Pengertian IPA Kajian Tentang IPA

12 Menurut pendapat di atas, pembelajaran kooperatif efektis digunakan untuk melatihkan kemampuan interpersonal siswa. Hal ini dikarenakan dalam pembelajaran kooperatif siswa diberi kesempatan untuk belajar dengan teman sebaya. Kemudian dalam berdiskusi siswa dapat menyampaikan pendapat yang dimiliki dalam forum kelompok. Pendapat lain disampaikan oleh Armstrong 2013: 95-97 yang merumuskan beberapa stategi yang digunakan untuk menumbuhkan kemampuan interpersonal antarsiswa yang ada di kelas. Strategi yang dapat diterapkan di kelas antara lain adalah sebagai berikut: 1 melakukan aktivitas berbagi dalam kelompok atau peer sharing; 2 membentuk kelompok-kelompok kerjasama; 3 belajar melalui pemainan; serta 4 belajar dengan melakukan simulasi. Berdasarkan dua pendapat di atas, aktivitas kelompok efektif digunakan untuk melatihkan kemampuan interpersonal siswa. Dalam kelompok tersebut siswa bekerja sama dengan teman sebaya. Siswa juga mendiskusikan materi yang memungkinkan setiap siswa untuk berpendapat.

B. Kajian Tentang IPA

1. Pengertian IPA

Ilmu Pegetahuan Alam merupakan ilmu tentang alam dan isinya. Selain itu, IPA juga berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta- fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih 13 lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar. Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah scientific inquiry untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SDMI menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah Badan Standar Nasional Pendidikan, 2006:161. Trianto 2012: 136 berpendapat bahwa IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis, terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang dari metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen, serta menuntut sikap ilmiah. Sikap ilmiah yang dimaksud dapat berwujud rasa ingin tahu, terbuka, jujur, ulet dan sebagainya. Berdasarkan pendapat ahli di atas dapat disumpulkan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu tentang alam dan isinya yang dikaji secara sistematis. Pembelajaran IPA sebaiknya dilakukan melalui inkuiri ilmiah karena kebenaran IPA itu dapat dibuktikan secara nyata. Menurut Sulistyorini 2007: 9-10 pada hakikatnya IPA dapat dipandang dari segi produk, proses, dan dari segi pengembangan sikap. Artinya belajar IPA 14 memuliki dimensi proses, dimensi produk hasil, dan dimensi pengembangan sikap ilmiah yang ketiganya saling berkaitan. Menurut pendapat di atas, dimensi proses merupakan dimana siswa harus berproses dalam mencari tahu tentang kebenara IPA. Terdapat langkah-langkah kerja yang harus dilakukan untuk mencari tatu kebenaran IPA. Dimensi produk yaitu apa yang didapatkan dari hasil proses IPA tersebut. Hasil dari proses IPA tersebut contohnya buku teks yang biasanya sudah disusun secara sistematis. Yang terakhir yaitu dimensi pengembangan sikap ilmiah. Sikap ilmiah yang dikembangkan antara lain rasa ingin tahu, kerja sama, tidak putus asa, dan teliti.

2. Tujuan IPA di SD