SIFAT LARUTAN KESIMPULAN DAN SARAN

115 Reaksi ion bersih : H + aq + OH - aq  H 2 O l

D. SIFAT LARUTAN

Berkaitan dengan sifat asam dan basa larutan dikelompokkan ke dalam tiga golongan, yatu larutan asam, basa, dan netral. Meskipun asam dan basa mempunyai rasa yang berbeda, tidak dianjurkan untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan dengan cara mencicipinya, karena banyak diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat racun. Contohnya, Asam sulfat dapat menyebabkan luka bakar yang serius. Oleh karena itu, ada cara lain yang dapat digunakan untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan, yaitu dengan menggunakan indikator asam basa. Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mampu menunjukkan warna yang berbeda apabila ditambahkan ke dalam larutan asam dan basa. Salah satu indikator asam basa yang praktis digunakan untuk membedakan larutan asam dan basa adalah lakmus. Lakmus dapat berbentuk kertas dan larutan. Kertas lakmus lebih sering digunakan daripada larutannya karena sukar teroksidasi sehingga lebih tahan lama. Kertas lakmus dibedakan menjadi dua jenis, yakni sebagai berikut : 1. Kertas lakmus biruakan memberikan perubahan warna menjadi merah jika dicelupkan dalam larutan asam, tetapi tidak akan berubah warna bila dicelupkan dalam larutan yanng bersifat basa atau netral. 2. Kertas lakmus merah akan memberikan perubahan warna menjadi biru jika dicelupkan dalam larutan basa, tetapi tidak akan berubah warna bila dicelupkan dalam larutan yang bersifat asam atau netral. Selain dengan indikator asam basa, sifat asam basa suatu larutan juga dapat ditentukan dengan mengukur pH-nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan Asam → pH = 7 Larutan Basa → pH = 7 Larutan netral → pH = 7 116 Lampiran 2 Lembar Kerja Siswa LEMBAR KERJA SISWA 1. Kalian telah mempelajari tiga teori asam-basa, yakni Teori Arrhenius, Teori Bronsted-Lowry dan Teori Lewis. a. Urutkan teori asam-basa mulai dari yang paling sempit hingga paling luas b. Jelaskan alasan untuk jawaban anda di a KUNCI JAWABAN 1. a. Teori Arrhenius → Teori Bronsted-Lowry → Teori Lewis b. Teori asam-basa yang dikemukakan Arrhenius tersebut sangat sempit, karena zat harus berada dalam pelarut air. Pengertian asam-basa Arrhenius hanya berlaku untuk senyawa yang larut dalam pelarut air karena reaksi ionisasi yang menghasilkan ion H + dan ion OH - hanya terjadi dalam pelarut air. Teori tersebut disempurnakan oleh Bronstend- Lowry. Teori asam-basa Bronsted-Lowry dapat menjelaskan semua reaksi yang terjadi dalam bentuk apapun, termasuk gas, larutan bukan air, larutan air. Meskipun teori asam basa Bronsted-Lowry sudah cukup luas, dapat berlaku di semua pelarut, namun dalam kenyataanya ada beberapa reaksi asam basa yang tidak melibatkan proton. Menurut Lewis, dalam suatu reaksi kimia, suatu zat termasuk asam jika dapat menerima pasangan elektron dan tergolong basa jika dapat memberi pasangan elektron. Reaksi asam-basa Lewis menghasilkan ikatan kovalen koordinasi. Dengan adanya teori asam-basa Lewis, reaksi asam-basa yang tidak melibatkan serah-terima proton H + dapat dijelaskan. Selain itu, teori asam-basa Lewis juga dapat menjelaskan semua reaksi asam-basa, baik yang terjadi dalam pelarut air, pelarut nonpolar maupun tanpa pelarut, dan campuran heterogen 117 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Pertemuan Ke-2 Mata pelajaran : Kimia Materi Pokok : Asam-Basa KelasSemester : XI2 Alokasi waktu : 1 JP

A. Standar Kompetensi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25