d. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi
klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk mengetahui suatu distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Model yang paling baik adalah
distribusi data normal atau mendekati normal. Uji ini dilakukan melalui analisis Kosmogrov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi
50,05 maka jika nilai Asymp.Sig.2-tailed di atas nilai Signifikan 5 0,05 artinya variabel residual berdistribusi normal. Situmorang, et.al, 2008
:62 2.
Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika probabilitas signifikan diatas tingkat
kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heterokedastisitas Situmorang,et.al,2008 :73
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala multikoliniearitas dapat dilihat dari besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS.
Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai
Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5,maka tidak terjadi multikolinearitas Situmorang,et.al, 2008 :73.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara adalah suatu perusahaan milik Pemerintah Daerah Tingkat I Sumatera
Utara. Dahulu perusahaan ini bernama NV. WATER LEADING MAATSCHAPPIJ AJER BERESIH yang merupakan milik Pemerintah Hindia
Belanda yang didirikan di Amsterdam pada tanggal 08 September 1905 yang berkantor pusat di Amsterdam negeri Belanda. Izin mendirikan perusahaan
tersebut berdasarkan keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang berlaku sampai tahun 1965. Pada tanggal 14 Desember 1957 terjadi pengambil alihan
perusahaan-perusahaan milik Belanda oleh pemerintah Republik Indonesia termasuk NV. WATER LEADING MAATSCHAPPIJ AJER BERESIH. Pada
saat itu juga dilakukan timbang terima dari Direktur perusahaan Water Leading Maatschappij Ajer Beresih pada Pemerintah Republik Indonesia yang dilakukan
di Medan. Selanjutnya dibentuklah suatu pengawas perusahaan-perusahaan yang
pada waktu itu banyak berbentuk kontraktor. Perusahaan tersebut adalah : 1.
Asvertion Selle dan De Bruin yang menjadi PN. Adi Karya 2.
Hollandsche Aannemia My yang menjadi PN. Hutama Karya 3.
Volkers Aannemia My yang menjadi PN. Waskita Raya 4.
Nederlansche Aannemia My yang menjadi PN. Nindya Karya