Preparasi Sampel Melon Tata Cara Penelitian

0,046 ng. Lakukan perhitungan dengan menggunakan program statistik powerfit hingga didapatkan persamaan y=bx+a untuk dapat menghitung D.

5. Preparasi Sampel Melon

a. Penetapan kadar air dalam buah melon. Homogenisasi kulit, daging dan whole melon secara terpisah tanpa penambahan air. Timbang masing-masing sampel 10 gram. Letakan dalam cawan petri kemudian oven hingga bobot tetap dalam suhu 65°C. b. Optimasi lama sentrifugasi. Homogenisasi sampel. Timbang sebanyak kurang lebih 5 gram sampel yang telah homogen dan masukan dalam tabung sentrifugasi 15mL. Tambahkan 2 g MgSO 4 ; 0,5 g NaCl ; 0,5 g Na 3 citrate 2H 2 O ; 0,25 g Na 2 H citrate 1.5H 2 O dan 5 mL asetonitril. Gojog dengan kuat selama 1 menit kemudian vortex selama 2 menit. Sentrifugasi dengan kecepatan 5000rpm selama 5 menit ; 10 menit dan 15 menit. Bandingkan hasil supernatan yang diperoleh. 6. Optimasi Clean-Up Menggunakan SPE C 18 a. Penentuan kapasitas berat SPE. Homogenisasi melon hingga homogen. Timbang 10 gram sampel dan masukan dalam tabung sentrifugasi 50 mL. Tambahkan 2 g MgSO 4 ; 0,5 g NaCl ; 0,5 g Na 3 citrate 2H 2 O ; 0,25 g Na 2 H citrate 1.5H 2 O dan 10 ml asetonitril dan kemudian gojok dengan kuat selama 1 menit. Vortex selama 2 menit dan sentrifugasi selama 5 menit dengan kecepatan 5000 rpm. Ambil 1 mL supernatan dan masukan dalam flakon. Kemudian oven hingga beratnya tetap. Timbang berat sampel yang telah kering, kemudian hitung kapasitas berat SPE dengan rumus: Berat sampel = Kapasitas SPE x 5 b. Optimasi tahap washing saat clean up SPE. Timbang 5 gram sampel yang telah dihomogenkan, tambahkan 2 g MgSO 4 ; 0,5 g NaCl ; 0,5 g Na 3 citrate 2H 2 O ; 0,25 g Na 2 H citrate 1.5H 2 O dan 5 ml asetonitril. Gojog dengan kuat selama 1 menit, vortex selama 2 menit dan sentrifugasi 5 menit dengan kecepatan 5000rpm. Ambil 3 mL supernatan kemudian adisi dengan 2 µL standart intermediet A. Keringkan lalu tambahkan 1 mL aquabidest dan ultrasonifikasi selama 5 menit. Loading sampel ke SPE dengan kecepatan alir maksimal 1 mlmenit. Washing dengan berbagai macam komposisi pelarut, antara lain: 5 mL aquabidest dan 5 mL metanol 5. Elusikan 3 ml metanol dan tampung dalam flakon. Keringkan hasil elusi dan hasil washing kemudian larutkan dalam 100 µL heksan. Masing-masing hasil eluat metanol setelah diwashing menggunakan 5 metanol dan 100 aquabidest, diinjeksikan dalam GC-ECD dengan volume injeksi 2 µL. c. Optimasi tahap elusi untuk dapat menarik analit. Penarikan analit dilakukan dengan memfraksinasi jumlah elusi metanol. Timbang 2 sampel yang telah dihomogenkan dengan berat masing-masing 5 gram dan masukan dalam tabung sentrifugasi 15 mL. Tambahkan 2 g MgSO 4 ; 0,5 g NaCl ; 0,5 g Na 3 citrate 2H 2 O ; 0,25 g Na 2 H citrate 1.5H 2 O dan 5 mL asetonitril. Gojog dengan kuat selama satu menit dan vortex selama dua menit. Lakukan sentrifugasi dengan kecepatan 5000rpm selama 5 menit. Ambil 3 mL supernatan dan masukan dalam flakon. Adisi menggunakan larutan intermediet A dengan volume 50 µL. Kemudian keringkan menggunakan gas nitrogen diatas waterbath. Larutkan hasil pengeringan dalam 1 mL aquabidest dan lakukan ultrasonifikasi selama 5 menit. Loading sampel pada SPE yang telah di conditioning. Washing dengan 5 mL aquabidest dan tunggu hingga kering dengan bantuan gas nitrogen. Lakukan 5 kali fraksinasi metanol secara kuantitatif, dimana penggunaan metanol pada tiap fraksi sebanyak 1 mL. Tampung hasil fraksinasi dalam flakon yang berbeda-beda. Kemudian keringkan dengan menggunakan gas nitrogen diatas waterbath. Larutkan dengan menggunakan heksan 100 µL dan injekan pada GC-ECD yang telah teroptimasi. d. Optimasi kelayakan SPE untuk digunakan lebih dari satu kali. Homogenisasi melon hingga homogen, timbang tiga sampel masing-masing sebanyak 5 gram dan masukan dalam tiga tabung sentrifugasi 15mL. Adisi menggunakan 15 µL larutan intermediet B. Tambahkan pada masing-masing tabung 2 g MgSO 4 ; 0,5 g NaCl ; 0,5 g Na 3 citrate 2H 2 O ; 0,25 g Na 2 H citrate 1.5H 2 O dan 5 ml asetonitril. Gojog dengan kuat selama 1 menit dan vortex selama 2 menit. Sentrifugasi dengan kecepatan 5000 rpm selama 5 menit. Ambil 3 ml supernatan dan masukan dalam flakon. Uapkan dengan menggunakan gas nitogen hingga kering. Larutkan hasil pengeringan dalam 500 µL aquabidest dan ultrasonifikasi selama 5 menit. Elusikan ketiga sampel yang diadisi menggunakan 15 µL larutan intermediet B kedalam satu SPE yang sama SPE A, dengan tiap kali pencucian menggunakan 30 ml metanol dan 10 ml aquabidest. Atur kecepatan alir SPE maksimal adalah 1 mlmenit. Washing dengan menggunakan 5 ml aquabidest. Elusi dengan 3 ml metanol kemudian tampung hasil elusi menggunakan flakon. Uapkan tiga eluat yang dihasilkan hingga kering dalam flakon yang berbeda-beda, kemudian larutkan dalam 100 µL heksan untuk siap diinjek ke GC.

7. Validasi Metode Analisis Residu