Kinerja Clean-up dengan Kolom SPE C

2. Kinerja Clean-up dengan Kolom SPE C

18 Jalur B Jalur B digunakan untuk mengetahui kelayakan dari prosedur analisis proses clean-up menggunakan SPE C 18 dengan melihat akurasi dan presisi seperti pada tabel dibawah ini: Tabel XVII. Hasil Presisi Jalur B Massa ng Respon factor R1 R2 R3 0,137 8,340 3,190 8,367 0,228 8,141 9,170 0,319 7,018 2,855 8,156 0,456 6,664 2,745 8,129 0,593 7,102 2,887 7,972 0,730 7,198 2,706 8,176 0,912 5,271 2,770 8,807 rata-rata 7,105 2,859 8,397 SD 1,014 0,176 0,433 RSD 14,276 6,158 5,160 Tabel XVIII. Hasil Akurasi Jalur B Massa ng Recovery 1 Recovery 2 Recovery 3 Rata-rata Recovery 0,091 116,342 84,359 85,575 95,425 0,137 93,119 65,722 95,425 84,755 0,228 101,652 117,819 109,735 0,319 90,159 96,201 107,596 97,985 0,456 88,675 101,462 110,633 100,257 0,593 97,044 113,507 110,190 106,914 0,730 99,680 108,699 114,317 107,565 Repeatability Jalur B dapat dikatakan optimum karena nilai RSD yang didapatkan kurang dari 20 CCPR, 2014 yaitu sebesar 5-14. Recovery pada rentang kadar 0,091 ng- 0,912 ng berkisar antara 84-109. Seperti halnya jalur C, recovery didapatkan dengan menggunkan kurva baku yang memiliki kedekatan waktu dalam penginjekan dengan sampel validasi, hal ini dikarenakan kedua kurva baku dan kurva adisi tidak berbeda signifikan seperti Gambar 16 dibawah ini: Gambar 16. Kurva Baku vs Kurva Adisi B Dalam penelitian ini akurasi juga ditentukan dengan nilai D, jika D ≤20 maka metode dikatakan akurat, karena nilai yang didapatkan dengan nilai yang ditambahkan memiliki kedekatan seperti yang ada pada Tabel XIX: Tabel XIX. Hasil D Jalur C Massa ng D 0,137 0,633 0,228 9,521 0,319 2,752 0,456 3,271 0,593 5,238 0,730 2,893 y = 6.567x + 0.2915 R² = 0.9927 y = 6.852x + 0.2681 R² = 0.9963 1 2 3 4 5 6 7 0.2 0.4 0.6 0.8 1 R a ti o A U C A zo x D C B Massa ng Kurva Baku vs Kurva Adisi B Kurva Adisi B Kurva Baku Linear Kurva Adisi B Linear Kurva Baku Berdasarkan hasil diatas, dapat dinyatakan bahwa proses clean-up sudah optimum dengan telah memenuhi persyaratan yang dipersyaratkan. Sehingga dapat dilakukan validasi metode analisis secara penuh.

3. Akurasi dan Presisi Metode Analisis Teroptimasi Jalur A