85
3 Karakteristik Akademik
Kemampuan akademik BGS dapat dikatakan kurang, BGS masih perlu bimbingan dan bantuan untuk mengenalkan huruf. Ketika
subjek menemukan soal mengenai soal yang berupa soal cerita, BGS selalu meminta bantuan untuk dibacakan. Namun, BGS
mampu mengingat aktivitas yang dilakukannya secara rutin. Subjek mampu mengelompokkan benda-benda yang sama, dapat
membilang angka 1- 10, dapat menebalkan garis pada gambar, dapat menyobek kertas dan menempelkan sobekan kertas ke objek
gambar, dapat mewarnai dengan rapi dan BGS mampu mengenali bagian-bagian anggota tubuh, Subjek BGS mampu membacakan
doa sebelum dan sesudah menggosok gigi ketika pembelajaran akan dimulai dan diakhiri.
C. Deskripsi Kemampuan Awal Menggosok Gigi
Kegiatan penelitian diawali dengan pengamatan proses pembelajaran di kelas IV SDLB tunagrahita kategori sedang di SLB Negeri Pembina
Yogyakarta. Tujuan dari kegiatan pengamatan selama pembelajaran adalah untuk mengetahui informasi mengenai permasalahan yang dihadapi oleh anak
tunagrahita kategori sedang kelas IV SDLB. Pengamatan dilaksanakan pada saat proses pembelajaran bina diri.
Pengamatan pembelajaran bina diri tersebut diperoleh informasi bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan media yang terdapat di sekitar
86
kelas dan menggunakan metode konvensional atau metode ceramah dan metode demonstrasi. Ketika pembelajaran tersebut berlangsung, guru
memberi penjelasan dan mempraktikkannya menggunakan media yang terdapat di sekitar kelas, hal tersebut memungkinkan selama proses
pembelajaran anak tunagrahita kategori sedang kurang aktif dan merasa jenuh ketika pembelajaran berlangsung.
Peneliti dan guru kelas berdiskusi dalam perancangan program- program yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan keterampilan bina diri
menggosok gigi. Diskusi tersbut meliputi soal tes, rencana pelaksanaan dan pembelajaran, serta instrument pengamatan, kemudian diskusi dilaksanakan
peneliti memulai dengan pra tindakan atau pre test untuk mengetahui kemampuan awal mengenai menggosok gigi anak tunagrahita kategori
sedang. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 2 dua siswa yang merupakan
siswa kelas IV SDLB. Sebelum dilaksanakan tindakan penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan tes untuk mengetahui kemampuan awal anak
mengenal tentang kegiatan menggosok gigi. Kegiatan pra tindakan dilaksanakan untuk mengetahui kemampuan awal mengenai menggosok gigi
pada anak tunagrahita kategori sedang. Pra tindakan dilakukan dengan memberikan soal atau tes kepada anak tunagrahita kategori sedang, tes
tersebut berupa tes perbuatan. Soal yang diberikan dikonsultasikan dan disetujui terlebih dahulu oleh guru kelas IV SDLB. Soal pra tindakan
87
berjumlah 20 tes perbuatan dengan alokasi waktu selama 35 menit. Kriteria ketuntasan atau keberhasilan yang telah ditentukan adalah 75. Berikut adalah
hasil pra tindakan kemampuan awal menggosok gigi anak tunagrahita kategori sedang:
Tabel 9. Data Kemampuan Awal Pembelajaran Bina Diri Menggosok Gigi Anak Tunagrahita Kategori Sedang Kelas IV SLB Negeri
Pembina Yogyakarta Subjek
Skor Maksimal
Skor Pra Tindakan
Nilai Pra Tindakan
Presentase Kriteria
SA 80
32 40
40 Kurang
BGS 24
35 43,75
43,75 Kurang
Berdasarkan nilai yang diperoleh dalam kegiatan pra tindakan diketahui bahwa kemampuan awal keterampilan bina diri menggosok gigi
masih tergolong rendah. Hasil pra tindakan yang dilaksanakan tersebut menunjukkan subjek SA memperoleh skor 32 dari skor maksimal 80 sehingga
subjek SA mendapat nilai pra tindakan 40. Pada pedoman penilaian yang telah ditentukan sebelumnya nilai presentase 40 termasuk dalam kriteria kurang
atau rendah. Sedangkan hasil pra tindakan yang dilaksanakan oleh subjek BGS memperoleh skor 35 dari skor maksimal 80 sehigga subjek BGS
mendapatkan nilai pra tindakan 43,75. Pada pedoman penilaian yang telah ditentukan sebelumnya nilai persentase hasil tes kemampuan awal adalah
88
43,75. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kemampuan awal keterampilan menggosok gigi anak tunagrahita kategori sedang kelas IV SDLB di SLB
Negeri Pembina masih kurang mengingat nilai tersebut belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sebesar 75 atau presentase sebesar 75. Hasil ini
didapat dengan hitungan rumus sebagai berikut: Hitungan Penilaian SA:
NP =
89
awal keterampilan bina diri menggosok gigi subjek sebelum diberi tindakan dengan media video animasi dapat divisualisasikan pada gambar berikut:
Gambar 3. Histogram Data Kemampuan Awal Pembelajaran Bina Diri Menggosok Gigi Anak Tunagrahita Kategori Sedang Kelas
IV di SLB Negeri Pembina Yogyakarta
D. Tahap Pelaksanaan Tindakan Siklus I