17 tersebut  adalah  untuk  meningkatkan  kenerja  siswa  dalam  tugas-tugas  akademik,
memberikan  kesempatan  kepada  seluruh  siswa  untuk  bekerja  sama  untuk menyelesaikan  tugas,  menghargai  satu  sama  lain,  mengajarkan  keterampilan
kerjasama  dan  kolaborasi  kepada  siswa.  Pendapat  lain  disampaikan  oleh  Asma 2006:  11  yang  menyatakan  bahwa  pembelajaran  kooperatif  bertujuan  untuk
pencapaian  hasil  belajar,  penerimaan  terhadap  keragaman,  dan  pengembangan keterampilan sosial.
Berdasarkan pendapat ahli di atas, pembelajaran kooperatif bertujuan untuk meningkatkan  kerja  sama,  keterampilan  sosial,  dan  toleransi.  Beberapa  tujuan
pembelajaran  kooperatif  yang  ditawarkan  tersebut  menunjukkan  bahwa pembelajaran  kooperatif  dapat  direkomendasikan  untuk  digunakan  dalam
pembelajaran.
3. Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Terdapat  beberapa  prinsip  dalam  pembelajaran  kooperatif.  Seperti  yang dikemukakan  oleh  Asma  2006:  14  yang  menyatakan  dalam  pelaksanaan
pembelajaran  kooperatif  setidaknya  terdapat  lima  prinsip  yang  dianut.  Kelima prinsip tersebut adalah siswa aktif dalam belajar student active learning, belajar
bekerjasama cooperative learning, pembelajaran partisipatorik, mengajar reaktif reactive learning, dan pembelajaran yang menyenangkan joyfull learning.
Menurut pendapat di atas, siswa aktif dalam pembelajaran ini diartikan peran guru  dalam  pembelajaran  sebagai  fasilitator  yang  menfasilitasi  siswa  untuk
menguasai  materi  yang  akan  dipelajari.  Fasilitas  tersebut  bisa  berupa  ringkasan materi, alat dan bahan untuk percobaan, atau media pembelajaran.
18 Belajar bekerjasama, dalam pembelajaran kooperatif yaitu siswa dalam suatu
kelas dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari empat atau lima orang. Setiap  kelompok  tersebut  kemudian  mempelajari  suatu  materi  yang  sudah
disepakati  atau  yang  dibagikan  oleh  guru.  Dalam  mempelajari  materi  tersebut tentunya siswa harus bekerjasama agar informasi yang dikumpulkan lengkap dan
dapat diterima oleh seluruh anggota kelompok. Pembelajaran  partisipatorik,  yakni  guru  dan  siswa  terlibat  langsung  dalam
pembelajaran.  Guru  sebagai  fasilitator  juga  berperan  aktif  dalam  mendampingi setiap kegiatan siswa. Sehingga setiap siswa juga terlibat aktif dalam pembelajaran.
Kelompok tidak di doktrin oleh beberapa siswa saja tapi seluruh siswa diharapkan andil dalam kegiatan kelompok.
Pembelajaran reaktif, dalam pembelajaran reaktif peran guru sangat penting. Dimana  guru  harus  bisa  memilih  strategi  yang  sesuai  untuk  digunakan  dalam
pembelajaran,  sehingga  setiap  siswa  memiliki  motivasi  tinggi  dan  sama  dalam pembelajaran. Dalam hal ini, guru bisa menggunakan bebrapa strategi pembelajaran
agar siswa tidak merasa bosan dalam pembelajaran. Pembelajaran  yang  menyenangkan,  hal  ini  dapat  dimulai  dari  sikap  guru
terhadap  siswa.  Guru  harus  bersikap  ramah  dan  menyenangkan  bagi  siswa. Sehingga tidak ada tekanan bagi siswa dalam melaksanakan pembelajaran.
Kesimpulannya,  kelima  prinsip  yaitu  siswa  aktif  dalam  belajar,  belajar bekerjasama, pembelajaran partisipatorik, mengajar reaktif, dan pembelajaran yang
menyenangkan  meruapakan  satu  kesatuan  yang  tidak  boleh  ditinggalkan.  Ketika
19 salah  satu  prinsip  ditinggalkan  maka  pembelajaran  ini  tidak  lagi  disebut
pembelajaran kooperatif.
4. Unsur-Unsur Pembelajaran Kooperatif