28
Hasil validitas logis dan saran terhadap soal kemampuan berpikir analitis yaitu:
1 Soal nomor 1 diperbaiki dalam penulisannya dan dibuat poin-poin untuk pertanyaannya.
2 Soal nomor 2 dibuat poin-poin untuk pertanyaannya. 3 Soal nomor 3 ditambahkan gambar agar siswa lebih terbantu untuk
mengetahui maksud soal tersebut. 4 Soal nomor 6 tidak diperlukan karena lebih mengarah ke aplikasi C
3
.
b. Soal untuk mengukur prestasi belajar kimia siswa
Soal prestasi belajar ini menekankan ke arah aspek kognitif. Aspek kognitif terdiri dari enam jenjang berfikir menurut taksonomi bloom. Keenam
tingkatan yang dimaksud adalah C1 mengingat, C2 mengerti, C3 mengaplikasikan, C4 menganalisis, C5 mengevaluasi, C6 mencipta. Soal prestasi
belajar kimia siswa berupa soal pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban.
1 Validitas Soal Prestasi Belajar Kimia Siswa
Soal prestasi belajar kimia divalidasi secara logis dan empiris. Validitas suatu instrumen penelitian merupakan derajat yang menunjukkan suatu tes dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Validitas suatu tes hanya berlaku untuk suatu tujuan tertentu saja Sukardi, 2003. Untuk memenuhi validasi logis, penyusunan
soal didahului dengan pembuatan kisi-kisi soal prestasi belajar kimia yang dapat dilihat pada Tabel 3.
29
Tabel 3. Kisi-Kisi Soal Prestasi Belajar Kimia Pokok Bahasan Asam Basa Sebelum di validasi
Materi Aspek Kognitif
Jml C
1
C
2
C
3
C
4,5,6
Teori asam-basa 1,3,4,30
2,5,7 6,8,9
10 Sifat larutan
14,33 32,34
15 5
Konsep pH 29,46
18,19,20,24 ,36
21,22,23,25 11
Kekuatan asam basa 26,38,40
41,42 10,11,12,31
,35, 37 17,27,28,39
15 Indikator asam-basa
13 49
16,43,44,45, 47,48,50
9 Jumlah
10 9
15 16
50 Presentase
20 18
30 32
100
Setelah dilakukan validasi oleh ahli ternyata masih terdapat kekeliruan dengan penentuan tingkat kognitif dari beberapa soal. Tingkat kognitif butir soal yang
salah kemudian diperbaiki dan disesuaikan pada kisi-kisi soal. Hasil validitas logis dan saran terhadap soal prestasi belajar yaitu:
a Soal nomor 2 diperbaiki dalam penggunaan kata agar lebih bermakna. b Soal nomor 13 diperbaiki dalam penggunaan kata agar siswa mengetahui
indikator apa yang digunakan. c Soal nomor 20 diperbaiki kalimatnya agar siswa tidak bingung dengan
soalnya. d Soal nomor 23 diperbaiki kalimatnya.
e Soal nomor 25 dicek kembali kunci jawabannya. f Soal nomor 27 dicek kembali kunci jawabannya.
30
g Soal nomor 28 diperbaiki penulisan rumus kimia senyawanya. h Soal nomor 32 diperbaiki kalimatnya.
i Soal nomor 40 diperbaiki kalimatnya. j Soal nomor 41 diperbaiki karena kurang jelas untuk mengukur apa.
k Soal nomor 44 diperbaiki kalimatnya. l Soal nomor 45 diperbaiki kalimatnya.
m Soal nomor 49 diperbaiki dalam penggunaan kata awalan. Selain dilakukan validasi logis, butir soal prestasi belajar kimia siswa juga
divalidasi secara empiris. Validasi empiris adalah validitas yang ditentukan berdasarkan kriteria, baik kriteria internal maupun kriteria eksternal. Kriteria
internal adalah tes itu sendiri yang menjadi kriteria, sedangkan kriteria eksternal adalah hasil ukur tes lain di luar tes itu yang menjadi kriteria. Validitas empiris
adalah validitas yang bersumber pada atau diperoleh atas dasar pengamatan di lapangan Sudaryono, 2012. Validitas empiris ini diperoleh berdasarkan
pengamatan di lapangan. Tes hasil belajar dikatakan telah memiliki validitas empiris apabila berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan terhadap data hasil
pengamatan di lapangan, yang membuktikan bahwa tes hasil belajar tersebut telah mampu mengukur hasil belajar siswa.
