36
c. Tahap Tindak Lanjut
Pada tahap ini guru melakukan hal sebagai berikut: 1
Memberikan arahan atau informasi tentang pentingnya memperhatikan atau mendengarkan program video animasi tentang materi menggosok
gigi. 2
Memberikan pertanyaan atau umpan balik kepada siswa.
D. Kerangka Pikir
Anak tunagrahita kategori sedang memiliki kecerdasan intelektual antara 30- 50, yang memiliki hambatan dalam bidang akademik seperti membaca, menulis,
dan berhitung. Anak tunagrahita kategori sedang memiliki karakteristik emosi yang masih labil. Anak tunagrahita memiliki usia mental yang lebih rendah dari
usia kronologisnya. Selain itu, anak memiliki keterbatasan dalam perilaku adaptifnya. Diantaranya kesulitan dalam merawat diri, kebersihan diri,
keselamatan diri, dan toilet training. Kemampuan bina diri menggosok gigi anak kelas Dasar IV di SLB Negeri
Pembina Yogyakarta masih rendah sebab kemampuan daya ingat anak yang rendah. Sehingga anak mengalami kesulitan dalam mengingat tahapan-tahapan
dalam menggosok gigi yang benar dan sifat ketergantungan anak terhadap orang lain yang menyebabkan anak kurang sadar akan kebersihan diri. Akibatnya,
dalam menggosok gigi anak masih semaunya sendiri jika tidak dalam pengawasan. Hal ini yang menyebabkan gejala sakit gigi dan karies gigi karena
tidak bersih dalam menggosok gigi. Oleh sebab itu, perlunya peningkatan
37
keterampilan bina diri menggosok gigi agar anak tidak mengalami masalah dalam kesehatan gigi dan mulut anak. Hal ini difokuskan pada aspek menggosok gigi
dengan tahapan-tahapan yang benar, seperti cara menyikat gigi bagian luar dan dalam. Perlu upaya yang harus dilakukan untuk memperbaiki keterampilan bina
diri menggosok gigi anak tunagrahita kategori sedang. Ketercapaian pada media perlu diadakan di dalam proses pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan bina diri menggosok gigi. Berdasarkan permasalahan di atas peneliti menggunakan media video animasi. Media video animasi
digunakan peneliti untuk meningkatkan keterampilan bina diri menggosok gigi anak tunagrahita kategori sedang kelas IV di SLB Negeri Pembina Yogyakarta ini
sangat efektif untuk pembelajaran anak tunagrahita kategori sedang karena media tersebut berisikan gambar-gambar yang bergerak dan berwarna yang mampu
menarik perhatian anak dan mempertajam daya ingat anak . Video animasi tersebut berisikan gambar-gambar menarik dan bergerak-
gerak seperti pasta gigi, sikat gigi, orang, dan makanan-makanan. Video tersebut menjelaskan orang yang sedang mengunyak makanan dan kemudian
meninggalkan sisa-sisa makanan yang menyebabkan bakteri atau kuman yang membuat sakit pada gigi. Video animasi ini mengajak anak untuk menjaga
kesehatan gigi dan mulut. Media video animasi ini memiliki kelebihan yaitu bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami, gambar yang ditampilkan
38
menarik perhatian anak, dan di dalam gambar disajikan dengan banyak warna. Hal tersebut bisa mempertajam daya ingat anak tunagrahita kategori sedang.
Penggunaan media animasi tersebut dapat membantu meningkatkan siswa dalam menggosok gigi. Peningkatan ini ditandai dengan siswa mampu
menggosok gigi dengan tahapan yang benar, siswa mampu melakukan kegiatan menggosok gigi tanpa bantuan orang lain, siswa peduli akan kebersihan mulut
dan gigi dengan cara menggosok gigi secara teratur.
Gambar1. Bagan Kerangka Pikir
E. Penelitian Relevan