32 dalam kelompok asal. Kemudian setiap siswa menyampaikan diskusinya sewaktu
di kelompok ahli kepada kelompok asal. Dalam penyampaiannya, siswa diharuskan terbuka  dan  memastikan  setiap  anggota  kelompok  memahami  apa  yang  siswa
sampaikan.  Pada  model  ini  siswa  ditekankan  untuk  memiliki  kemampuan interpersonal yang baik agar tidak terjadi masalah pada setiap kelompok sehingga
kelompok dapat berhasil.
F. Penelitian yang Relevan
Penelitian  yang  relevan  digunakan  untuk  acuan  dalam  melaksanakan penelitian  selanjutnya.  Adapun  penelitian  yang  relevan  dengan  penelitian  yang
akan dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1.  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Prani  Astaga  2013  yang  berjudul
“Peningkatan  Kecerdasan  Interpersonal  Menggunakan  Metode  Diskusi Kelompok dalam Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas IV SD Negeri Kenaran
2  Prambanan”.  Hasil  penelitian  menyatakan  bahwa  terdapat  pengaruh penggunaan  metode  diskusi  kelompok  dalam  pembelajaran  IPS  yang
signifikan  terhadap  kecerdasan  interpersonal  siswa  kelas  IV  SD  Negeri Kenaran 2 Prambanan.
2.  Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Lis  Fatmawati  2013  yang  berjudul “Keefektifan  Metode  Permainan  untuk  Meningkatkan  Kecerdasan
Interpersonal dan Prestasi Belajar IPS Siswa  Kelas IV di SD Negeri Senden Mungkid Magelang”. Hasil penelitian menyatakan adanya pengaruh signifikan
penerapan  metode permainan terhadap peningkatan kecerdasan  interpersonal siswa kelas IV SD Negeri Senden Mungkid Magelang.
33 Penelitian  yang  dilakukan  oleh  Prani  Astaga  2013  relevan  karena  dalam
langkah  jigsaw  siswa  belajar  dengan  berkelompok.  Dimana  dalam  belajar  secara berkelompok pasti terdapat diskusi antar siswa.  Penelitian ini membuktikan bahwa
metode diskusi mampu meningkatkan kemampuan interpersonal. Sehingga jigsaw juga dapat meningkatkan kemampuan interpersonal.
Lis  Fatmawati  2013  juga  melakukan  penelitian  kefektifan  metode permainan  untuk  meningkatkan  kecerdasan  interpersonal  dan  prestasi  belajar.
Metode  permainan  mengarahkan  siswa  untuk  belajar  sambil  bermain.  Dalam permainan  tentunya  terdapat  aturan  yang  harus  dipatuhi  agar  siswa  tidak
dikeluarkan dalam permainan. Langkah jigsaw juga menyenangkan dan memiliki aturan tertentu yang harus dipatuhi siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
G. Kerangka Pikir
Pembelajaran  IPA  SD  seharusnya  dipelajari  siswa  melalui  sebuah  proses penyelidikan  atau  percobaan.  Namun,  saat  ini  IPA  merupakan  salah  satu  mata
pelajaran  SD  yang  masih  dianggap  sebagai  mata  pelajaran  yang  membutuhkan hafalan saja dalam penguasaan materi. Hal ini terjadi karena belum adanya variasi
penggunaan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Kecenderungan guru menggunakan  model  pembelajaran  konvensional  yaitu  ceramah  dan  tanya  jawab
yang sering digunakan guru membuat siswa materi pembelajaran secara utuh sesuai apa  yang  disampaikan  guru  dan  apa  yang  ada  pada  buku  teks.  Tidak  ada
pengembangan pengetahuan tentang IPA yang dipahami dan dibangun oleh siswa itu sendiri. Apa yang disampaikan guru dan tertera di buku teks dicatat siswa secara
34 mentah kemudian dihafal. Sehingga siswa  hanya  mendapat pengetahuan kognitif
dan tidak mengembangkan sikap afektinya. Sebab-sebab di atas berpengaruh terhadap kemampuan  interpersonal siswa.
Dimana  siswa  tidak  diberikan  kesempatan  untuk  berdiskusi  dan  bekerja  sama dengan siswa yang lain. Apa yang didapat setiap siswa hanya untuk dirinya sendiri.
Sehingga siswa cenderung tidak mau berbagi dan egois. Untuk  meningkatkan  kemampuan  interpersonal  siswa,  diperlukan  variasi
dalam  model  pembelajaran.  salah  satu  inovasi  yang  mampu  mengembangkan kemampuan interpersonal siswa yaitu model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Dalam  kegiatan  pembelajaran  kooperatif  tipe  jigsaw  siswa  bekerja  secara berkelompok,  selain  itu  siswa  juga  diberikan  kesempatan  untuk  mendapatkan
informasi dan memahami materi dengan teman sebaya. Interaksi dalam kelompok terbangun  ketika  siswa  melakukan  diskusi  dan  menyampaikan  pendapat.  Oleh
karena itu siswa dibiasakan untuk berpendapat dan berbaur dengan temannya serta menghargai teman satu kelompoknya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Hal ini juga mengantarkan siswa untuk mengembangkan kemampuan interpesonal yang dimiliki.
H. Hipotesis Penelitian