4.1.2.4 Refleksi Siklus I
Pembelajaran menyimak berita menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio siklus I ini
menggunakan hasil tes dan nontes untuk mendapatkan keseluruhan dari proses pembelajaran. Pada saat proses pembelajaran, beberapa siswa masih kurang
antusias dan menunjukkan perilaku negatif lainnya dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dibuktikan melalui hasil observasi yang mencatat bahwa
masih ada 8 siswa atau 25 siswa yang tidak fokus terhadap pembelajaran karena siswa berbicara dengan teman sebangku atau mengganggu teman yang lain serta
ada 7 siswa atau 21,87 siswa masih enggan mencatat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan penjelasan guru. Siswa juga kurang aktif dalam pembelajaran,
hanya 18 siswa atau 56,25 siswa yang aktif bertanya dan berkomentar dalam proses pembelajaran, sedangkan 14 siswa atau 43,75 siswa pasif dalam bertanya
dan berkomentar dalam proses pembelajaran, siswa yang aktif bertanya maupun berkomentar ini dikarenakan siswa merasa tertarik dengan pembelajaran yang
dilakukan. Sedangkan siswa yang pasif dikarenakan siswa merasa sudah mengerti dan atau tidak tertarik dengan penjelasan guru. Namun pada saat mengerjakan
soal tes, semua siswa bersemangat dalam mengerjakan dan menyimak berita dengan tenang karena peneliti menggunakan media audio yang mampu menarik
perhatian siswa dalam pembelajaran menyimak berita. Hal tersebut didukung pula dari data hasil jurnal guru yang menyebutkan bahwa keseriusan dan keaktifan
siswa selama mengikuti pembelajaran menyimak masih kurang maksimal karena terlihat ada beberapa siswa yang berperilaku negatif berdasarkan hasil observasi.
Dilihat dari jurnal siswa, masih ada 7 siswa atau 21,87 siswa yang masih kesulitan dalam menemukan pokok-pokok berita yang disimak. Hasil jurnal siswa
juga didukung dengan hasil wawancara yang menyebutkan bahwa siswa kesulitan menemukan pokok-pokok berita terutama pada aspek mengapa dan bagaimana.
Sehingga siswa juga merasa kesulitan dalam menyimpulkan isi berita ke dalam satu paragraf. Siswa juga kesulitan saat mengkritisi isi berita. Hal ini dikarenakan
media rekaman yang diputar terlalu panjang dan cepat. Berdasarkan hasil tes dapat diuraikan hasil kompetensi menyimak berita
secara klasikal mencapai total nilai sebesar 2140 dengan rerata 66,87 dalam kategori kurang. Dari 32 siswa, tercatat 2 siswa atau 6,25 siswa yang berhasil
memperoleh nilai dalam kategori sangat baik dengan rentang nilai 85-100. Kategori baik dengan rentang nilai 75-84 dicapai oleh 7 siswa atau sebesar
21,87 siswa yang berhasil memperoleh nilai dalam kategori baik, rentang nilai 61-74 tercatat 14 siswa atau 43,75 siswa memperoleh kategori kurang, dan 9
siswa atau 28,13 siswa memperoleh nilai sangat kurang. Hasil tes siklus I masih mengindikasikan perlunya peningkatan hasil tes menyimak untuk menjadi
baik bahkan lebih baik lagi karena hasil rerata yang diperoleh masih belum mencapai nilai 75.
Hasil nontes pada siklus I yang meliputi observasi, jurnal siswa dan jurnal guru, wawancara, dan dokumentasi juga menunjukkan adanya kekurangan dalam
pembelajaran menyimak berita. Berdasarkan hasil observasi kekurangan yang paling menonjol adalah siswa kurang aktif bertanya atau berkomentar mengenai
materi yang diberikan. Pada jurnal siswa, sebagian besar siswa masih kesulitan
dalam mengisi teks rumpang dan mengkritisi isi berita karena rekaman yang diperdengarkan terlalu panjang dan cepat serta volumenya kurang keras. Oleh
sebab itu, peneliti harus lebih memotivasi dan menjelaskan mengenai metode pembelajaran yang akan dilakukan siswa. Masih rendahnya nilai menyimak berita
siswa dalam siklus I dikarenakan pembelajaran dengan menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio yang
diterapkan merupakan hal yang baru bagi siswa, sehingga cara pembelajaran seperti ini merupakan proses awal bagi siswa untuk menyesuaikan diri. Hal ini
yang menyebabkan beberapa siswa masih bingung dengan penerapan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio. Pada
jurnal guru, dapat diketahui bahwa sebagian besar siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran. Namun, masih ada beberapa siswa yang terlihat mengobrol dengan
teman sebangkunya. Saat penjelasan materi, terlihat siswa mencatat materi yang diberikan dengan baik. Akan tetapi, masih ada siswa yang tidak mencatat dan
pada saat guru memberikan kesempatan siswa untuk mengemukakan pendapatnya, sebagian besar siswa masih merasa malu untuk mengungkapkan
pendapatnya. Saat dilakukan proses wawancara, siswa yang mendapat nilai rendah menjawab merasa kesulitan untuk menemukan pokok-pokok berita,
dikarenakan rekaman berita terlalu cepat dan volumenya kecil, sehingga siswa kurang berkonsentrasi saat pembelajaran menyimak berita berlangsung. Hal
tersebut juga mengakibatkan siswa kesulitan untuk mengkritisi isi berita. Ini menunjukkan bahwa siswa tersebut kurang konsentrasi saat menyimak berita dan
guru menganjurkan agar siswa tersebut untuk lebih berkonsentrasi dan membuat catatan, sehingga saat mengerjakan soal tidak mengalami kesulitan.
Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa peneliti masih harus melakukan perbaikan pelaksanaan tindakan dengan sedikit perubahan
perlakuan belajar dari peneliti untuk memantapkan metode, teknik, dan media yang digunakan benar-benar efektif dalam meningkatkan keterampilan menyimak
berita siswa pada siklus II. Dengan demikian, perlu diadakan siklus II agar nilai siswa dapat mencapai target yang diharapkan.
4.1.3 Hasil Penelitian Siklus II
Siklus II dilakukan karena hasil tes keterampilan menyimak berita siklus I belum mencapai batas ketuntasan minimal. Pelaksanaan siklus II masih
menggunakan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio dengan segala perbaikan untuk mengatasi masalah yang ada
pada siklus I. Siklus II dipersiapkan dan direncanakan lebih matang karena siklus ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengubah
perilaku siswa kearah yang lebih positif daripada siklus I. Perencanaan pada siklus II ini dengan melihat refleksi siklus I sehingga diharapkan siklus II berjalan
dengan lebih baik.