19 salah  satu  prinsip  ditinggalkan  maka  pembelajaran  ini  tidak  lagi  disebut
pembelajaran kooperatif.
4. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif
Pada pembelajaran kooperatif terdapat beberapa unsur yang saling terkait satu sama  lainnya.  Asma  2006:  16  mengemukakan  lima  unsur  dasar  yang  terdapat
dalam struktur pembelajaran kooperatif, yaitu: a.  Saling ketergantungan positif
Keberhasilan  dan  kegagalan  kelompok  merupakan  tanggung  jawab  setiap anggota kelompok. Oleh karena  itu, sesama anggota kelompok harus  merasa
terikat dan saling ketergantungan positif. b.  Tanggung jawab perseorangan
Setiap anggota kelompok bertanggungjawab untuk menguasai materi pelajaran karena  keberhasilan  belajar  kelompok  ditentukan  dari  seberapa  besar
sumbangan hasil belajar secara perorangan. c.  Tatap muka
Interaksi yang terjadi melalui diskusi akan memberikan keuntungan bagi semua anggota  kelompok,  karena  memanfaatkan  kelebihan  dan  mengisi  kekurangan
masing-masing anggota kelompok. d.  Komunikasi antar anggota
Karena  dalam  setiap  kali  tatap  muka  terjadi  diskusi,  maka  keterampilan berkomunikasi antar anggota sangatlah penting.
e.  Evaluasi proses kelompok
20 Keberhasilan belajar dalam kelompok ditentukan oleh proses kerja kelompok.
Untuk  mengetahui  keberhasilan  proses  kerja  kelompok  dilakukan  melalui evaluasi proses kelompok.
Setiap unsur dalam pembelajaran kooperatif terkait satu sama lain. Jika salah satu unsur ditinggalkan maka tujuan pembelajaran tidak dapat tercapai dengan baik.
Oleh karena  itu, dalam pembelajaran kelompok peran guru untuk menkondisikan siswa  dalam  kelompok  agar  mampu  melaksanakan  tugasnya  dengan  baik  sangat
penting, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
5. Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
Berdasarkan  berbagai  hasil  penelitian  serta  fakta  empiris  di  lapangan,
Warsono dan Harianto 2012: 164 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif mampu  meningkatkan  kualitas  pembelajaran  siswa  dalam  hal:  a  memberikan
kesempatan siswa untuk saling berbagi  informasi  kognitif; b  memberi  motivasi kepada siswa untuk belajar dengan lebih baik; c meyakinkan siswa untuk mampu
membangun  pengetahuannya  sendiri;  d  memberikan  masukan  informatif;  e mengembangkan  keterampilan  sosial  untuk  berhasil  di  luar  kelas,  bahkan  di  luar
sekolah; f meningkatkan interaksi positif antar anggota yang berasal dari berbagai kultur serta kelompok sosial ekonomi yang berlainan; g meningkatkan daya ingat
siswa  karena  dalam  pembelajaran  kooperatif  siswa  secara  langsung  dapat menerapkan kegiatan mengajar siswa lain teach other.
Sejalan  dengan  Warsono  dan  Harianto,  Asma  2006:  17  mengemukakan keuntungan pembelajaran kooperatif adalah sebagai berikut:
21 a.  Pembelajaran  kooperatif  menyebabkan  unsur-unsur  psikologis  siswa  menjadi
terangsang  dan  menjadi  lebih  aktif.  Hal  ini  disebabkan  oleh  adanya  rasa kebersamaan  dalam  kelompok,  sehingga  mereka  dengan  mudah  dapat
berkomunikasi dengan bahasa yang lebih sederhana. b.  Pada  saat  diskusi,  fungsi  ingatan  dari  siswa  menjadi  lebih  aktif,  lebih
bersemangat, dan berani mengemukakan pendapat. c.  Pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan kerja keras siswa, lebih giat,
dan lebih termotivasi. d.  Pembelajaran kooperatif juga dapat meningkatkan kecakapan individu maupun
kelompok  dalam  memecahkan  masalah,  meningkatkan  komitmen,  dapat menghilangkan  prasangka  buruk  terhadap  teman  sebayanya  dan  siswa
berprestasi dalam pembelajaran kooperatif ternyata lebih mementingkan orang lain, tidak bersifat kompetitif, dan tidak memiliki rasa dendam.
e.  Pembelajaran  kooperatif  dapat  menimbulkan  motivasi  sosial  siswa  karena adanya tuntutan untuk menyelesaikan tugas.
Berdasarkan  pendapat  di  atas,  kelebihan  pembelajaran  kooperatif  adalah meningkatkan  motivasi,  daya  ingat,  keterampilan  sosial,  dan  interaksi  siswa.
Kelebihan  pembelajaran  kooperatif  ini  tidak  hanya  untuk  pembelajaran  dan kegiatan  di  sekolah  saja,  tetapi  juga  dapat  digunakan  siswa  di  luar  sekolah.
Sehingga  siswa  diharapkan  dapat  sukses  di  sekolah  maupun  di  lingkungan masyarakat.
6. Tim Ahli atau Jigsaw