BAB II PENELAAHAN PUSTAKA
A. Fungisida
1. Pengertian Fungisida
Fungisida merupakan bahan kimia yang digunakan untuk mengontrol penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur. Jamur merupakan tanaman tidak
berklorofil. Mereka bersifat parasit untuk tanaman lainnya Burton, 2010.
Fungisida azoxystrobin memiliki sifat sebagai protective fungicide dan curative fungicide yang dapat digunakan pada daun, biji atau perawatan tanah.
Azoxystrobin sama efektifnya dengan atau lebih dari standar industri mancozeb Martha, 2012.
Berdasarkan SK Menteri Pertanian RI Nomor 434.1KptsTP.27072001, tentang Syarat dan Tata Cara Pendaftaran Pestisida, yang dimaksud dengan
pestisida adalah semua zat kimia dan bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan untuk :
a. Memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang
merusak tanaman, bagian-bagian tanaman atau hasil-hasil pertanian. b.
Memberantas rerumputan. c.
Mematikan daun dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan. d.
Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman tidak termasuk pupuk.
8
e. Memberantas atau mencegah hama-hama luar pada hewan-hewan piaraan dan
ternak. f.
Memberantas atau mencegah hama-hama air. g.
Memberantas atau mencegah binatang-binatang dan jasad-jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-atat pengangkutan.
h. Memberantas atau mencegah binatang-binatang yang dapat menyebabkan
penyakit pada manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air Djojosumarto, 2008.
Menurut The United States Environmental Control Act pestisida didefinisikan sebagai berikut.
a. Pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang khusus digunakan
untuk mengendalikan, mencegah, atau menangkis gangguan serangga, binatang pengerat, nematode, gulma, virus, bakteri, atau jasad renik lain yang
terdapat pada hewan dan manusia. b.
Pestisida merupakan semua zat atau campuran zat yang digunakan untuk mengatur pertumbuhan atau mengeringkan tanaman Djojosumarto, 2008.
2. Efek Buruk Fungisida
Beberapa fungisida mengandung logam berat dalam struktur kimianya. Apabila dipakai secara membabi buta, fungisida ini menimbulkan pencemaran
lingkungan oleh logam-logam berat yang terkandung dalam fungisida tersebut Sumardjo, 2009.
Masalah utama yang sering ditimbulkan oleh pestisida ini adalah sifat racunnya yang dapat mengenai manusia, hewan piaraan, serangga penyerbuk,
musuh alami hama dan tanaman serta dapat mencemari lingkungan. Bahkan penggunaan pestisida dengan dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan hama
menjadi kebal atau resisten Wudianto, 1992. Beberapa paparan yang kemungkinan terjadi meliputi:
a. Pengaruh terhadap lingkungan. Fungisida mengandung racun yang
disamping dapat mengendalikan jamur juga mempunyai pengaruh racun terhadap lingkungan. Tiap jenis fungisida mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap
lingkungan. Pengaruh terhadap lingkungan tergantung dari daya racun toksisitas, cara dan kekerapan aplikasi, serta persistensi Sumardiyono, 2013.
Dalam praktik penyemprotan tanaman dengan fungisida, sebagian fungisida ada yang jatuh ke atas tanah sekitar tanaman. Hal ini menyebabkan
tanah sekitar tanaman terpapar fungisida, sehingga dapat mempengaruhi kualitas air tanah yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Pada keadaan cuaca yang
beranging kencang, sebagian bahan semprot akan memberikan drift cipratan ke tempat bukan sasaran yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan berupa
kontaminasi akibat cipratan misalnya akan mencemari sekitar lahan pertanian. Kontaminasi pada lingkungan juga terjadi akibat dari pencucian alat semprot
setelah aplikasi. Pencucian sprayer tidak boleh dilakukan pada saluran air irigasi, sungai kecil atau sumber air lain. Pencucian dilakukan dengan sisa dibuang jauh
dari pemukiman atau tempat bermain anak-anak Sumardiyono, 2013. b.
Pengaruh terhadap organisme tanah. Pestisida yang persisten termasuk didalamnya fungisida yang persisten, sangat berbahaya bagi tanah dan air tanah.
Klasifikasi pestisida yang berbahaya di dalam tanah didasarkan atas
persistensinya. Makin persisten suatu pestisida, maka semakin berbahaya. Umumnya fungisida tidak berbahaya, kecuali PCP dan golongan merkuri
Sumardiyono, 2013. c.
Pengaruh terhadap manusia. Pengaruh terhadap manusia dapat bersifat langsung atau tidak langsung. Bersifat langsung adalah pengaruh terhadap
kesehatan pekerja. Para pekerja dan pemakai fungisida tentu akan terpapar fungisida sewaktu melakukan aplikasi. Bila fungisida yang diaplikasikan berdaya
racun tinggi, akibat terhadap para pekerja menjadi sangat berbahaya. Para pekerja akan terpapar fungisida melalui udara yang terhirup karena sebagian bahan yang
disemprotkan akan terbawa angin dan masuk ke dalam saluran pernafasan. Para pekerja juga rentan terpapar fungisida bila terjadi kecelakaan atau tumpahan yang
mengenai tangan atau kulit Sumardiyono, 2013. Secara tidak langsung, manusia mendapatkan kontaminasi fungisida
melalui makanan yang kita makan. Manusia mengkonsumsi daging, ikan, sayur, beras, atau produk-produk pertanian yang lain. Bila produk tersebut mengandung
residu pestisida maka manusialah yang akan mendapatkan residu yang paling banyak Sumardiyono, 2013.
3. Fungisida Sistemik