77
NP = Nilai dalam ratusan yang dicari atau diharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh anak
SM = Skor maksimal dari tes
100 = Bilangan tetap
Tabel 8. Kategori Penilaian Observasi Kinerja Guru Pembelajaran Bina Diri Menggosok Gigi Anak Tunagrahita Kategori Sedang
Skor Persentase
Kategori
24,33 – 30 81,48 - 100
Baik 17,66 – 23,33
59,25 – 77,78 Cukup
10,99 – 16,66 37,03 – 55,56
Kurang
I. Validitas Instrumen
Suharsimi Arikunto 2014: 168 menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan
suatu instrument. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi. Alat ukur yang digunakan pada penelitian ini berupa instrument
tes kemampuan menggosok gigi. sedangkan, hal yang diukur dalam penelitian ini berupa kemampuan menggosok gigi pada anak tunagrahita kategori
sedang. Jenis validitas yang digunakan pada penelitian ini adalah validitas isi. Isi dari instrument yang telah dibuat peneliti akan diuji validitasnya yaitu
instrument tes kemampuan menggosok gigi anak tunagrahita kategori sedang
78
kelas dasar IV di SLB Negeri Pembina Yogyakarta. Praktisi yang dimintai pendapat untuk validasi instrument tes kemampuan menggosok gigi adalah
guru kelas IV di SLB Negeri Pembina Yogyakarta dan dosen pembimbing, dengan mempertimbangkan isi instrument dengan materi, kesuaian dengan
kompetensi yang digunakan dan tingkat kesulitan yang sesuai dengan keadaan anak. Hal ini sejalan dengan pendapat dari E. Mulyasa 2009: 95 yang
menyatakan bahwa guru merupakan orang yang paling berpengaruh dalam pembelajaran yang harus dilibatkan dalam pengembangan kurikulum.
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif, yaitu dengan teknik deskriptif kuantitatif. Teknik deskriptif
kuantitatif ini digunakan untuk mengukur tingkat keterampilan anak tunagrahita kategori sedang dalam meningkatkan keterampilan menggosok
gigi. Hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk persentase, tabel, dan grafik, tindakan yaitu berupa tes kemampuan awal, dan tes setelah
diberikannya tindakan. Tujuan dari analisis data yaitu untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan atau perubahan kemampuan menggosok gigi
sebagaimana yang telah diharapkan.
Data-data kuantitatif diperoleh dari skor tes kemampuan menggosok gigi siswa, skor tersebut diubah menjadi nilai standar dengan menggunakan
rumus menurut Ngalim Purwanto 2006: 102 adalah sebagai berikut:
NP =