15 pemecahan masalah sehingga siswa secara sadar mampu menghargai dan menjaga
alam disekitarnya. Jadi dalam pembelajaran hendaknya guru menfasilitasi siswa untuk melaksanakan penyelidikan untuk memecahkan masalah. Sehingga apa yang
didapat siswa sesuai dengan lingkungannya, tidak sesuai dengan buku teks saja. Pada tujuan di atas juga sampaikan bahwa IPA bertujuan mengembangkan
ketarampilan proses. Umumnya, guru hanya mengembangkan keterampilan kognitif saja. Sehingga keterampilan proses sering dikesampingkan. Hal ini
menyebabkan kualitas pendidikan hanya tergantung pada apa saja yang telah di hafal oleh siswa. Untuk itu, guru hendaknya melaksanakan pembelajaran IPA
melalui penyelidikan dan percobaan sehingga tidak hanya kemampuan kognitif saja yang berkembang, namun kemampuan proses anak juga berkembang.
3. Ruang Lingkup IPA di SD
Badan Standar Nasional Pendidikan 2006: 162 menuliskan ruang Lingkup
bahan kajian IPA untuk SD meliputi aspek-aspek berikut:
a. Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.
b. Bendamateri, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas. c. Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya
dan pesawat sederhana. d. Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan benda-benda
langit lainnya.
C. Kajian Tentang Model Cooperative Learning
1. Pengertian Cooperative Learning
Pembelajaran kooperatif yaitu belajar secara bersama-sama dalam suatu kelompok. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah
menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan
16 temannya. Hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama
dalam pembelajaran kooperatif Al-Tabany, 2014: 108. Seperti yang dikatakan Slavin 2005: 8 dalam metode pembelajaran
kooperatif, para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga
memungkinkan terjadinya interaksi secara terbuka dan efektif antara guru dengan siswa maupun antar anggota kelompok. Disamping itu, pola hubungan kerja seperti
itu memungkinkan timbulnya persepsi yang positif tentang apa yang dapat siswa lakukan untuk berhasil berdasarkan kemampuan dirinya secara individual dan
sumbangsih dari anggota lainnya selama mereka belajar bersama-sama. Pendapat lain disampaikan oleh Isjoni 2009: 62 yang menyatakan bahwa
model pembelajaran kooperatif merupakan suatu strategi belajar dengan jumlah peserta didik sebagi anggota kelompok kecil dengan tingkat kemampuan yang
berbeda, dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap peserta didik harus saling beekrja sama. Bekerja sama dan saling membantu untk memahami materi pelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas, pembelajaran kooperatif yaitu belajar secara berkelompok untuk memahami suatu materi tertentu. Dalam kegiatan pembelajaran
secara berkelompok ini siswa akan terlibat dalam suatu diskusi yang memungkinkan setiap siswa untuk berpendapat dan menghargai pendapat siswa
lain. Selain itu, siswa juga belajar berinteraksi dan belajar mengontrol diri agar hubungan siswa satu dengan siswa yang lain terjalin dengan baik.
2. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak- tidaknya tiga tujuan pembelajaran Ibrahim, 2000: 7-8. Adapun ketiga tujuan
17 tersebut adalah untuk meningkatkan kenerja siswa dalam tugas-tugas akademik,
memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk bekerja sama untuk menyelesaikan tugas, menghargai satu sama lain, mengajarkan keterampilan
kerjasama dan kolaborasi kepada siswa. Pendapat lain disampaikan oleh Asma 2006: 11 yang menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif bertujuan untuk
pencapaian hasil belajar, penerimaan terhadap keragaman, dan pengembangan keterampilan sosial.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan kerja sama, keterampilan sosial, dan toleransi. Beberapa tujuan
pembelajaran kooperatif yang ditawarkan tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam
pembelajaran.
3. Prinsip Pembelajaran Kooperatif