Obat antibiotika Gambaran Umum
37
Tabel VIII. Golongan dan jenis antibiotika yang digunakan pasien kanker
payudara pasca kemoterapi di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.
No Golongan
Antibiotika Jenis Antibiotika
Jumlah Prosentase
Ampisilin 1 1,4
1. Penisillin Amoksisilin
klavulanat 1 1,4
Seftriakson 3 4,2 2. Sefalosporin
Seftasidim 2 2,8
3. Kuinolon Siprofloksasin 2
2,8 4. Aminoglikosida
Gentamisin 1
1,4 5. Antibiotika
anaerob Metronidasol
4 5,7
Penentuan status pasien potensial infeksi atau infeksi dimulai dengan pemeriksaan data laboratorium yang lengkap yakni pada data hematologi serta
tanda-tanda vital yang dimiliki pasien. Pasien yang mengalami potensial infeksi ditandai dengan penurunan jumlah leukosit 2.000 selml atau penurunan
jumlah neutrofil 1.000 selml, sedangkan bila terjadi infeksi ditandai dengan peningkatan jumlah leukosit 12.000 selml. Pengobatan kondisi potensial
infeksi yakni dengan pemberian antibiotik profilaksis contohnya sefalosporin dan kuinolon. Untuk kasus infeksi, dapat diberikan antibiotika kuratif contohnya
sefalosporin generasi ketiga, aminoglikosida, dan metronidasol. Dipilih antibiotika golongan sefalosporin karena antibiotik tersebut
memiliki spektrum aktivitas yang luas dan efektif untuk abses jaringan lunak. Pada pasien kanker payudara, terdapat perlukaan pada payudara sehingga rentan
terhadap infeksi stafilokokkus atau streptokokkus, oleh karena itu antibiotik sefalosporin merupakan pilihan obat yang tepat untuk kasus potensial infeksi.
Disamping itu, sefalosporin juga dapat dikombinasikan dengan antibiotik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
kuinolon dengan tujuan untuk meningkatkan efek sinergis dalam membunuh agen penginfeksi. Kuinolon merupakan antibiotik yang sangat peka terhadap bakteri
gram positif maupun negatif, selain itu penggunaan antibiotik kuinolon misalnya siprofloksasin memang ditujukan untuk infeksi pada kulit dan jaringan lunak.
Aminoglikosida dipilih sebagai antibiotik empirik karena antibiotika tersebut berfungsi untuk mengatasi infeksi bakteri gram negatif enterik pada
pasien kanker payudara. Aminoglikosida akan memiliki efek yang sinergis bila dikombinasikan dengan antibiotik golongan
β-laktam. Dari tabel VIII dapat diketahui bahwa golongan dan jenis antibiotika
yang sering digunakan yaitu seftriakson dan seftasidim sefalosporin generasi ketiga dan metronidasol antiprotozoa. Penggunaan antibiotik tersebut ada yang
tunggal dan kombinasi. Kombinasi antibiotik yang diberikan pada kasus ini yaitu golongan sefalosporin dengan kuinolon, sefalosporin dengan metronidasol, dan
kuinolon dengan metronidasol. Kombinasi sefalosporin-kuinolon digunakan pada terapi profilaksis,
tujuan kombinasi tersebut yakni untuk meningkatkan efek sinergis dan juga memperluas spektrum aktivitas terhadap agen penginfeksi. Pemberian
metronidasol dimaksudkan untuk mengatasi infeksi bakteri anaerob yang diperoleh di rumah sakit infeksi yang didapat, oleh karenanya pemberian
metronidasol dalam kasus ini dikombinasikan dengan sefalosporin atau kuinolon. Pemilihan antibiotika pada kasus ini sudah tepat atau sesuai dengan teori, karena
umumnya bakteri yang menginfeksi pasien dengan kanker payudara ialah bakteri gram positif
Streptococcus pneumoniae, Staphylococcus epidermidis, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Staphylococcus aureus dan bakteri gram negatif Escherichia coli, Pseudomonas
aeruginosa . Bakteri-bakteri tersebut akan masuk melalui jaringan yang luka dan
menginfeksi mulai dari jaringan subkutan sampai ke sistemik.