4 Efisiensi dalam waktu dan tenaga, dengan menggunakan media, tujuan
belajar akan lebih mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.
5 Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, media pembelajaran dapat
membantu siswa menyerap materi pembelajaran secara mendalam dan utuh. 6
Media memungkinkan proses pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, media pembelajaran dapat dirancang sedemikian rupa sehingga
siswa dapat melakukan kegiatan belajar dengn lebih leluasa. 7
Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses belajar. Proses pembelajaran lebih menarik sehingga mendorong siswa untuk
menpedulii ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri ilmu-ilmu pengetahuan.
8 Mengubah peranan guru ke arah yang lebih positif dan produktif, guru dapat
berbagi peran dengan media sehingga banyak memiliki waktu untuk memberi perhatian pad aspek-aspek edukatif lainnya.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan manfaat media pembelajaran adalah untuk memperjelas pesan dan informasi, meningkatkan
motivasi belajar dan memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa saat mengikuti proses pembelajaran.
2.3 Kerangka Berpikir
Dari keterampilan berbahasa yang lain sebagian besar siswa menganggap menyimak merupakan satu keterampilan berbahasa yang kurang menarik dan
dianggap paling mudah. Akhirnya siswa menjadi rendah daya simaknya. Padahal keterampilan menyimak merupakan keterampilan yang paling penting dalam
kehidupan sehari-hari, baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Dengan kegiatan menyimak seseorang dapat menyerap informasi dan memahami apa
yang didengar. Hal ini mendorong peneliti untuk meningkatkan dan mengubah anggapan
bahwa kegiatan menyimak itu kurang menarik. Melalui pembelajaran menyimak yang dirancang dengan menarik, pasti akan memancing siswa untuk lebih
menyukai kegiatan menyimak. Keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIII B SMP N 2 Boja
masih rendah dan perlu adanya peningkatan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya 1 sikap siswa yang meremehkan pembelajaran menyimak.
Agar siswa tidak meremehkan pembelajaran menyimak guru harus dapat memberikan penjelasan tentang menyimak, 2 siswa sulit menemukan pokok
pikiran utama berita dan menemukan unsur-unsur pokok berita. Hal ini dapat diatasi dengan cara latihan yang bertahap dan memberikan bahan simakan yang
menarik, 3 media yang digunakan dalam pembelajaran menyimak kurang menarik perhatian siswa, dan 4 metode yang digunakan kurang sesuai dengan
perkembangan siswa. Guru masih sering menggunakan metode ceramah sehingga siswa merasa bosan terhadap pembelajaran.
Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti melakukan penelitian tindakan kelas dengan metode Listening In Action dan teknik rangsang teks
rumpang. Metode Listening In Action menekankan siswa untuk lebih aktif dalam
proses pembelajaran menyimak berita. Dalam metode Listening In Action mempunyai empat tahapan yang penting, yaitu: 1 menyimak atentif, 2
menyimak intensif, 3 menyimak selektif, dan 4 menyimak interaktif, yang dimaksud dengan menyimak atentif adalah siswa berlatih menyimak berita
kemudian secara bersama-sama menemukan pokok-pokok berita. Pada tahap menyimak intensif yaitu siswa memfokuskan perhatian terhadap berita yang akan
disimak sehingga siswa sudah merasa siap untuk kegiatan menyimak. Setelah itu tahap menyimak selektif yaitu siswa secara mandiri menemukan pokok-pokok
berita yang disimak. Tahap terakhir yaitu, menyimak interaktif. Pada tahap ini siswa berperan aktif dalam berinteraksi di dalam kelas. Dalam hal ini siswa
bekerja berpasangan dan belajar memecahkan masalah yang ditemukan saat menyimak. Setelah itu siswa membacakan hasil temuannya di depan kelas
kemudian ditanggapi oleh teman lainnya. Adapun teknik rangsang teks rumpang merupakan teknik pembelajaran
yang digunakan untuk memancing pengetahuan siswa dalam menemukan pokok- pokok berita. Sehingga teknik ini dapat mempermudah siswa untuk
mengidentifikasi pokok-pokok berita dengan bantuan teks berita yang telah dirumpangkan. Teknik ini diterapkan pada tahap menyimak atentif. Pada proses
teknik rangsang teks rumpang ini siswa berlatih bersama untuk menemukan pokok-pokok berita dengan cara memahami teks berita yang telah dirumpangkan.
Bagian-bagian kata yang dirumpangkan merupakan pokok-pokok berita. Sehingga siswa secara tidak langsung akan menemukan pokok-pokok berita
dengan cara mengisi bagian teks berita yang telah dirumpangkan.
Media yang digunakan dalam penelitian ini merupakan media audio karena lebih efektif digunakan dalam pembelajaran menyimak yang lebih
menekankan pada aspek mendengarkan. Melalui metode, teknik, dan media tersebut dalam pembelajaran
menyimak berita diharapkan dapat meningkatkan keterampilan menyimak berita dan membuat pembelajaran menyimak menjadi menyenangkan.
Bagan 1 Kerangka Berpikir
Kondisi setelah menggunakan metode Listening In Action dan
teknik rangsang teks rumpang melalui media audio
Kondisi awal sebelum menggunakan metode Listening In
Action dan teknik rangsang teks rumpang melalui media audio
Tindakan Kemampuan menyimak
berita meningkat Kemampuan menyimak
berita rendah
Pembelajaran menyimak berita menggunakan metode
Listening In Action dan teknik rangsang teks rumpang
melalui media audio
Siklus I Siklus II
Pembelajaran Menyimak Berita
2.4 Hipotesis Tindakan