36
Tabel VII. Penyakit penyerta pada kasus kanker payudara pasca kemoterapi di
RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005. No
Penyakit penyerta Jumlah kasus
Prosentase 1
Diabetes melitus 4
5,7 2
Hipertensi 1
1,4 3
Asma 1
1,4 B.
Pola Penggunaan Obat
Obat yang digunakan pada penanganan kanker payudara ada 12 golongan berdasarkan kelas terapinya. Obat-obat tersebut meliputi obat
antineoplastik, obat antibiotika, obat untuk saluran cerna, obat untuk saluran pernafasan, obat untuk sistem syaraf pusat, obat analgesik, obat hormonal, obat
gizi, obat antialergi, obat untuk penyakit otot skelet dan sendi, obat untuk sistem endokrin dan metabolik, serta obat untuk kardiovaskular.
1. Obat antibiotika
Ada lima 5 golongan antibiotika yang digunakan yaitu : β-laktam
penisilin sefalosporin generasi ke-3, kuinolon, aminoglikosida dan antiprotozoa. Ada tujuh 7 jenis antibiotika dari kelima golongan tersebut yaitu
ampisilin, amoksisilin klavulanat, seftriakson, seftasidim, siprofloksasin, gentamisin dan antiprotozoa metronidasol.
Dari tujuh puluh 70 pasien kanker payudara pasca kemoterapi hanya 9 pasien yang mendapatkan antibiotika. Sembilan pasien tersebut termasuk pasien
yang potensial infeksi, infeksi dan salah obat. Namun pada kenyataannya ada 3 pasien yang potensial infeksi, 5 pasien terinfeksi dan 4 pasien tidak potensial
infeksi atau infeksi tetapi diberikan antibiotika dalam terapinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel VIII. Golongan dan jenis antibiotika yang digunakan pasien kanker
payudara pasca kemoterapi di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta tahun 2005.
No Golongan
Antibiotika Jenis Antibiotika
Jumlah Prosentase
Ampisilin 1 1,4
1. Penisillin Amoksisilin
klavulanat 1 1,4
Seftriakson 3 4,2 2. Sefalosporin
Seftasidim 2 2,8
3. Kuinolon Siprofloksasin 2
2,8 4. Aminoglikosida
Gentamisin 1
1,4 5. Antibiotika
anaerob Metronidasol
4 5,7
Penentuan status pasien potensial infeksi atau infeksi dimulai dengan pemeriksaan data laboratorium yang lengkap yakni pada data hematologi serta
tanda-tanda vital yang dimiliki pasien. Pasien yang mengalami potensial infeksi ditandai dengan penurunan jumlah leukosit 2.000 selml atau penurunan
jumlah neutrofil 1.000 selml, sedangkan bila terjadi infeksi ditandai dengan peningkatan jumlah leukosit 12.000 selml. Pengobatan kondisi potensial
infeksi yakni dengan pemberian antibiotik profilaksis contohnya sefalosporin dan kuinolon. Untuk kasus infeksi, dapat diberikan antibiotika kuratif contohnya
sefalosporin generasi ketiga, aminoglikosida, dan metronidasol. Dipilih antibiotika golongan sefalosporin karena antibiotik tersebut
memiliki spektrum aktivitas yang luas dan efektif untuk abses jaringan lunak. Pada pasien kanker payudara, terdapat perlukaan pada payudara sehingga rentan
terhadap infeksi stafilokokkus atau streptokokkus, oleh karena itu antibiotik sefalosporin merupakan pilihan obat yang tepat untuk kasus potensial infeksi.
Disamping itu, sefalosporin juga dapat dikombinasikan dengan antibiotik PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI