1. Metode Standar Eksternal
Metode standar eksternal merupakan metode yang digunakan untuk menetapkan konsentrasi senyawa yang tidak diketahui konsentrasinya dalam suatu
sampel dengan menggunakan plot kalibrasi kurva baku eksternal. Larutan-larutan kurva baku eksternal disiapkan dan dianalisis secara terpisah dari kromatogram
senyawa tertentu yang ada dalam sampel. Sampel yang mengandung senyawa tertentu yang akan ditetapkan konsentrasinya dan telah disiapkan, selanjutnya
diinjeksikan dan dianalisis dengan cara yang sama. Konsentrasi senyawa tersebut ditentukan dengan metode grafik dari plot kalibrasi atau secara numerik Rohman,
2009.
2. Metode Standar Internal
Metode standar internal berdasarkan pada perbandingan respon relatif dari analit terhadap respon satu atau lebih suatu senyawa. Standar internal di
tambahkan ke dalam sampel dan kalibran. Baku standar internal merupakan senyawa yang berbeda dengan analit, meskipun demikian senyawa ini harus
terpisah dengan baik selama proses pemisahan. Baku internal dapat menghilangkan pengaruh karena adanya perubahan-perubahan pada ukuran
sampel atau konsentrasi karena adanya perubahan-perubahan pada ukuran sampel atau konsentrasi karena variasi instrument. Suatu baku internal digunakan jika
suatu sampel memerlukan perlakuan sampel yang sangat signifikan. Perlakuan yang dimaksud adalah tahapan-tahapan yang meliputi derivatisasi, ekstraksi,
filtrasi, dan sebagainya yang mengakibatkan sampel berkurang. Jika baku internal
ditambahkan pada sampel sebelum dilakukan preparasi sampel, maka baku internal dapat menjadi faktor koreksi hilangnya sampel.
3. Metode Standar Adisi
Metode standar adisi didasarkan pada adisi suatu senyawa kalibran yang diketahui kuantitas atau konsentrasinya kemudian ditambahkan pada sampel yang
tidak diketahui jumlahkonsentrasinya dengan atau tanpa penambahan standar internal. Dengan menambahkan paling sedikit dua atau lebih alikuot standar,
suatu kurva dapat disiapkan. Konsentrasi analit dalam sampel dapat ditentukan dengan ekstrapolasi kurva kalibrasi. Respon analit harus linier pada kisaran
konsentrasi yang digunakan dalam kurva baku kalibrasi. Suatu pendekatan dalam standar adisi adalah dengan membagi sampel ke dalam beberapa bagian yang
sama kemudian diadisi dengan konsentrasi standar adisi yang meningkat. Selanjutnya dianalisis antara respon analit dengan konsentrasi yang dinjeksikan
Rohman, 2009.
I. Validasi Metode Analisis
Metode analisis merupakan serangkaian prosedur yang dapat diterima dalam mendapatkan hasil analisis suatu sampel. Validasi merupakan proses
verifikasi metode yang sesuai dengan tujuan analisis. Metode dapat berupa hasil pengembangan metode lain, di dapat dari suatu literatur atau bahkan dari pihak
ketiga lainnya. Suatu metode mungkin diadaptasikan atau dimodifikasi untuk dapat memenuhi persyaratan dan kemampuan dari sebuah laboratorium dan atau
untuk tujuan metode yang akan digunakan. Beberapa garis besar kriteria validasi
metode residu fungisida meliputi akurasi, presisi, kisaran linearitas, linearitas, dan LOQ CCPR, 2003.
1. Akurasi
Akurasi merupakan kedekatan nilai antara hasil uji dan hasil referensi yang diketahui. Akurasi dapat ditetapkan dari hasil perolehan kembali
recovery. Recovery merupakan fraksi atau persentase dari perolehan kembali suatu analit setelah ekstraksi dan analisis sampel kosong yang telah ditambahkan
analit dengan konsentrasi yang diketahui adisi menggunakan reference material. Suatu recovery yang dikatakan memenuhi parameter validasi metode residu
fungisida jika berada pada rentang 70 - 125 untuk konsentrasi 10 µgkg
ppb AOAC, 2002. 2.
Presisi
Presisi adalah Kedekatan antara hasil uji yang diperoleh di bawah kondisi yang ditetapkan. Presisi dapat ditentukan dengan ≥ 3 replikasi pada ≥ 5 level.
Presisi dapat ditetapkan dengan melihat RSD. Suatu metode dikatakan memiliki repeatability yang baik jika RSD
≤ 20 CCPR, 2014 atau kurang
dari 32 pada konsentrasi 10 µgkg ppb AOAC, 2002. . 3.
Linearitas dan Rentang
Linearitas adalah kemampuan metode analisis yang memberikan respon yang secara langsung atau dengan bantuan transformasi matematik yang baik,
proporsional terhadap konsentrasi analit dalam sampel Harmita, 2004. Suatu linearitas metode analisis reidu fungisida dapat dikatakan baik jika ≥ 0,990
CCPR, 2003.
4. Limit of Quantitation LOQ