27
4. prosentase frekuensi pemberian kemoterapi dihitung berdasarkan jumlah kasus dengan frekuensi kemoterapi tertentu kemudian dibagi dengan jumlah
keseluruhan kasus dan dikalikan 100, 5. komplikasi dan penyakit penyerta dihitung berdasarkan seringnya muncul dari
tiap kasus, 6. prosentase pola penggunaan obat berdasarkan kelas terapi dihitung dengan
menjumlahkan berapa kali golongan dan jenis obat yang digunakan kemudian dibagi dengan jumlah semua kasus dan dikalikan 100,
7. evaluasi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada kasus kanker payudara pasca kemoterapi di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta 2005 dilakukan dengan
mengidentifikasi drug related problems DRPs yang terkait dengan pemakaian antibiotika. Pengelompokan kasus yang berkaitan dengan
pemakaian antibiotika dapat didasarkan pada kategori DRPs drug related problems
berikut ini : a
butuh antibiotika, b
tidak perlu antibiotika, c
antibiotika yang diberikan tidak sesuai atau salah, d
pasien mendapat dosis antibiotika yang kurang, e
timbul efek samping atau interaksi antar antibiotika dan antibiotika dengan obat lain sebagai akibat penggunaan secara bersamaan,
f pasien mendapat dosis antibiotika yang berlebih,
g ketidakpatuhan pasien akan penggunaan antibiotika.
8. prosentase dampakoutcome yang terjadi dihitung berdasarkan jumlah kasus -
28
yang hasilnya membaik atau belum sembuh kemudian dibagi dengan jumlah keseluruhan kasus yang ada dan dikalikan 100.
Standar terapi pemilihan dan penggunaan antibiotika pada kasus kanker payudara pasca kemoterapi yang digunakan dalam penelitian ini adalah National
Comprehensive Cancer Network NCCN tahun 2005, penggolongan obatnya
berdasarkan Informatorium Obat Nasional Indonesia tahun 2002 dan MIMS 2006. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bersifat retrospektif yakni dengan melihat catatan medis pasien kanker payudara pasca kemoterapi yang dirawat di RSUP. Dr. Sardjito
Yogyakarta tahun 2005. Data yang digunakan ialah data rekam medik perawatan terakhir pasien kanker payudara pasca kemoterapi. Hasil penelitian dan
pembahasan “Evaluasi Pemilihan dan Penggunaan Antibiotika Pasca Kemoterapi pada Pasien Kanker Payudara Di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2005”
dibagi menjadi 5 bagian.
A. Gambaran Umum
Gambaran umum hasil penelitian disajikan dalam 5 bagian. Bagian pertama berisi prosentase kasus kanker payudara berdasarkan kelompok umur,
kedua berisi riwayat kanker dalam keluarga, ketiga berisi stadium kanker payudara, keempat berisi frekuensi kemoterapi, kelima berisi komplikasi dan
penyakit penyerta. Pasien kanker payudara yang dirawat dan menjalani kemoterapi di RSUP. Dr. Sardjito pada tahun 2005 ada 70 orang dan semuanya
wanita
1. Prosentase kasus kanker payudara berdasarkan kelompok umur
Umur pasien dapat dijadikan kriteria dalam pemilihan jenis obat, dosis obat, bentuk sediaan obat, dan jumlah obat. Pemberian obat pada lansia harus
memperhitungkan jumlah obat dan dosis karena adanya penurunan fungsi faal tubuh pasien tersebut. Kelompok umur pasien kanker payudara dibedakan
menjadi 6 kelompok yakni 30 tahun dengan jumlah kasus 2, 30-39 tahun dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
jumlah kasus 9, 40-49 tahun dengan jumlah kasus 28, 50-59 tahun dengan jumlah kasus 18, 60-69 tahun dengan jumlah kasus 6, 70-79 tahun dengan jumlah kasus 2
dan tidak diketahui umurnya dengan jumlah kasus 5. Berikut ini disajikan prosentase kelompok umur kasus kanker payudara di RSUP. Dr. Sardjito
Yogyakarta tahun 2005 pada gambar 6.
Prosentase Kelompok Umur Pasien Kanker Payudara
di RSUP. Dr. Sardjito Yogyakarta Tahun 2005
7 3
8 26
40
13 3
5 10
15 20
25 30
30 30-
39 40-
49 50-
59 60-
69 70
-79 tidak di
ke tahui
Umur Pasien tahun Jum
lah Pasi en
Gambar 6. Distribusi kelompok umur pasien kanker payudara di RSUP. Dr.
Sardjito Yogyakarta tahun 2005. Berdasarkan data tersebut, dapat diketahui bahwa proporsi kasus kanker
payudara berdasar kelompok umur paling banyak diderita pada umur 40 tahun hingga 49 tahun, hal ini sudah sesuai dengan teori. Menurut teori, umur 30-40