berkewajiban memberi ijin, pengawasan, pembinaan serta perlindungan bagi masyarakat pemakai barang dan jasa. Dengan kata lain pemerintah perlu secara
langsung menggerakkan aktifitas kerja secara maksimal dan penuh tanggung jawab.
2.1.5. Konsep Dasar Manajemen Kinerja
Menurut Ruky dalam Mangkunegara 2005:19, manajemen kinerja adalah suatu bentuk usaha kegiatan atau program yang diprakarsai dan dilaksanakan oleh
pimpinan organisasi atau perusahaan untuk mengarahkan dan mengendalikan prestasi karyawan. Sedangkan menurut Robert Bacal mendefenisikan bahwa
manajemen kinerja adalah suatu proses komunikasi yang terus-menerus, dilakukan dalam kerangka kerjasama antara seorang karyawan da atasannya
langsung, yang melibatkan penetapan pengharapan dan pengertian tentang fungsi kerja karyawan yang paling dasar, bagaimana pekerjaan karyawan memberikan
kontribusi pada sasaran organisasi, makna dalam arti konkret untuk melakukan pekerjaan dengan baik, bagaimana prestasi kerja akan diukur, rintangan yang
mengganggu kinerja dan cara untuk meminimalkan atau melenyapkan.
Pada hakikatnya, manajemen kinerja adalah tentang bagaimana kinerja tersebut dikelola. Dasar untuk melaksanakan manajemen kinerja adalah perumusan tujuan,
terdapatnya konsensus dan kerja sama, sifatnya berkelanjutan, terjadi komunikasi dua arah, dan terdapat umpan balik. Melaksanakan maanajemen kinerja akan
memberikan manfaat bagi organisasi, tim, dan individu. Manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari
setiap pekerja dan manajer pada keseluruhan unit kerjanya. Seberapa baik seorang
pemimpin mengelola kinerja bawahan akan secara langsung memengaruhi
kinerja individu, unit kerja, dan seluruh organisasi Wibowo 2007:3.
Manajemen kinerja didasarkan kepada kesepakatan tentang sasaran, persyaratan pengetahuan, keahlian, kompetensi, rencana kerja, dan pengembangan. Secara
khusus manajemen kinerja ditujukan untuk meningkatkan aspek-aspek kinerja
yangi meliputi :
1. Sasaran yang dicapai;
2. Kompetensi yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap;
3. Efektivitas kerja
Konsep manajemen kinerja merupakan salah satu perkembangan yang penting dalam lingkup manajemen. Manajemen kinerja mulai terlihat bentuknya
pada akhir tahun 1980-an, berkembang dari kesadaran diperlukannya suatu pendekatan yang lebih berkesinambungan dan terpadu untuk mengelola dn
memberikan imbalan bagi kinerja.
2.1.6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai