11
Beberapa tujuan dari pengembangan pendekatan sistemik menurut Fahmy Lagowski 1999, yaitu:
1 Menumbuhkan kemampuan untuk menghubungkan antar konsep 2 Menumbuhkan kemampuan siswa untuk berpikir secara terstruktur sehingga
dapat melihat fenomena sesuatu secara global namun tidak melakukan bagian-bagian konsepnya.
3 Meningkatkan efektivitas pembelajaran kimia 4 Membuat kimia menjadi objek studi yang menarik
5 Menumbuhkan kemampuan berpikir analisis sehingga siswa menjadi lebih kreatif
6 Menciptakan suatu generasi yang dapat bekerja secara positif dengan lingkungan sekitar.
d. Pendekatan Pengorganisasian Konsep
Pendekatan pengorganisasian konsep merupakan salah satu pendekatan dalam teori belajar bermakna Ausubel. Belajar bermakna terjadi apabila ada suatu
proses yang mengaitkan informasi baru pada konsep yang relevan yang telah ada sebelumnya pada struktur kognitif seseorang. Informasi tersebut jika terdiri dari
kumpulan beberapa konsep, maka kumpulan konsep tersebut harus dipecah-pecah tetapi satu dengan yang lain masih berhubungan sehingga berbentuk peta konsep
Arifin, 1995. Pendekatan pengorganisasian konsep adalah suatu proses mental, yang
mengembangkan cara berpikir kritis, logis dan kreatif Arifin, 1995. Pada proses
pembelajarannya pendekatan pengorganisasian konsep menggunakan peta konsep
12
untuk mengaitkan konsep-konsep dalam suatu materi secara linier. Peta konsep yang digunakan dibuat dari konsep yang umum ke khusus. Menurut Mulyati
Arifin 1995 untuk menggunakan pendekatan tersebut dalam pengajaran ada beberapa ciri yang perlu mendapat perhatian :
1 Informasi dikaji terlebih dahulu untuk menemukan konsep-konsep apa yang mendukungnya. Konsep-konsep tersebut kemudian disusun dalam bentuk
peta konsep. 2 Dicari contoh yang ada yang sudah diketahui. Ini diperlukan supaya siswa
mempersiapkan sub sumer yang mana yang harus dipersiapkan untuk menerima yang baru. Contoh ini juga menimbulkan motivasi, ingin tahu lebih
jauh apa yang akan dipelajari. 3 Dipilih konsep yang paling dengan sub sumer yang diajarkan.
Siswa akan mengingat suatu informasi lebih baik ketika telah digambarkan dan belajar baik secara visual dan lisan. Pemetaan konsep terbukti sebagai
metodologi pembelajaran visual yang membantu siswa berpikir dan belajar. Pembelajaran visual menyerap informasi ilustrasi, foto, diagram, grafik, simbol,
ikon dan model visual lainnya. Pemberian informasi dengan gambar, membuat siswa fokus dalam mengartikan, mengenali dan mengelompokkan ide-ide dengan
mudah. Penggunaan pemetaan konsep sebagai sarana belajar mampu mendorong pemikiran menjadi lebih luas Asan, 2007. Hubungan konsep asam-basa dengan
pendekatan pengorganisasian konsep ditunjukkan seperti pada Gambar 2.
13 Gambar 2. Hubungan KonsepAsam-Basa Pendekatan Pengorganisasian Konsep
e. Kemampuan Berpikir Analitis