51
pertemuan kondisi kelas saat diskusi masih kurang kondusif, karena siswa masih berjalan-jalan ke kelompok lain dan tidak berdiskusi dengan kelompoknya.
2. Perbandingan Penerapan Pendekatan Sistemik dan Pendekatan
Pengorganisasian Konsep Ditinjau dari Kemampuan Berpikir Analitis dan Prestasi Belajar Kimia Siswa
Berdasarkan hasil analisis uji Mancova bahwa tidak terdapat perbedaan pada kemampuan berpikir analitis dan prestasi belajar kimia siswa yang
mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan sistemik dan pendekatan pengorganisasian konsep. Ringkasan hasil uji Mancova dapat dilihat pada Tabel
10. Pendekatan sistemik dan pendekatan pengorganisasian konsep mengacu pada teori belajar konstruktivistik Ausubel, yaitu
meaningful learning¸ sehingga siswa dapat memiliki tingkat pemikiran lebih tinggi dalam memahami suatu konsep
high order thinking level. Berdasarkan penelitian Al-bashaireh, 2011 penggunaan pendekatan
sistemik dapat menunjukkan submateri lebih mudah dan jelas, sehingga peserta didik memahami tiap bagian secara jelas dan menghubungkan konsep satu
dengan yang lain. Penggunaan diagram siklik dalam pembelajaran dapat membantu siswa menghubungkan konsep-konsep yang telah mereka pelajari
dengan materi yang sedang dipelajari. Pada berbagai publikasi telah menyatakan bahwa pendekatan sistemik dalam pembelajaran, membahas masalah apapun
dimulai dengan diagram siklik, yang didasarkan pada pengetahuan sebelumnya yang didapat oleh peserta didik Nazir Naqvi, 2012.
52
Adapun pembelajaran menggunakan peta konsep pada pendekatan pengorganisasian konsep adalah salah satu strategi yang dapat digunakan untuk
membuat siswa berpikir tentang hubungan pada apa yang sedang dipelajari, mengatur pikiran mereka, memvisualisasikan hubungan antara konsep-konsep
kunci dalam cara yang sistematis dan mampu mencerminkan pemahaman mereka. Novak menyatakan bahwa peta konsep berfungsi untuk memperjelas
hubungan antara pengetahuan lama dan baru dan memaksa siswa mengeksternalisasi hubungan tersebut Singh, 2015.
Gambar 4. Perbandingan Hasil Belajar Selain itu, nilai rata-rata kemampuan berpikir analitis siswa dua kelas
sampel, yakni nilai rata-rata pada kelas pendekatan sistemik sebesar 60,34 sedangkan pada kelas pengorganisasian konsep sebesar 61,56. Nilai rata-rata
yang rendah menunjukkan bahwa kemampuan berpikir analitis siswa pada mata pelajaran kimia masih tergolong rendah. Nilai rata-rata prestasi belajar kimia
siswa pada kelas pendekatan sistemik sebesar 83,81 sedangkan pada kelas pengorganisasian konsep sebesar 72,25. Nilai rata-rata yang tinggi menunjukkan
82 60
84 82
62 72
20 40
60 80
100
Pengetahuan Awal
Kemampuan Berpikir
Analitis Prestasi
Belajar N
il ai
ra ta
-ra ta
si sw
a
Perbandingan Pendekatan
Pendekatan Sistemik
Pendekatan Pengorganisasian
Konsep
53
bahwa prestasi belajar kimia siswa pada mata pelajaran kimia tergolong tinggi sesuai Gambar 3.
Pengaruh penerapan
pendekatan sistemik
dan pendekatan
pengorganisasian konsep terhadap kemampuan berpikir analitis dan prestasi belajar kimia siswa juga termasuk rendah. Hal tersebut dapat dilihat dari harga
partial eta squared kedua variabel terikat pada Tabel Tabel 12. Hasil Uji Partial Eta Square
Effect Variabel Terikat
Signifikansi Partial Eta Squared
Pendekatan Prestasi Belajar
Kimia Siswa 0,944
0,000
Kemampuan Berpikir Analtis
0,273 0,020
Harga partial eta squared menunjukkan pengaruh pendekatan pembelajaran yang
digunakan terhadap kemampuan berpikir analitis dan prestasi belajar kimia. Harga partial eta squared untuk kemampuan berpikir analitis lebih tinggi dibandingkan
dengan prestasi belajar kimia siswa. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran yang digunakan lebih berpengaruh terhadap kemampuan berpikir
analitis siswa, dikarenakan kemampuan berpikir analitis adalah salah satu kemampuan berpikir tingkat tinggi. Pendekatan sistemik dan pendekatan
pengorganisasian konsep merupakan pendekatan pembelajaran bermakna Ausubel yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
54
Persamaan kemampuan berpikir analitis siswa dan prestasi belajar kimia siswa pada kelas pendekatan sistemik dan pendekatan pengorganisasian konsep
juga dapat dilihat pada saat proses pembelajaran. Pada saat siswa menyelesaikan tugas yang berupa diagram siklik maupun peta konsep masih terlihat
kebingungan. Siswa juga mengalami kesulitan dalam memecahkan masalah yang memerlukan kemampuan berpikir analitis pada soal
essay yang diberikan sebagai latihan soal. Namun, pada saat siswa mengerjakan soal prestasi belajar kimia
siswa tidak mengalami kesulitan. Selain itu, nilai yang didapatkan untuk prestasi belajar kimia setiap siswa juga tergolong tinggi.
3. Hubungan antara Kemampuan Berpikir Analitis dan Prestasi Belajar