Hasil validasi empiris butir soal prestasi belajar dilakukan dengan uji korelasi point biserial menggunakan microsoft excel. Apabila harga r
hitung
r
tabel
dan bernilai positif pada taraf signifikansi 5 maka butir soal valid, sedangkan jika harga r
hitung
r
tabel
maka butir soal tidak. Validitas empiris dilakukan dengan mengujicobakan secara langsung soal prestasi belajar kepada siswa selain siswa
31
pada kelas eksperimen. Uji validitas dilakukan pada 25 siswa dari SMA Negeri 1 Ngaglik, sehingga harga r
tabel
sebesar 0,396. Soal prestasi belajar kimia siswa berjumlah 50 butir terdapat 30 butir soal yang valid karena memiliki harga r
hitung
r
tabel
. Perhitungan uji validitas empiris butir soal prestasi belajar kimia secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran. Hasil validasi logis dan empiris secara
ringkas dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Hasil Validasi Empiris Soal Prestasi Belajar Kimia Siswa
Materi Aspek Kognitif
Jumlah C
1
C
2
C
3
C
4,5,6
Awal Valid
Teori asam- basa
1,2,3,4,30 5,6,7,8
9 10
4 Sifat larutan
14,33,34 32
15 5
3 Konsep pH
24 19,20,22,23,36,
46 18,21,25,29
11 8
Kekuatan asam basa
17,26,27,28, 31,41,42
10,11,12,35, 37,38,39,40
15 10
Indikator asam-basa
13,49 16,43,44,45,
47,48,50 9
5 Jumlah awal
8 13
17 12
50 30
Jumlah valid 2
8 14
6 30
Presentase awal
16 26
34 24
100 Presentase
valid 6
27 47
20 100
Keterangan: tanda menyatakan butir soal prestasi belajar kimia yang gugur
2 Reliabilitas Soal Prestasi Belajar Siswa
Suatu instrumen dikatakan memiliki nilai reliabilitas tinggi jika tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur
32
Sukardi, 2003. Suharsimi Arikunto 2001 menyebutkan kriteria reliabilitas instrumen berdasarkan harga koefisien korelasi yang ditunjukkan pada Tabel 5.
Tabel 5. Kriteria Reliabilitas Instrumen
Harga Koefisien Korelasi r Kriteria Reliabilitas Instrumen
0,800 – 1,000
Sangat tinggi 0,600
– 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599
Cukup 0,200
– 0,399 Rendah
0,000 – 0,199
Sangat rendah
Pada penelitian ini reliabilitas butir soal prestasi belajar kimia siswa diukur menggunakan
teknik Kuder-Richardson
KR-20. Pada
pengujiannya menggunakan bantuan microsoft excel. Koefisien reliabilitas soal prestasi belajar
kimia siswa menunjukkan angka reliabilitas sebesar 0,682. Nilai ini menunjukkan kategori reliabilitas soal prestasi belajar kimia siswa “tinggi”.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini digunakan dua teknik pengumpulan data, yaitu teknik dokumentasi dan teknik ujian. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh
data pengetahuan awal siswa yang merupakan hasil ulangan akhir semester 1 kelas XI. Sedangkan, teknik ujian digunakan untuk mendapat data prestasi
belajar kimia siswa. Data tersebut diperoleh melalui ujian pada akhir pembelajaran. Peneliti mengajar di dua kelas yang digunakan penelitian sehingga
faktor pengaruh guru diabaikan. Materi yang dijadikan media perlakuan meliputi materi Asam Basa. Alur kerja penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.