30 Berdasarkan teori di atas, guru seharusnya memberikan siswa kesempatan
untuk berperan aktif dalam pembelajaran. Hal ini dapat dilakukan guru dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dalam kelompok. Sehingga
siswa dapat bekerjasama dengan teman sebaya untuk mengembangkan kepribadian sosial, nilai, dan moralnya. Selain itu, pembelajaran melalui percobaan atau media
pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung bagi siswa juga efektif untuk meningkatkan daya ingat siswa.
E. Keterlaksanaan antara Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw dalam
Pembelajaran IPA terhadap Kemampuan Interpersonal Siswa
Di dalam pendidikan terdapat suatu proses kegiatan belajar mengajar. Proses belajar mengajar merupakan proses edukatif yang melibatkan guru dan siswa.
Proses belajar mengajar tidak hanya berfungsi untuk mengubah pengetahuan saja, namun juga mengubah keterampilan dan sikap. Sebagai guru yang berkualitas
harusnya mampu membuat siswanya aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Guru sebaiknya percaya pada kemampuan siswa. Guru tidak hanya menekankan pada kemampuan kognitif siswa saja, tetapi kemampuan afektif dan
psikomotor juga harus dikembangkan. Tujuannya agar kelak siswa mampu menjadi masyarakat yang baik dan peka terhadap masalah sosial.
Salah satu model pembelajaran yang memiliki nilai sosial tinggi dalam muatan akademik adalah model pembelajaran kooperatif. Seperti yang dikatakan
Slavin 2005: 8 dalam metode pembelajaran kooperatif, para siswa akan duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk menguasai
materi yang disampaikan oleh guru. Tujuan dari model pembelajaran kooperatif ini
31 adalah melatih siswa untuk bekerjasama, bertaggungjawab, dan menekankan pada
keberhasilan kelompok, sehingga dalam proses pembelajaran siswa dituntut untuk membangun hubungan baik dengan sesama teman satu kelompoknya. Dengan kata
lain, siswa harus memiliki kemampuan interpersonal tinggi. IPA merupakan mata pelajaran eksak. Oleh karena itu pembelajaran IPA
harus dapat dibuktikan melalui pecobaan yang dilakukan oleh siswa. Dalam melaksanakan percobaan siswa hendaknya memiliki kemampuan interpersonal
yang baik agar percobaan dapat berhasil. Sehingga teori yang dimiliki siswa dapat terbukti.
Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan kemampuan interpersonal siswa adalah model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan sistem pembelajaran kelompok dimana siswa akan membentuk atau memiliki dua kelompok sekaligus
kelompok asal dan kelompok ahli dalam satu pembelajaran. Hal ini memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan banyak orang dalam setiap
pembelajaran. Sehingga dibutuhkan kemampuan interpersonal tinggi agar siswa dapat berinteraksi dengan banyak teman.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini membentuk siswa dalam kelompok. Awalnya siswa membentuk kelompok yang dinamakan kelompok asal
untuk membagi sub bab yang harus dikuasai masing-masing kelompok. Setelah itu siswa membentuk kelompok yang disebut kelompok ahli yang beranggotakan siswa
yang memiliki subbab yang sama. Kelompok ahli berdiskusi untuk mempelajari subbab yang sama. Setelah kelompok ahli menguasai materi, siswa kembali ke
32 dalam kelompok asal. Kemudian setiap siswa menyampaikan diskusinya sewaktu
di kelompok ahli kepada kelompok asal. Dalam penyampaiannya, siswa diharuskan terbuka dan memastikan setiap anggota kelompok memahami apa yang siswa
sampaikan. Pada model ini siswa ditekankan untuk memiliki kemampuan interpersonal yang baik agar tidak terjadi masalah pada setiap kelompok sehingga
kelompok dapat berhasil.
F. Penelitian yang Relevan