe orang Persentase persen 23-29 3 9,68 30-36 12 38,71 37-43 9 29,03 44-50 4 12,90 51-57 1 3,23 58-64 2 6,45 Total 31 100,00 Sumber : Data primer diolah.

6.1.2 Pengalaman Usaha

Pengalaman usaha pengrajin tempe di Desa Citeureup yaitu minimal 3 tahun dan maksimal 40 tahun. Dilihat dari pengalaman usaha, jumlah pengrajin yang paling besar berada pada kelompok pengalaman usaha 10-23 tahun yaitu 19 orang 61,29 persen. Hal ini berkaitan dengan kelompok umur yang tergolong usia produktif sehingga pengalaman usaha yang dimiliki cukup lama. Umumnya pengrajin memiliki pengalaman usaha yang cukup lama karena keterampilan dalam membuat tempe merupakan warisan turun-temurun, sehingga menunjukkan pengrajin sangat berpengalaman dalam usaha tempe yang dijalankan. Lebih rinci terlihat pada Tabel 8. Tabel 8. Pengalaman Usaha Pengrajin Tempe Desa Citeureup Tahun 2008 Pengalaman Usaha tahun Pengrajin Tempe orang Persentase persen 3-9 7 22,58 10-16 14 45,16 17-23 5 16,13 24-30 4 12,90 31-37 0 0,00 38-44 1 3,23 Total 31 100,00 Sumber : Data primer diolah.

6.1.3 Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan pengrajin tempe di Desa Citeureup beragam dari tamatan Sekolah DasarSederajat hingga tamatan Sekolah Lanjutan Tingkat AtasSederajat. Pengrajin tempe yang tamat Sekolah Dasar berjumlah 25 orang 80,65 persen. Umumnya tingkat pendidikan pengrajin tempe adalah tamat Sekolah Dasar SD. Hal ini dikarenakan kurangnya sarana dan prasarana pendidikan di Desa Citeureup dan tingginya biaya pendidikan, sehingga pengrajin tempe hanya bisa mengenyam pendidikan hingga tamat SD. Tingkat pendidikan yang rendah menyebabkan adopsi teknologi dalam pembuatan tempe oleh masyarakat pun rendah. Teknologi yang digunakan pengrajin dalam membuat tempe yaitu teknologi yang sifatnya tradisional dan tidak memerlukan tingkat pendidikan yang tinggi untuk menggunakan alat-alat untuk membuat tempe. Penggunaan alat-alat umumnya dilakukan secara manual. Tingkat pendidikan yang rendah juga menyebabkan kesadaran pengrajin untuk memelihara lingkungan sangat rendah. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Tingkat Pendidikan Pengrajin Tempe Desa Citeureup Tahun 2008 Tingkat Pendidikan Pengrajin Tempe orang Persentase persen Tamat SDSederajat 25 80,65 Tamat SLTPSederajat 4 12,90 Tamat SLTASederajat 2 6,45 Total 31 100,00 Sumber : Data primer diolah.

6.1.4 Jumlah Tanggungan